Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tamatnya Chunky Shoe, dan Kembalinya Balenciaga dengan Sneaker Baru

Langkah rumah mode ternama itu seperti pertanda bahwa sejarah chunky dad segera berakhir, dan menjadi bukti masuknya brand mewah di pasar streetwear.

Hal itu pulayang pernah menjadi bagian dari prediksi salah satu perancang dari pionir item streetwear mewah Off White, Virgil Abloh, Desember 2019 lalu -tentang matinya tren streewear.

Ya, kini Balenciaga mengikuti jejak Balmain dan desainer Raf Simons dalam merambah varian sepatu yang fokus pada desain athletic shoes.

Lebih jauh, sepertinya sepatu gaya sepakbola bakal menjadi versi terbaru dari dad shoes khas Balenciaga. Atau, kalau pun tidak demikian, setidaknya rumah mode ini yang bakal membangun citra itu.

Satu hal yang pasti, Balenciaga, -sebuah merek mewah yang dulu menjadi pelopor tren gaya chunky dad shoe hingga mendunia, kini telah beralih gaya dengan Zen Collection-nya.

Bagaimana desain koleksi terbaru ini? Yang pasti, Balenciaga menampilkan desain alas kaki yang lebih ramping, dengan material non-leather, bergaya sepakbola.

Atau bisa juga disebut bergata golf, bowling, serta mirip kreasi Lonsdale. Semua jawaban itu bergantung pada pendapat orang yang ditanya, tentunya. 

Apa pun kesimpulan dan penilaiannya, yang ini bisa menjadi penanda bahwa merek papan atas Spanyol tersebut bakal mengambil langkah besar masuk ke kancah streetwear. 

Nah, di tengah kancah yang ingar-bingar itu, muncul varian sneaker “dad shoes” yang diproduksi oleh sederet brand mewah macam Dior, Lanvin, dan mungkin yang paling terkenal adalah Balenciaga.

Sneaker pada umumnya -seperti dicatat Business of Fashion pada tahun 2017, memuncak di landasan pacu pada tahun 2014.

Tren ini secara efektif diluncurkan tahun sebelumnya, ketika desainer Raf Simons merilis sepatu Ozweego seharga 300 dollar AS, dengan menggandeng Adidas.

Di tahun 2017, varian clunky sneaker mulai masuk dengan kekuatan penuh, salah satunya lewat rumah mode Perancis Vetements yang menggandeng Reebok dalam kreasi mereka. 

Kedua pemain besar dunia fesyen dan alat olahraga tersebut bergandengan tangan mewujudkan kreasi graffiti shoe seharga 650 dollar AS per pasang.

Kreasi ini menjadi inspirasi Reebok, dengan Instapump Fury shoe yang sudah hampir berumur 25 tahun kala itu.

Singkat cerita, tren tersebut kian booming, tepatnya pada musim panas 2018.

Laman USA Today merilis laporan, pada periode itu, pencarian terhadap “dad sneakers” dan “dad shoes” menjadi kata kunci tertinggi di Google.

Tak hanya itu, pencarian kata kunci serupa meningkat 730 persen di Pinterest.

Selanjutnya, rumah mode Gucci ikutan merilis sneaker Rhyton, yang harganya sekarang menacapai 890 dollar AS per pasang.

Sejalan dengan itu, Louis Vuitton meluncurkan sneaker Archlight, yang harganya mencapai 1.090 dollar AS perpasang.

Laman USA Today juga melansir diluncurkannya varian Balenciaga, Triple S Trainers, yang harga ritelnya mencapai 895 dolar AS, dan langsung menjadi salah satu brand yang paling laris. 

"Sepatu desainer ini seperti versi tas pria," kata Damien Paul, kepala pakaian pria di MatchesFashion kepada Business of Fashion.

Salah satu buktinya, di masa itu, Ozweego kreasi Raf Simons terjual habis dalam waktu lima menit.

Tapi itu semua tampaknya sudah berubah.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Dazed, Virgil Abloh yang juga Direktur Kreatif Busana Pria Louis Vuitton mengatakan, streetwear menghadapi kematian dalam waktu dekat.

Salah satunya, prediksi Virgil Abloh itu berlaku pada matinya tren clunky shoes.

“Di dalam benak saya terbayang, berapa banyak lagi t-shirts yang bakal kita miliki," kata Abloh.

“Berapa banyak lagi hoodies, berapa banyak lagi sneakers?”

Namun sekarang, “athletic shoes” adalah varian yang berdiri di papan atas tren sneaker dunia. 

Dan, kini Balenciaga menuju puncak tren baru. Hal itu ditandai dengan peluncuran koleksi Zen, yang harga ritelnya mencapai 550 dolar AS.

Seperti yang disebut di atas, sneaker itu menggunakan gaya sepatu golf atau sepakbola, atau bowling, tergantung siapa yang menilai.

Yang pasti, koleksi musim semi terbaru ini adalah sepatu yang menggunakan"teknologi atletik, dan tidak lagi sepatu bersol tebal khas Balenciaga, yang dulu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/13/114529720/tamatnya-chunky-shoe-dan-kembalinya-balenciaga-dengan-sneaker-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke