Itang Yunasz Luncurkan Merek Busana Muslim "ALLEA"

Berkolaborasi dengan label busana muslim Alzara, koleksi perdana ALLEA Itang Yunasz menampilkan tema "soft city" yang menonjolkan keindahan alam.

Detail ditunjukkan lewat kombinasi desain print, pola dan ragam siluet yang disertai aplikasi renda, ring, tassel, pita, dan lainnya.

Meski menonjolkan detail "bertumpuk", namun Itang memastikan bahan polyester yang digunakan lembut dan ringan. Sehingga tak akan membuat pemakainya kegerahan.

"Bertumpuk tapi saya tidak mau orang berpikir ini akan bikin kepanasan. Saya sudah bekerjasama dengan satu pabrik, cukup satu tahun untuk mencari bagaimana kelembutannya, bagaimana harus dicampur dengan polyesternya, bahan naturalnya sehingga membuat baju ini tetap sejuk," kata Itang di sela peluncuran koleksinya di Conclave, Jakarta Selatan, Rabu (14/3/2018).

Sementara untuk warnanya, koleksi ini cenderung mengikuti tren warna lembut. Perpaduan siluet yang bertumpuk serta warna-warna lembut menurutnya akan menonjolkan sisi aktif, ceria dan stylish dari perempuan usia 20-45 tahun.

Dibanderol dengan harga Rp 299.000 hingga Rp 899.000, koleksi ini juga meluncurkan sebanyak 145 desain scarf.

Tema "soft city" sendiri, jelas Itang, mengangkat fenomena sosial terkini. Dimana negeri seolah terbelah-belah dengan berbagai macam keributannya.

"Dengan hadirnya ALLEA saya ingin memberikan sesuatu yang menyejukkan hati. Kami nencoba bagaimana mengelola ini dengan baik, memberikan sesuatu untuk Indonesia, mengangkat landscape Indonesia," tuturnya.

Selain bercita-cita membawa koleksi ini ke tingkat internasional, Itang juga berharap ALLEA Itang Yunasz bisa dipakai oleh siapa saja, tak hanya digunakan sebagai baju muslim.

"Sebenarnya busana kan tidak punya agama. Saya banyak menjual piece by piece, jadi siapapun bisa membeli dan merasakannya," katanya.

Dalam merancang koleksi kali ini, Itang juga mempertimbangkan tren busana ke depan. Sehingga, koleksi yang diluncurkannya bisa bertahan menjadi tren hingga tiga atau empat tahun ke depan dan bisa menjangkau banyak kelompok masyarakat.

"Kami coba cari celah segala macam yang bukan hanya segelintir orang yang kami tuju," kata Itang.