Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk, Simak Tips Jaga Pola Makan Berkecukupan di Hari Raya

Sama seperti Hari Raya Idul Fitri, banyak orang yang cenderung kalap menyantap sajian lebaran dan mengonsumsi makanan tidak sehat.

Meski banyak godaan makanan enak, kita seharusnya tetap makan berkecukupan di Hari Raya.

Ahli gizi dari Burjeel Hospital for Advance Surgeries, Rayan Saleh menjelaskan, Idul Adha adalah momentum ketika Umat Islam berkurban.

Sehingga, menjadi lazim, saat banyak keluarga yang juga menyantap daging hewan kurban di kediamannya masing-masing.

Salah satunya sajian dengan daging kambing. "Daging kambing memiliki kandungan lemak sangat tinggi."

"Ketika dikombinasikan dengan minyak dan rempah-rempah akan menjadi makanan yang berat untuk dicerna," kata Saleh seperti dikutip Gulfnews.

Sementara itu, spesialis penyakit dalam ei Aster Clinic, Fujairah, Dr Mohammad Al Jisheer menambahkan, selama pekan perayaan Idul Adha, biasanya pula keluarga berkumpul dan melaksanakan perjamuan makanan berat.

"Seringkali, banyak yang berlebihan mengonsumsi daging dan makanan berminyak yang menyebabkan kerja pencernaan menjadi berat," katanya.

Menurut aturan pola makan optimal yang dianjurkan, konsumsi daging-dagingan seharusnya tak lebih 10-20 persen total konsumsi kalori.

Padahal, daging merah yang biasa dikonsumsi pada waktu lebaran adalah jenis daging yang tinggi kalori.

Para dokter menganjurkan untuk mengonsumsi daging tersebut dalam jumlah yang cukup, bahkan tidak lebih dari dua kali seminggu.

Konsumsi daging merah berlebihan akan menyebabkan asam urat dan lemak jenuh juga berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit.

Sebutlah, penyakit seperti kolesterol, penyakit jantung, dan penyakit ginjal adalah gangguan yang kerap mengikuti kebiasaan makan berlebih itu.

Al Jisheer menjelaskan, daging merah membutuhkan waktu hingga 30 jam untuk dicerna secara maksimal dan dicerna oleh tubuh.

Jadi, kita perlu memberi jarak antara satu waktu makan dan waktu makan lainnya.

"Bukan hanya sulit cerna, lemak tak jenuh akan tersimpan di jaringan lemak," ujar dia lagi.

Lalu, bagaimana pola makan yang tepat?

Saleh mengatakan, kita sangat bisa menerapkan aturan makan sehat di hari lebaran dengan mempraktikkan porsi terkontrol dan berkecukupan.

Makan tiga kali sehari dan jangan melewatkan waktu makan karena akan menyebabkan kita makan tak terkontrol.

Selipkan dua waktu makan ringan di antara tiga waktu tersebut.

Setiap porsi makan harus seimbang, dengan memasukkan komponen protein, lemak dan karbohidrat serta hindari makanan yang diproses.

Sertakan sayur-sayuran pada setiap waktu makan. Jangan lupa tetap melakukan rutinitas olahraga setiap harinya.

Jenis olahraga bisa berupa kardio dan angkat beban.

1. Sarapan

Mulai dengan makanan kaya nutrisi dengan protein, lemak dan karbohidrat seimbang.

Seperti telur, salad sayur dengan kacang-kacangan, susu rendah lemak, bubur oat, atau sandwhich dengan roti gandum yang berisi sayuran, telur serta keju rendah lemak.

Camilan tengah hari: segelas susu rendah lemak, yoghurt dan buah-buahan.

2. Makan siang

Nasi merah, sedikit porsi sajian daging kambing dan sayuran.

Pilihlah sajian kambing yang lebih sehat, misalnya dipanggang atau direbus, ketimbang memilih yang digoreng dan berminyak.

Camilan sore: buah potong segar dan susu.

3. Makan malam

Konsumsi makanan yang cenderung lebih ringan dengan porsi sayuran lebih banyak, porsi kecil roti gandum, ikan, daging atau ayam panggang, serta salad.

Jika memungkinkan, hindarilah konsumsi daging dan nasi pada waktu makan malam dan hindari konsumsi makanan penutup.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/22/115733020/yuk-simak-tips-jaga-pola-makan-berkecukupan-di-hari-raya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke