Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Pengiring Pengantin Memakai Busana Seragam

KOMPAS.com - Bridesmaid atau pengiring pengantin wanita kerap kita temui dalam pernikahan masyarakat modern.

Biasanya, bridesmaid ini memakai pakaian yang seragam untuk menunjukan kekompakan di hari bahagia sahabat atau keluarganya.

Di beberapa kebudayaan, pengiring pengantin ini bahkan berpakaian serupa dengan pengantinnya sendiri.

Nah, ternyata ada cerita seram di balik alasan mengapa pengiring pengantin wanita selalu memakai pakaian dengan warna yang sama?

Dahulu, pengiring pengantin ini mengenakan pakaian yang sama dengan busana yang dipakai oleh mempelai wanita.

Menurut Hanne Blank, penulis "Virgin, the Untouched History", alasan bridesmaid memakai pakaian berwarna serupa ini bukan agar terlihat indah ketika difoto.

Namun, ini dilakukan untuk mengecoh roh jahat atau orang-orang yang ingin menyakiti maupun menculik pengantin wanita.

Dilansir dari laman Reader's Diggest, tradisi bridesmaid ini datang dari budaya Romawi kuno dan zaman feodal China.

Saat itu, pengantin wanita harus menempuh jarak berkilo-kilo untuk menuju kota tempat pengantin pria tinggal.

Inilah yang membuatnya rentan diserang preman atau 'saingan' yang juga mencintai calon suaminya.

Dengan adanya pengiring pengantin yang berpakaian sama, akan membuat mereka yang berniat jahat sulit untuk mengenali pengantin wanita ketika berada di jalan atau upacara.

Lama kelamaan, kebiasaan ini seolah menjadi prasyarat bagi siapapun yang akan menikah.

Mempelai wanita jaman dulu juga mengenakan kerudung untuk menutupi wajahnya dari mereka yang ingin merusak pernikahan, baik secara nyata atau dengan sihir.

Kebiasaan ini masih dipertahankan di era Victoria, meskipun pada zaman itu kepercayaan akan sihir telah memudar.

Ketika Ratu Victoria menikah dengan Pangeran Albert di tahun 1840, sebanyak 12 pengiring pengantin mengenakan gaun putih yang serasi dengan gaun satin sang Ratu.

Ratu Victoria dan para pengiring pengantinnya berhasil memukau banyak orang dengan gaun putih yang mereka pakai.

Dalam sekejap, tradisi lama kaum bangsawan yang mengenakan perak pada hari pernikahan segera terganti dengan memakai gaun putih.

Soal culik menculik ini juga melahirkan kebiasaan lain, seperti mengapa pengantin wanita berdiri di samping kiri pengantin pria.

Alasannya agar pengantin pria bisa dengan mudah mencabut pedang bila terjadi gangguan atau serangan.

Lalu mengapa digunakan istilah the best man untuk pendamping pria? Alasannya karena saat itu pengantin memang didampingi orang terbaik (best man) dalam hal bertarung dengan pedang, agar bila terjadi gangguan, ia bisa diandalkan.

Meski begitu, pengiring pengantin dalam pernikahan masa kini tak lagi menuruti cara lama.

Namun, beberapa aturan lama - seperti menggunakan pakaian seragam - masih tetap dipertahankan.

Selain itu ada juga tradisi lain yang unik, seperti dalam tradisi pernikahan di Cina, misalnya. 

Seorang pengiring pengantin di China mungkin diminta menggantikan pengantin wanita untuk minum alkohol dan bersulang meminum anggur beras dengan para tamu undangan.

Ini dilakukan untuk menghindari efek kesehatan bagi pengantin wanita bila ia terlalu banyak minum anggur atau arak. 

Oleh karena itu, saat ini banyak paket pernikahan yang menyediakan jasa pengiring pengantin profesional.

Pengiring pengantin profesional ini biasanya diambil dari orang-orang yang mampu minum alkohol untuk mengantikan pengantin dan menangani para tamu yang kasar.

Menjadi pengiring pengantin wanita ini bukanlah tugas yang mudah. Mereka tak hanya berfungsi sebagai 'pemanis' saat difoto. Tanggung jawab yang berat juga ada di pundak mereka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/14/172046520/alasan-pengiring-pengantin-memakai-busana-seragam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke