Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yang Harus Dilakukan Habis Bertengkar Agar Hubungan Tetap Harmonis

KOMPAS.com—Pertengkaran memang lumrah terjadi dalam sebuah hubungan, baik itu pertengkaran hebat maupun pertengkaran ringan.

Banyak hal bisa menjadi pemicu, namun banyak hal juga yang akhirnya membuat pasangan memutuskan untuk bertahan dan meredam ego bersama.

Berikut adalah beberapa kiat menurut para ahli, tentang cara memulihkan hubungan setelah pertengkaran.

1. Tenangkan dirimu

Jika kamu tidak dapat mengatur emosi, kamu tidak akan dapat menyelesaikan masalah atau konflik saat masih merasa kesal, jelas Elizabeth Clair de Lune, seorang ahli tentang cinta, hubungan, dan seksualitas.

Bergerak dan menari adalah pilihan yang bagus untuk menghilangkan dan menenangkan syaraf. Kamu juga bisa menenangkan diri lewat meditasi, cobalah bernapas dalam-dalam, melalui hidung dan buang melalui mulut.

2. Renungkan

Akui perasaanmu tanpa berusaha mengubah apa pun. Apakah kamu kesal atau takut sekarang? Apakah kamu kesal atau merasa tidak aman? Biarkan dirimu merasakan emosi itu dan benar-benar mengakuinya.

3. Buat catatan

Catat hal-hal atau kalimat yang berpotensi mengganggu hubunganmu dengan pasangan. Ingatlah bahwa pertengkaran terjadi karena dua belah pihak. Pertimbangkan bahwa mungkin ada bagian dari tindakanmu yang keliru.

“Setelah menyadarinya, kamu akan dapat melakukan percakapan yang produktif dengan pasangan dimana kamu dapat menurunkan egomu,” kata Christie Tcharkhoutian, LMFT.

Hal yang dapat kamu lakukan bersama:

1. Jujurlah soal kapan kamu siap untuk berbicara lagi

Cukup tanyakan pada pasangan, "Apakah dia siap untuk berbicara atau kamu perlu lebih banyak waktu?" saran Tcharkhoutian.

Tidak ada waktu menurunkan emosi yang sama bagi semua orang. Karenanya tunggu sampai kedua pihak nyaman untuk bicara. Mampu meninjau kembali percakapan tanpa ada tekanan satu sama lain adalah kuncinya.

"Hubungan yang baik biasanya diisi dengan kesediaan untuk saling memaafkan," tambahnya.

2. Awali pembicaraan dengan kata saya

Mengawali kalimat dengan "kamu", akan terdengar seperti menuduh atau berusaha menyalahkan pasangan. Maka mulailah dengan "saya".

Misalnya, "Saya merasakan (dengan cara ini),” atau "Saya pikir (hal ini)”. Itu akan menunjukkan bahwa kamu ingin menghindari menyalahkan mereka, tetapi juga bertanggung jawab atas perasaanmu sendiri, de Lune menjelaskan.

“Mengawali kalimat dengan “saya” juga membantumu fokus pada tindakanmu saat pertengkaran terjadi, dan bukan tindakan yang dilakukan pasangan,” jelas Aaliyah Nurideen, MSW, LSW.

3. Dengarkan pernyataan pasangan, tanpa berusaha menyalahkan

Ini lebih tentang usaha memahami pasangan pada saat itu, yang pada akhirnya akan membawa resolusi, tambah de Lune.

Terimalah bagaimana perasaan pasangan tanpa menyalahkan pikiran mereka, sama seperti kamu ingin mereka mendengarkanmu tanpa langsung membantah.

4. Carilah saat-saat tepat untuk bicara

Setelah bertengkar, kamu perlu mengurangi hal-hal yang bisa membuat suasana menjadi tegang kembali.

“Yang paling mudah dilakukan adalah ketika kamu memperkenalkan momen-momen yang membuatmu merasa lega saat berbicara,”kata Gabrielle Usatynski, MA, LPC.

Jika kamu bisa melontarkan lelucon atau tersenyum atas kekonyolan yang selama ini terpendam, lakukanlah.

"Ini bisa berarti menggunakan humor, kehangatan, atau penghargaan bahkan ketika habis bertengkari," tambah Usatynski.

Kamu bisa mengatakan sesuatu seperti:

”Ya Tuhan, saya sangat kesal sekarang, tetapi kamu juga terlihat sangat seksi hari ini sehingga membuatku merasa frustrasi!"

“Pada titik tertentu, kamu harus mengibarkan bendera persahabatan selama perkelahian untuk menghindarinya menjadi lebih parah,” kata Usatynski.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/11/155352720/yang-harus-dilakukan-habis-bertengkar-agar-hubungan-tetap-harmonis

Terkini Lainnya

Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com