Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kardio VS Angkat Beban: Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?

KOMPAS.com - Selain pola makan, olahraga adalah cara mendapatkan berat badan ideal yang terbukti efektif. Namun dari semua jenis olahraga, mana yang lebih cepat menurunkan berat badan: olahraga kardio atau angkat beban?

Olahraga kardio adalah jenis latihan yang paling umum dipilih untuk membantu menurunkan berat badan karena aktivitas ini sangat efektif membakar lemak.

Olahraga kardio itu sendiri adalah latihan untuk meningkatkan detak jantung. Jantung tersusun dari otot-otot yang harus bergerak supaya lebih kuat dan kuat lagi.

Bila otot jantung kuat, maka pembuluh darah dapat mengalirkan darah lebih banyak dan lebih cepat sehingga dapat mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam sel-sel otot. Hal ini memungkinkan sel membakar lemak lebih banyak selama olahraga dan saat istirahat. Contoh latihan kardio adalah jalan kaki, jogging, hingga berenang.

Penelitian menemukan bahwa semakin tinggi intensitas kardio yang kita lakukan, semakin besar kalori yang terbakar.

Begini contoh hitung-hitungannya: Jika berat badan kamu sekarang 73 kg, jogging 30 menit dengan kecepatan sedang akan membakar sekitar 250 kalori. Semakin cepat berlari, kalori yang terbakar bisa mencapai 365 kalori dengan durasi lari yang sama.

Bagaimana dengan angkat beban? Angkat beban akan meningkatkan kalori yang terbakar, karena setelah menjalani latihan, otot akan membutuhkan banyak energi untuk memperbaiki seratnya.

Penelitian Penn State melaporkan bahwa angkat beban dapat membakar lemak 3 kilogram lebih banyak ketimbang olahraga aerobik (yang termasuk jenis latihan kardio).

Penelitian lain dari Harvard menemukan bahwa pria yang rutin melakuan angkat beban setidaknya 20 menit per hari bisa lebih menjaga kelebihan lemak perut dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan olahraga kardio. Sementara itu, kardio saja tidak cukup untuk memangkas timbunan lemak perut.

Di samping lebih cepat membakar lemak tubuh, angkat beban juga memiliki manfaat penting lainnya, yaitu membangun dan mempertahankan kekuatan tulang serta meningkatkan metabolisme.

Sebuah studi menemukan bahwa melakukan angkat beban selama 16 minggu dapat meningkatkan kepadatan tulang pinggul dan pertumbuhan tulang sebesar 19 persen.

Manfaat ini didapat dari pengendalian kadar sklerostin sekaligus meningkatkan produksi hormon khusus IGF-1 yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang.

Sklerostin adalah salah satu protein alami dalam tubuh manusia, yang apabila kadarnya luar biasa menumpuk pada tulang bisa meningkatkan risiko pengeroposan tulang.

Penelitian lainnya menyebutkan bahwa rutin mengangkat beban akan meningkatkan pembakaran kalori dan metabolisme tubuh bahkan selama 39 jam setelahnya.

Setelah 24 minggu latihan angkat beban, metabolisme tubuh partisipan pria meningkat sebesar 9 persen sedangkan wanita mencapai 4 persen.

Tubuh ideal lebih cepat dicapai dengan mengombinasikan jenis latihannya

Olahraga kardio yang salah dapat meningkatkan hormon stres kortisol dalam tubuh yang dapat menyebabkan tubuh justru menyimpan lebih banyak lemak di perut. Oleh karena itu, bagi yang ingin menghilangkan lemak perut dan menurunkan berat badan, sebaiknya kombinasikan dengan olaraga lain, termasuk angkat beban.

Menurut American Collage of Sport Medicine (ACSM), total durasi olahraga 150 menit per minggu sangat efektif menurunkan berat badan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/18/151500220/kardio-vs-angkat-beban--mana-yang-lebih-cepat-turunkan-berat-badan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke