Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Faktor Ini Bisa Menjadi Penyebab Penyakit Jantung

KOMPAS.com - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Penyakit ini mengacu pada masalah dan kelainan bentuk pada jantung itu sendiri, seperti aritmia, penyakit jantung koroner, gagal jantung, kebocoran katup jantung, dan sebagainya.

Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya kita mulai mewaspadai berbagai faktor penyebab penyakit jantung ini.

Faktor penyebab penyakit jantung

Penyakit jantung disebabkan oleh kerusakan pada sebagian atau seluruh jantung, kerusakan pada arteri koroner, atau pasokan oksigen yang buruk ke jantung.

Beberapa jenis penyakit jantung, misalnya kardiomiopati hipertrofik, bersifat genetik. Sementara, penyakit jantung bawaan dapat terjadi sebelum seseorang dilahirkan.

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung. Dengan memahaminya, kita setidaknya dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini.

Adapun faktor penyebab penyakit jantung yang mungkin dimiliki oleh banyak orang, di antaranya:

Tekanan darah tinggi

Memiliki tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah di arteri dan pembuluh darah terlalu tinggi. Jika tidak dikendalikan, tekanan darah yang tinggi dapat memengaruhi jantung, ginjal, dan otak.

Kadar kolesterol tinggi

Memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dan kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri hingga menyebabkan penyempitan pada area tersebut dan mengurangi aliran darah ke jantung, otak, serta berbagai bagian tubuh lainnya.

Diabetes

Menderita diabetes juga menjadi salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung.

Ketika kadar glukosa darah yang tinggi tidak dikelola dengan baik, kondisi tersebut dapat meningkatkan jumlah plak yang terbentuk di dalam dinding pembuluh darah.

Imbasnya, aliran darah ke jantung bisa terhambat hingga berhenti.

Obesitas

Apakah kamu mengalami obesitas? Jika iya, kamu perlu waspada karena kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung.

Kadar lemak yang tinggi pada penderita obesitas dapat memberi efek resistensi terhadap hormon insulin. Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL yang memicu terjadinya penyakit jantung.

Usia

Tahukah kamu jika risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia? Pria berusia 45 tahun atau lebih dan wanita berusia 55 tahun atau lebih, memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit jantung.

Riwayat keluarga

Apakah orangtua memiliki penyakit jantung? Jika iya, sebaiknya kamu perlu berhati-hati karena memiliki risiko yang lebih besar menderita penyakit jantung bila ada anggota keluarga yang juga menderita penyakit tersebut.

Makan makanan tidak sehat

Sering mengonsumsi makanan yang tinggi akan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya, seperti aterosklerosis.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi garam juga dapat meningkatkan tekanan darah yang mampu memicu terjadinya penyakit jantung.

Jarang bergerak atau berolahraga

Malas bergerak memang menjadi kebiasaan yang buruk. Kebiasaan ini bisa mendatangkan berbagai risiko penyakit, tak terkecuali penyakit jantung.

Ketika tubuh jarang bergerak atau berolahraga, kemungkinan orang mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, atau bahkan diabetes, menjadi lebih besar.

Minum terlalu banyak alkohol

Kebiasaan minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.

Selain itu, kebiasaan ini juga akan menaikkan kadar trigliserida (zat berlemak dalam darah), yang bisa memicu terkena penyakit jantung.

Apabila kamu gemar minum alkohol, cobalah untuk mematuhi batas konsumsi harian yang direkomendasikan, yaitu tidak lebih dari 2 gelas per hari.

Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Rokok sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Di samping itu, nikotin yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan tekanan darah.

Tidak hanya itu, karbon monoksida dari asap rokok bisa mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh darah.

Bukan hanya perokok aktif, asap rokok yang terpapar pada perokok pasif juga bisa meningkatkan risikonya terkena penyakit jantung.

Depresi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Kondisi mental ini dapat menyebabkan sejumlah perubahan dalam tubuh yang bisa memengaruhi kesehatan jantung.

Terlalu banyak stres dan merasa sedih akibat depresi juga berpotensi meningkatkan tekanan darah yang memicu penyakit jantung.

Jika kamu memiliki salah satu atau lebih dari faktor-faktor di atas, sebaiknya mulai menjalani pola hidup sehat yang dapat membantu mengurangi risiko dan mencegah terjadinya penyakit jantung.

Selain itu, lakukan juga pemeriksaan kesehatan berkala pada dokter, seperti tes gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin untuk mengontrolnya dengan baik sehingga dapat terhindar dari penyakit jantung.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/08/200927220/11-faktor-ini-bisa-menjadi-penyebab-penyakit-jantung

Terkini Lainnya

Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com