Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membentuk Wajah Tirus Tanpa Operasi

Bagi mereka yang sejak lahir memiliki wajah bulat atau berpipi tembam, kini tersedia pilihan perawatan estetika tanpa bedah untuk memiliki wajah tirus.

Menurut founder Klinik Skinthestic Jakarta, Hartoyo, saat ini permintaan pasiennya untuk mengubah bentuk wajah lebih tirus (recounturing) meningkat pesat.

"Peminatnya kebanyakan memang wanita yang sudah dewasa dan punya kemampuan finansial yang cukup, sudah mapan," katanya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Gaya hidup senang difoto dan tampil di media sosial, menurut dokter estetika Robby Christanto dari Klinik Skinthestic, juga mendorong orang untuk mengoreksi penampilan wajahnya.

"Pasien maunya mukanya kecil, tirus, supaya tampil cantik di media sosial. Mereka jadi lebih concern dengan penampilannya," kata Robby.

Dokter yang dianggap pakar dalam recounturing wajah ini menjelaskan, secara umum ada tiga hal yang memengaruhi bentuk wajah, yaitu jaringan ikat, lemak, dan otot.

Untuk mendapatkan bentuk wajah tirus, Robby tidak memakai satu teknik saja namun mengombinasikan beberapa teknik, antara lain mengurangi jaringan lemak dengan mesin untuk menghancurkan lemak, tanam benang, dan suntik botox.

"Jaringan ikat yang sudah kendur akan saya tarik pakai benang (thread lift), dan otot yang sudah turun dikencangkan memakai baby botox yang tidak akan melumpuhkan otot secara total," paparnya.

Kombinasi ketiga hal itu menurut dia akan membuat hasil pembentukan wajah tirus lebih signifikan, lebih natural, dan tahan lama.

Metode kombinasi ini juga tidak akan mengubah wajah secara drastis, namun penampilan akan terlihat lebih segar dan orang yang melihat tidak akan menemukan perbedaan besar.

Hasil recounturing paling lama bisa bertahan 2 tahun.

"Dalam jangka waktu tersebut harus dimaintenance supaya efeknya tidak cepat habis," ujar dokter yang memperdalam ilmu counturing wajah di Korea Selatan ini.

Tanam benang

Ada beberapa teknik yang dipakai dokter estetika untuk membentuk kontur wajah V atau tirus. Di klinik Skinthestic, dokter Robby lebih nyaman menggunakan tanam benang (thread lift) yang dikombinasikan.

"Sekarang ini benang yang dipakai generasi baru. Cukup dengan dua benang saja sudah cukup. Kalau dulu bisa sampai 100 benang," paparnya.

Makin sedikit jumlah benang, menurut Robby, akan meminimalkan jumlah tusukan jarum untuk memasukkan benang. Dengan begitu, risiko infeksi pun bisa ditekan.

Benang generasi baru tersebut juga diklaim lebih mampu merangsang kolagen wajah hingga 10 kali lipat dibanding generasi lama.

Setelah tindakan recounturing, pasien akan mengalami sedikit memar atau sembab pada pipi. Namun dalam tempo 3-5 hari kulit wajah akan kembali normal.

Pasca-tindakan pasien juga dilarang melakukan olahraga highimpact, merokok, atau pun minum alkohol.

"Kalau bentuk tirusnya mau awet, gaya hidup juga harus sehat, kurangi begadang, pola makan tidak sehat, stres, apalagi diet yoyo. Berat badan yang naik turun terus bisa mengubah bentuk kontur muka," paparnya.

Faktor usia

Walau pun teknik recounturing wajah bisa dilakukan pada siapa saja, namun Robby tidak merekomendasikannya bentuk wajah tirus pada wanita berusia di atas 45 tahun.

"Kalau sudah usia segitu dibuat tirus akan terlihat lebih tua. Makanya dibentuknya agar tampak fresh saja," ucapnya.

Mereka yang memiliki badan besar atau gemuk juga tidak direkomendasikan meniruskan wajahnya. "jangan tirus, tapi dibuat lebih oval," katanya.

Pengerjaan tindakan recounturing, menurut Robby sekitar satu jam. Pasien bisa berkonsultasi dulu untuk menjelaskan bentuk wajah yang diinginkannya.

Dengan biaya berkisar Rp 15-45 juta, dalam sehari klinik Skinthestic menerima 4 orang pasien.

"Melakukan recounturing wajah itu seperti seni, tidak bisa terlalu banyak dalam sehari agar saya bisa konsentrasi," ujar Robby.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/07/114710520/membentuk-wajah-tirus-tanpa-operasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke