Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kehamilan dan Beri ASI Tekan Risiko Menopause Dini

"Ini menarik, karena kesimpulan itu menghubungkan apa yang terjadi dalam kehidupan reproduksi awal seorang wanita, dengan sesuatu yang terjadi di kemudian hari."

Demikian diungkapkan Kepala Koresponden Medis untuk ABC News yang juga seorang ahli kandungan, Dr Jennifer Ashton, seperti dikutip laman Good Morning America.

Apa yang ditemukan dalam penelitian ini?

Penelitian yang didanai National Institutes of Health (NIH) ini mengamati lebih dari 100.000 wanita berusia 25-42 tahun.

Ditemukan bahwa wanita yang pernah menjalani satu masa kehamilan memiliki risiko delapan persen lebih rendah mengalami menopause dini.

Lalu. wanita yang menjalani dua kehamilan penuh memiliki risiko 16 persen lebih rendah mengalami menopause dini.

Lebih jauh lagi, mereka yang menjalani tiga kehamilan memiliki risiko 22 persen lebih rendah.

Kemudian, dalam hal menyusui, wanita yang memberi ASI eksklusif selama 7-12 bulan memiliki risiko 28 persen lebih rendah mengalami menopause dini, dibandingkan dengan wanita yang menyusui kurang dari sebulan.

Kemudian, wanita yang menyusui secara total selama 25 bulan atau lebih selama masa pra-menopause memiliki risiko 26 persen lebih rendah mengalami menopause dini.

Kapan wanita biasanya mengalami menopause?

Menopause adalah kondisi di mana menstruasi berhenti secara permanen, rata-rata terjadi pada wanita usia 52 tahun.

Sekitar satu persen perempuan di AS mengalami menopause dini, atau menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.

Tercatat pula, lima persen wanita secara alami mengalami menopause dini antara usia 40-45 tahun. Data ini dikuti[p dari Kantor Kesehatan Wanita AS.

Mengapa kehamilan dan menyusui memengaruhi menopause?

"Baik kehamilan dan menyusui menekan ovulasi," kata Ashton.

"Ini memperlambat pelepasan telur dari ovarium, dan oleh karena itu muncul teori tentang dampaknya yang menunda menopause dini."

Apa risiko menopause dini?

Menopause dini dapat meningkatkan risiko osteoporosis, penurunan kognitif, penyakit kardiovaskular, dan kematian prematur secara keseluruhan.

Menopause juga dikaitkan dengan gejala yang tidak mengancam jiwa, tetapi bisa membuat tidak nyaman bagi wanita.

Antara lain, penambahan berat badan, perubahan kulit, perubahan suasana hati, dan hot flash.

Hot flash adalah sensasi kepanasan hebat yang datang dari dalam tubuh, bukan disebabkan oleh perubahan temperatur atau cuaca lingkungan sekitar.

Biasanya ditandai dengan wajah dan kulit tubuh -terutama leher dan dada, yang memerah dan terasa hangat, berkeringat, dibarengi rasa kesemutan di jari-jari.

Selain itu, -tentu saja, perempuan yang telah mengalami menopause tak bisa hamil lagi.

Adakah benefit dari menopause dini?

Ya, penting untuk diingat, mungkin ada sedikit keuntungan terkait kondisi ini. Misalnya, penurunan risiko kanker yang responsif hormonal seperti payudara, rahim, dan indung telur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/29/165547220/kehamilan-dan-beri-asi-tekan-risiko-menopause-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke