Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat di Pesawat, Jangan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini

KOMPAS.com - Pesawat bisa menjadi tempat yang membosankan, apalagi perjalanan panjang dan tanpa makanan.

Tapi ingat, tak semua makanan dan minuman bisa dikonsumsi saat di pesawat.

Dikutip dari Reader’s Digest, ada beberapa makanan dan minuman yang dianjurkan untuk tidak konsumsi ketika di pesawat.

Ada beragam alasan. Mulai dari alasan kesehatan hingga kenyamanan diri sendiri dan penumpang lain.

Berikut ini 13 makanan dan minuman yang perlu dihindari.

1. Bawang-bawangan

Senyawa allyl methyl disulfide dalam bawang merupakan salah satu penyebab bau nafas ‘bawang’.

Senyawa itu memerlukan waktu hingga 24 jam untuk dikeluarkan dari tubuh, sehingga tidak dianjurkan mengonsumsi bawang saat naik pesawat.

Nah, kalau memang sangat berhasrat mengonsumsi bawang-bawangan, kini ada solusi untuk mengatasinya agar terhindar dari bau nafas ‘bawang’.

Menurut Sheryl Barringer, Profesor dan Ketua Departemen Ilmu Pangan di Ohio State University, cukup mengonsumsi apel mentah atau daun mint untuk menghilangkan bau nafas setelah menyantap bawang.

2. Alkohol

Alkohol bukan pilihan terbaik untuk menenangkan diri sebelum terbang.

Menurut Aerospace Medical Association, terbang dapat memberikan efek dehidrasi.

Bahkan, menurut CDC, duduk dalam penerbangan selama lebih dari empat jam meningkatkan kemungkinan penggumpalan darah pada orang berisiko tinggi.

Belum lagi dehidrasi karena minum alkohol dapat memperburuk masalah.

3. Buah kering

Kalau memiliki asma, lebih baik menghindari buah kering saat naik pesawat.

Sebab, menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Gastroenterology and Hepatology from Bed to Bench, buah kering dapat mengandung sulfit.

Sulfit disebut-sebut dapat meningkatkan serangan asma.

Belum lagi tingkat oksigen yang lebih rendah, menurut Aerospace Medical Association, dapat memperburuk masalah pernapasan.

4. Kopi

Sebagian orang terbiasa menenggak segelas kopi sebelum penerbangan. Namun itu bukan ide yang baik.

Pasalnya, dua jam setelah itu, justru akan mengganggu orang di samping tempat duduk lantaran bulak-balik kamar kecil dan merasa gelisah.

Sebuah studi 2017 di jurnal Frontiers in Nutrition menemukan, enam miligram kafein per kilogram berat badan (408 miligram untuk orang dengan berat 65 kg) memiliki efek diuretik.

Efek itu menyebabkan tubuh kehilangan cairan, natrium, dan kalium.

Menurut Mayo Clinic, kafein juga bisa mengakibatkan gejala seperti sakit kepala atau kram otot.

5. Keju biru

Bagi orang yang alergi susu, keju biru alias gorgonzola bisa menjadi masalah.

Keju biru adalah keju Italia bertekstur lunak dari susu sapi yang dipasteurisasi.

Jamur penisilin yang berwarna biru kehijau-hijauan ditambahkan pada keju ini, sehingga rasanya menjadi tajam dan pedas.

Mengonsumsi keju jenis ini kian menjadi masalah karena reaksi alergi terjadi saat berada di ketinggian, di mana tekanan udara dan tingkat oksigen terbatas.

Menurut Aerospace Medical Association, orang yang memiliki penyakit pernapasan sangat rentan saat berada di tingkat oksigen lebih rendah.

Ditambah, gejala pada perut karena alergi tersebut bisa memperburuk keadaan karena pasti bulak-balik ke kamar kecil.

6. Kacang

Kacang merupakan camilan praktis, tapi tidak bagi orang yang alergi dengan makanan tersebut.

Bahkan, jika ada orang yang memiliki masalah tersebut, membuka bungkus kacang saja tetap menjadi masalah, karena sirkulasi udara dalam pesawat berputar.

7.Salami 

Menurut artikel di American Journal of Clinical Nutrition, salami dianggap sebagai makanan histamin tinggi.

Bagi orang yang sensitif terhadap histamin, mengonsumsi makanan tersebut dapat memperburuk alergi hidung atau sinusitis.

8. Tap water

Memang, ada pilihan air kemasan saat penerbangan, namun tak jarang disediakan tap water atau air keran saat penerbangan.

Biasanya tap water digunakan untuk membuat kopi atau teh.

Di AS sudah berlaku aturan yang ketat, dengan mewajibkan maskapai penerbangan memeriksa sistem air dalam pesawat mereka setiap lima tahun sekali untuk menghindari keberadaan E. coli.

Sebuah studi 2015 di International Journal of Environmental Research dan Public Health menemukan, air keran pada dua pesawat yang diuji mengandung bakteri yang diketahui menyebabkan penyakit.

Karena itu, bawalah botol air sendiri, dan isilah setelah melewati pemeriksaan keamanan, dan sebelum naik ke pesawat.

9. Kacang polong, dan kacang lentil

The Aerospace Medical Association mengungkapkan, perubahan dalam tekanan kabin dapat menyebabkan gas di usus meluas hingga 25 persen.

Kacang polong yang kaya serat membuat tekanan gas lebih besar, dan pasti cukup mengganggu ketika pesawat sudah lepas landas.

Bagi ibu hamil itu tambah tak nyaman.

10. Sarapan sandwich

Departemen Pertanian AS (USDA) mencantumkan sandwich berisi telur dan daging sebagai makanan cepat saji terburuk untuk kandungan garam.

Satu sandwich mengandung 86 persen rekomendasi garam harian.

Menurut American Heart Association, kandungan garam tersebut dapat meningkatkan tekanan darah.

Belum lagi tingkat oksigen yang rendah pada penerbangan memberikan beban tambahan pada jantung.

Karena itu, kalian bisa memilih buah atau yogurt yang memiliki kandungan rendah garam

11. Minuman bersoda

Ruangan dengan tingkat oksigen yang rendah, misalnya pesawat, membuat orang dengan gangguan paru-paru berisiko.

Sebuah penelitian di European Respiratory Journal menemukan, 18 persen penumpang dengan penyakit paru-paru mengalami gangguan pernapasan ringan selama penerbangan. 

Keadaan tersebut kian buruk jika mengasup minuman yang memberikan gas tambahan karena dapat meningkatkan tekanan pada paru-paru.

The Aerospace Medical Association merekomendasikan menghindari minuman berkarbonasi yang justru meningkatkan pembentukan gas dan membahayakan pernapasan.

12. Popcorn

Makan popcorn saat penerbangan dapat mengganggu orang yang duduk di samping, karena pesawat seringkali turbulensi dan bisa menyebabkan popcorn berjatuhan. 

Belum lagi efek pada perut yang justru bikin kembung.

13. Biji espresso berlapis coklat

Kafein tak melulu ada di kopi, karena juga ada di cokelat hitam.

Menurut USDA, sebuah bar dengan berat 3,5 ons yang mengandung 85 persen kakao memiliki sekitar 80 miligram kafein.

Biji espresso berlapis coklat mengandung sebanyak 336 miligram kafein per porsi.

Perlu diingat, semakin banyak kafein yang dikonsumsi, maka akan membuat gelisah saat berada di pesawat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/23/060000820/saat-di-pesawat-jangan-konsumsi-makanan-dan-minuman-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke