Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua dalam Mengelola Keuangan Keluarga

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia membuat banyak perubahan di segala sektor dan bidang. Tak terkecuali di lingkungan keluarga.

Hal ini tentu juga berpengaruh terhadap keuangan dan pengelolaan uang bagi orangtua. Karena ekonomi keluarga sudah pasti ikut terdampak.

Berkaitan dengan itu, berikut lima tips tentang bagaimana menghemat dan mengelola keuangan keluarga dengan bijak sebagai orangtua.

1. Menilai berapa banyak uang yang dibelanjakan untuk kebutuhan anak-anak

“Saya mendapati bahwa banyak orangtua menghabiskan banyak uang untuk kegiatan ekstra dan untuk kebutuhan anak-anak,” kata Andrea Kennedy, perencana keuangan bersertifikat dan penulis Own Your Financial Freedom.

Andrea mengatakan, sebagai orangtua wajar jika ingin memenuhi keinginan anak dan menuruti kemauan anak.

Namun perlu dipertimbangkan lagi, apakah mereka benar-benar perlu untuk berkegiatan seperti menghadiri kelas seni, musik, dan kegiatan lain di tengah pandemi.

“Saran saya adalah untuk lebih fokus. Sisihkan sejumlah uang tertentu setiap bulan untuk kegiatan dan kelas seperti itu, lalu putuskan bagaimana tepatnya membelanjakannya,” ujarnya.

2. Buat lebih sulit untuk mengakses uang

"Untuk memiliki lebih banyak uang, kamu harus hidup sesuai kemampuan," kata Andrea.

Caranya, kata Andrea, adalah dengan memasukkan uang ke tabungan dalam akun yang tidak memiliki kartu debit atau kredit yang mudah digunakan.

Hal Ini akan membantu mengekang setiap pengeluaran untuk dibelanjakan ketika kamu keluar dan memaksamu untuk 'mengerem' pengeluaran.

3. Membuat anggaran kebutuhan 

Untuk hal ini, kamu mungkin perlu lebih banyak motivasi untuk menabung. Buat proses penganggaran mudah, kata Alfred Chia, CEO Singcapital, sebuah perusahaan penasihat keuangan dan penulis Mortgage and Grow Rich Singapore Style.

"Terapkan setiap anggaran ke gaji bulanan. Belanjakan tidak lebih dari 40 persen untuk komitmen dan tidak lebih dari 40 persen untuk pengeluaran rutin, dan sisanya masukkan ke rekening.

"Ini memungkinkan kamu melihat ‘gambaran besar’ dengan jelas, dan kamu tidak perlu lagi bersusah payah bertanya ke mana uangmu pergi,” katanya.


4. Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan

Dalam hal ini, manusiawi ketika kita melihat apa yang dimiliki orang lain dan menginginkannya juga.

Sekarang, pikirkan dan tanyakan pada dirimu apakah benar-benar membutuhkannya.

“Setiap kali kamu berbelanja, bahkan di supermarket, tanyakan pada dirimu apa yang akan dibeli. Jika kamu tidak membutuhkan barang itu, kembalikan," kata Alfred.

"Sebab, meski hanya barang kecil dengan harga tidak seberapa jika sepanjang tahun dilakukan, pasti akan besar nilainya,” lanjutnya.

5. Tinjau tingkat hipotek (kredit jangka panjang yang masih menjadi beban angsuran)

Dengan mengetahui seberapa besar angsuran bulanan, kamu dapat menghemat sejumlah pengeluaran.

Alfred menyarankan, jika kamu masih memiliki kredit rumah, berhati-hatilah dengan kenaikan suku bunga.

Tinjauan rutin akan membantumu melihat apakah kamu membayar terlalu banyak bunga.

"Jika demikian, pertimbangkan pengeluaran untuk membiayai hipotekmu. Dengan begitu, kamu akan menghemat uang,” kata Alfred.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/19/220310720/5-hal-yang-harus-dilakukan-orangtua-dalam-mengelola-keuangan-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke