Benarkah Kurma Bisa Turunkan Berat Badan?

KOMPAS.com - Kurma, buah yang keberadaannya identik dengan bulan Ramadhan dipercaya memiliki manfaat kesehatan, termasuk bisa membantu menurunkan berat badan.

Sebuah riset mencatat bahwa cara utama untuk mencegah obesitas melibatkan penghambatan lipase pankreas, enzim yang diproduksi pankreas. Dalam studi tersebut, tim peneliti menguji beberapa ekstrak kurma dan menemukan bahwa kurma mampu menekan enzim ini.

Dalam uji klinis tahun 2020, para peneliti menemukan bahwa makan tiga kurma per hari tidak menyebabkan peningkatan indeks massa tubuh (BMI).

Oleh karena itu, tampaknya orang dapat makan kurma setiap hari tanpa membuat berat badan bertambah.

Peneliti mengungkapkan bahwa meskipun kurma mengandung gula yang tinggi, tetapi kurma memiliki skala indeks glikemik rendah, yang berarti memiliki efek yang lebih kecil pada gula darah daripada makanan yang mengandung sukrosa.

Pola makan yang menggabungkan makanan tinggi lemak dan tinggi glisemik dapat menambah berat badan.

Oleh karena itu, orang yang menyukai makanan manis bisa mengganti gula dengan dengan kurma.

Nilai gizi yang terkandung dari 4 kurma (100 gram) yaitu: 

Menurut asupan harian yang direkomendasikan berdasarkan diet 2.000 kalori, ukuran gizi yang terkandung dalam 4 kurma menyediakan sekitar 14 persen kalori hari itu, serta 27 persen karbohidrat, 24 persen serat, 15 persen kalium, dan 4 persen protein.

Sebuah penelitian tahun 2013 mengungkapkan bahwa kurma juga mengandung:

Enzim: Zat ini menyebabkan reaksi biokimia dalam tubuh.
Asam fenolat: Senyawa antioksidan ini membantu melindungi dari penyakit.
Karotenoid: Pigmen merah, kuning, dan oranye ini berperan dalam berbagai fungsi tubuh.

Kurma memang memiliki banyak manfaat dan mengandung nutrisi yang sangat baik untuk tubuh, selain bisa dijadikan pengganti makanan manis yang bisa dikonsumsi tiap hari. Namun, kamu perlu membatasi memakan kurma sekitar 3 buah saja dalam satu hari.