Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, Sering Ngantuk di Siang Hari Ancam Kesehatan Otak...

KOMPAS.com — Kondisi kurang tidur tentu mendatangkan dampak yang sangat mengganggu  aktivitas kita. Kurang tidur pasti membuat kita dihantui rasa mengantuk saat menjalani hari, hingga mengganggu produktivitas.

Tentang topik ini, banyak ahli yang menyarankan agar setiap orang mencukupkan kebutuhan tidurnya selama 7-8 jam setiap malam agar rasa kantuk tak mendera di siang hari.

Namun, jika kantuk di siang hari terasa semakin parah, cobalah meminta bantuan dokter untuk menemukan solusi yang tepat.

Sebab, bagaimanapun juga, masalah gangguan tidur tersebut harus segera diatasi. Apalagi, mengantuk di siang hari disebut bisa menimbulkan masalah pada otak.

Periset dari Johns Hopkins University menemukan orang yang sering mengantuk sepanjang hari hampir tiga kali lebih mungkin mengalami penumpukan beta-amyloid.

Beta amyloid merupakan protein yang terkait dengan risiko penyakit alzheimer di masa mendatang.

Mereka menganalisis data dari Baltimore Longitudinal Study of Aging, riset jangka panjang yang telah meniliti kesehatan ribuan manusia sejak 1958.

Selama bertahun-tahun, peserta yang mengikuti riset mengisi survei perodik, mencakup pertanyaan tentang seberapa sering mereka tidur siang, merasa mengantuk, atau tertidur di siang hari.

Beberapa peserta juga melakukan pemindaian otak untuk mendeteksi plak beta-amiloid setelah hampir 16 tahun mengisi survei.

Sebanyak 123 peserta mengisi survei dan melakukan pemindaian otak.

Dalam riset ini, peneliti juga mempertimbangkan faktor, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, dan indeks massa tubuh.

Hasilnya menunjukkan, risiko penumpukan plak beta-amiloid lebih tinggi 2,75 kali pada orang yang merasa mengantuk di siang hari.

Risiko penumpukan plak ini pada orang yang tidur siang tidak signifikan secara statistik.

Korelasi antara kantuk di siang hari dan peningkatan risiko untuk plak beta-amyloid terus membingungkan periset.

Namun, peneliti menduga gangguan tidur atau kurang tidur adalah penyebab seseorang mengantuk saat siang hari.

Hal serupa menyebabkan penumpukan plak beta-amyloid melalui mekanisme yang tak diketahui.

"Namun, kami tidak dapat mengesampingkan plak amiloid yang muncul saat mengevalusi penyebab kantuk," papar Adam P. Spira, selaku pemimpin riset.

Di bidang medis, bukan rahasia lagi jika gangguan tidur biasanya terjadi pada orang yang memiliki penyakit alzheimer.

Hal ini disebabkan adanya perubahan otak yang terkait dapat berdampak negatif pada tidur mereka.

Tapi, banyak penelitian pada hewan dan manusia juga membuktikan tidur yang buruk menyebabkan penumpukan jumlah beta-amyloid yang lebih besar di otak.

Riset ini menambah deretan bukti bahwa kualitas tidur bisa menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan mudah.

Menurut Spira, belum ada obat untuk penyakit alzheimer. Oleh karena itu, periset harus melakukan yang terbaik untuk mencegahnya.

"Memprioritaskan tidur dapat menjadi salah satu cara untuk membantu mencegah atau mungkin memperlambat kondisi ini," tambahnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/24/140000620/waspadai-sering-ngantuk-di-siang-hari-ancam-kesehatan-otak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke