Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesepian Akibatkan Orang Lanjut Usia Kurang Gizi

KOMPAS.com - Kesepian ternyata bisa menyebabkan peningkatan jumlah orang tua yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi.

Berdasarkan riset, epidemi kesepian mengakibatkan banyak orang makan sendirian. Dan, hampir 1,2 juta orang berusia di atas 75 tahun mengalaminya.

Hampir seperlima orang berusia di atas 75 tahun wafat setelah tiga bulan atau lebih hidup tanpa seseorang untuk makan bersama.

Dan, satu dari 10 orang mengaku mereka kurang nafsu makan karena tak ada teman untuk makan bersama.

Dilansir dari laman Express, riset ini dilakukan oleh pusat penelitian penuaan dan dementia, Bournemouth University, Inggris.

Survei dilakukan terhadap 1.013 orang berusia di atas 50 tahun. Hasil survei menemukan lebih dari seperempat orang berusia 75 tahun percaya mereka tidak membutuhkan makanan sebanyak dulu.

Sekitar 20 persen orang memasak makanan mereka sendiri dan lebih dari sepertiga secara teratur melewatkan waktu makan, dengan sembilan persen melakukannya setiap hari.

Sekitar 1,3 juta orang yang lebih tua di Inggris kekurangan gizi atau berisiko malnutrisi. Menurut lapioran NHS, fenomena ini menghabiskan biaya sekitar 19 miliar pondsterling atau Rp 354 triliun per tahun.

Profesor Jane Murphy, selaku periset, mengatakan selama ini orang menganggap penurunan berat badan dan menjadi lemah adalah hal wajar terjadi pada orang berusia lanjut. Namun, semua itu tak selamanya benar.

"Malnutrisi sebagian besar dapat dicegah dan diobati, namun masalah yang terus berkembang pada populasi yang menua ini sering dibayangi oleh masalah kesehatan obesitas," paparnya.

Caroline Abrahams, direktur amal di Age UK, badan amal yang berfokus pada orang-orang berusia lanjut, mengatakan banyaknya orang lanjut usia yang makan sendirian adalah hal yang memilukan.

"Kita yang menikmati makanan bersama orang lain memiliki salah satu kesenangan sederhana dalam hidup," kata dia.

Hingga saat ini masih banyak masalah kekurangan gizi dan dehidrasi pada orang lanjut usia. Hal ini sering tidak disadari oleh orang tua, keluarga atau profesional perawatan kesehatan.

"Risiko kurang gizi meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia dan semakin diperumit oleh asumsi yang salah bahwa turunnya berat badan adalah bagian normal dari proses penuaan," tambahnya.

Para ahli mengatakan kesepian, isolasi dan depresi mengakibatkan orang berusia lanjut kehilangan motivasi makan dan memasak untuk diri mereka sendiri.

“Makan bersama adalah salah satu cara terbaik untuk terhubung, yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan," papar Sam Dick, Direktur kampanye End Loneliness.

Menurutnya, sangat mencemaskan begitu banyak orang lanjut usia yang kehilangan kesenangan sederhana, sementara banyak dari kita menerimanya dengan mudah.

Menurut Martin Jones, direktur pengelola Care Company Home Instead, perusahaan penyedia perawatan non medis untuk orang lanjut usia, malnutrisi adalah masalah serius.

Hal ini semakin diperparah oleh masalah kesehatan serius lainnya yang sering dialami oleh orang yang lebih tua.

"Kita semua sebenarnya dapat berperan dalam menjaga pola makan positif untuk orang berusia lanjut, paling gampang dengan menemaninya," paparnya.

Dengan mengetahui apa yang harus diwaspadai dan kebutuhan nutrisi yang mereka butuhkan, kata Jones, kita dapat membantu membuat rutinitas makan menjadi menyenangkan.

Kesepian memang berdampak pada kesehatan mental, gaya hidup dan kondisi fisik seseorang.

Banyak riset yang membuktikan kesepian memainkan peranan besar dalam penderitaan manusia, terutama pada orang tua.

Menurut sebuah riset dari University of California-San Francisco, kesepian ternyata berdampak besar pada kesehatan.

Riset dilakukan selama 6 tahun dengan meneliti 1600 orang dewasa dengan rata-rata usia 71 tahun.

Peneliti menganalisa rasa kesepian, penurunan fungsi tubuh, dan tingkat kematian yang terjadi pada subjek penelitian.

Hasilnya, periset menemukan bahwa 23 persen peserta riset meninggal setelah mengalami kesepian dalam 6 tahun. Sementara itu, hanya 14 persen peserta riset yang wafat dengan tingkat kasih sayang atau persaudaraan yang tinggi.

Peneliti juga menemukan bahwa 43 persen peserta riset dengan usia di atas 60 tahun merasa lebih kesepian.

Dari hasil penelitian tersebut, periset menyimpulkan bahwa kesepian memainkan peranan besar dalam penderitaan manusia, terutama pada orang berusia lanjut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/14/133023620/kesepian-akibatkan-orang-lanjut-usia-kurang-gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke