BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Siloam Hospitals
Salin Artikel

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gawat Darurat Medis?

KOMPAS.com - Liburan merupakan salah satu momentum yang dirindukan kehadirannya oleh sekalangan orang, tak terkecuali di Indonesia.

Menjelang hari raya, misalnya, sebagian besar masyarakat yang tinggal di perkotaan memilih untuk berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman. Sayangnya, kadang kala kenyataan tak seindah impian saat liburan tiba.

Peristiwa tak terduga, bahkan dukacita bisa saja terjadi. Seperti yang terjadi pada salah seorang warga Tasikmalaya berinisial PH (26) yang meninggal dunia saat mengemudi di Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta pada Jumat (15/6/2018) lalu.

Pihak kepolisian yang dilansir Kompas.com menyatakan, pengemudi tersebut mengalami serangan jantung saat mengendarai mobil pada musim mudik.

Peristiwa gawat darurat medis seperti kecelakaan, penyakit, atau bencana bisa terjadi pada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Keadaan-keadaan tersebut tentu membutuhkan penanganan segera yang tepat dan akurat agar tak berakibat kecacatan permanen atau kematian.

Waktu menjadi unsur terpenting dalam melakukan bantuan hidup dasar terkait peristiwa gawat darurat medis. Sayangnya, tidak semua pihak memahami pentingnya sistem penanggulangan kegawatdaruratan tersebut.

Bahkan, masyarakat umum banyak yang tidak tahu bagaimana cara menghadapi peristiwa gawat darurat medis, hingga mendapat layanan kegawatdaruratan di rumah sakit yang memiliki layanan serta fasilitas lengkap.

Saat dihadapkan pada situasi gawat darurat medis, hal pertama yang mesti dilakukan seseorang adalah meminta pertolongan atau bantuan medis. Langkah ini mesti dilakukan sesegera mungkin supaya pasien memperoleh pertolongan secepat mungkin. Namun, tahukah Anda mesti menghubungi siapa jika menghadapi situasi tersebut?

Dalam situasi gawat darurat medis, pelayanan ambulans dapat menjadi penyelamat hidup seseorang. Pasalnya, pelayanan ambulans dapat segera membawa korban yang mengalami peristiwa gawat darurat medis medis menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) medis dan/atau melakukan tindakan pencegahan kecacatan lebih lanjut.

Pasien atau keluarga dapat menghubungi 1-500-911 saat peristiwa gawat darurat medis terjadi. Pelayanan kegawatdaruratan pun segera dilakukan saat keluarga pasien menghubungi nomor tersebut.

Operator di Siloam Ambulance Centre (SAC) akan meminta pasien atau keluarganya untuk membagikan identitas dan menanyakan keadaan pasien. Selanjutnya, petugas operator akan menilai dan menentukan apakah pasien membutuhkan transportasi segera untuk dibawa ke Siloam Hospitals terdekat.

Dengan komitmen fast response time yakni 3 menit setelah telepon diterima, tim gawat darurat medis responsif Siloam Hospitals akan ditugaskan segera untuk menjemput panggilan tersebut. Tujuannya tentu saja untuk menjaga peluang keselamatan pasien.

Saat ini semua unit rumah sakit yang tergabung di jaringan Siloam Hospitals memiliki ambulans yang memenuhi syarat sebagai Rapid Response Mobile Hospital.

Selain membawa dokter dan perawat yang terlatih serta obat-obatan, ambulans rumah sakit tersebut dilengkapi dengan ventilator dan defibrillator dengan Automated External Defibrillator (AED). Tak cuma itu, ambulans juga dilengkapi peralatan vital lainnya untuk menstabilkan kondisi pasien selama perjalanan menuju ke rumah sakit.

Tak hanya itu, kecepatan dan keakuratan tenaga medis yang bekerja di IGD juga berperan dalam menentukan outcome dari pasien gawat darurat medis.

Oleh karenanya, pelatihan khusus untuk menangani kasus kegawatdaruratan, baik trauma maupun non trauma, diberikan secara berkala kepada tim medis di IGD Siloam Hospitals. Tujuannya tak lain adalah untuk memastikan tingkat kualitas perawatan yang tinggi bagi semua pasien.

Layanan gawat darurat medis di Siloam Hospitals pun didukung oleh spesialis yang bekerja sama dengan para dokter untuk memastikan perawatan yang lebih cepat dan mudah diakses.

“Tenaga kegawatdaruratan Siloam Hospitals telah tersertifikasi dengan pelatihan khusus. Setiap dua tahun sekali, tim medis gawat darurat medis Siloam Hospitals mendapatkan pelatihan EMT dan melakukan mock drill secara reguler untuk melatih kesiapan penanganan keadaan gawat darurat medis medis, seperti jantung, saraf, dan lainnya,” jelas Head of Emergency Department Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp. EM.

Penanganan kecelakaan

Peristiwa lain yang menyangkut situasi gawat darurat medis yakni kasus trauma akibat kecelakaan. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus kematian akibat trauma mencapai 5 juta orang pada 1990-an dan diprediksi terus meningkat hingga 8 juta orang per tahun pada 2020.

Sementara, di Indonesia, penyebab kematian akibat trauma dan pendarahan tercatat lebih dari 30 persen. Kasus tersebut umumnya disebabkan karena pertolongan dan penanganan yang kurang tepat dan cepat.

Oleh karenanya, membawa korban kecelakaan ke rumah sakit yang memiliki sarana memadai merupakan hal penting. Salah satu sarana yang memadai adalah adanya fasilitas ambulans.

“Pasien trauma membutuhkan evaluasi dan manajemen jalan napas, bantuan pernapasan, penanganan kasus pendarahan, dan transportasi yang cepat, sigap, dan aman dari lokasi kejadian menuju rumah sakit,” kata dr. Wahyuni.

Kita mungkin tidak bisa memprediksi kapan keadaan gawat darurat medis akan terjadi, namun antisipasi selalu dapat dilakukan karena setiap detik berharga.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/27/190946920/apa-yang-harus-dilakukan-saat-terjadi-gawat-darurat-medis

Bagikan artikel ini melalui
Oke