Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Pria Humoris Disukai oleh Wanita?

KOMPAS.com - Semua orang merasa senang saat tertawa lepas. Ternyata ada alasan ilmiah di baliknya. Tubuh kita melepaskan hormon “rasa senang” alias endorfin saat kita tertawa. Uniknya lagi, saat orang lain membuat kita tertawa, kita cenderung menyukainya.

Alasan inilah yang membuat mengapa seseorang menyukaisosok yang humoris. Dan tentu saja, pria bisa menggunakan sikap humoris sebagai “senjata” untuk menaklukkan wanita incarannya.

Mengapa pria humoris disukai?

Ketika seorang pria bisa membuat lawan bicaranya tertawa, ini bisa menjadi awal dari kedekatan.

Bukannya tanpa alasan, berikut beberapa hal yang membuat sifat humoris menjadi penting dalam sebuah hubungan, yaitu:

1. Disukai orang lain

Perempuan yang sering tertawa saat berinteraksi dengan laki-laki yang menjadi lawan bicaranya sudah menunjukkan rasa nyaman.

Bahkan, salah satu tanda perempuan jatuh cinta adalah akan tertawa apapun candaan yang dilontarkan oleh orang yang disukainya.

2. Menunjukkan kepintaran

Tidak mudah menyampaikan hal lucu yang bisa membuat orang lain tertawa. Menurut penelitian, untuk bisa menyampaikan sebuah humor perlu kemampuan intelektual tinggi.

Terlebih, persepsi humor tiap individu berbeda-beda. Jadi, candaan juga harus sesuai dengan situasi dan tempat.

3. Hubungan lebih langgeng

Memilih pasangan humoris bisa jadi merupakan jaminan hubungan lebih langgeng. Alasannya karena mereka bisa menghadapi pertengkaran tanpa membesar-besarkan masalah.

Saat sedang jenuh pun, pria humoris tahu betul cara mencairkan suasana sehingga membuat pasangannya merasa lebih nyaman.

4. Memahami sifat orang lain

Seseorang akan lebih mudah tertarik pada individu dengan selera humor sama dengan dirinya. Jika sudah sama-sama cocok, maka kedekatan akan terbangun dengan sendirinya.

Tak hanya itu, tawa yang muncul ketika dua orang berinteraksi menunjukkan adanya lampu hijau. Ini mengindikasikan keterbukaan terhadap apa yang disampaikan lawan bicara. Bahkan, tertawa bisa berarti ingin percakapan terus berlanjut.

5. Tahu cara bersikap

Pria humoris punya keunggulan yaitu tahu betul bagaimana harus bersikap pada situasi sosial tertentu. Mereka bisa menempatkan diri dengan luwes. Bahkan saat suasana masih canggung pun, pria humorislah yang mampu mencairkan suasana.

Faktor penting dari seseorang yang humoris adalah mereka bisa melontarkan candaan tanpa harus mempertimbangkan siapa dia dan dari mana asalnya. Tertawa adalah bahasa universal.

6. Memancarkan kepercayaan diri

Sosok yang percaya diri tentu tampak lebih menarik. Tanpa perlu menunjukkan seberapa percaya diri di depan orang lain, hal ini akan terpancar dengan sendirinya.

Pria yang humoris akan membuat pasangannya selalu melihatnya sebagai sosok yang menarik, menantang, dan menyenangkan.

Tertawa dan dampak positifnya pada tubuh

Ketika tertawa, otot yang ada di wajah dan tubuh akan meregang. Di saat yang sama, detak jantung dan tekanan darah juga naik kemudian turun.

Kondisi ini membuat pembuluh darah membesar dan berfungsi lebih optimal. Tentunya, aliran oksigen ke organ-organ tubuh pun menjadi kian efisien.

Bukan hanya aliran darah saja, otak juga turut terdampak saat seseorang tertawa. Aktivitas ini menghasilkan neurotransmitter berupa beta-endorphin yang menekan rasa nyeri.

Tak hanya itu, saat memproses sebuah humor, otak bagian kiri bekerja memahami struktur dan kata-katanya. Sementara otak bagian kanan utamanya frontal lobe memproses emosi dan terpancing ketika menemui hal yang menggelitik.

Menurut mendiang Dr. William Fry yang memimpin penelitian seputar psikologi tertawa, aktivitas ini sama seperti jogging dalam pikiran. Satu menit tertawa sama seperti mendayung selama 10 menit.

Bonusnya, tertawa juga mengurangi rasa tegang, stres, dan juga kemarahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/21/152905620/mengapa-pria-humoris-disukai-oleh-wanita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke