Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, 6 Tanda untuk Menghindari Diet Keto

Memang, ada bukti yang menunjukkan pola diet keto bisa membantu kesehatan bagi sejumlah orang, tetapi tidak untuk semua orang.

Demikian diungkapkan Dr. Mark Cucuzzella, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Virginia Barat, Amerika Serikat, yang telah menerbitkan penelitian tentang diet rendah karbohidrat ini.

Nah, menurut dia ada setidaknya enam alasan yang patut dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalani pola diet keto. 

1. Sudah sehat secara metabolik

Disfungsi metabolik termasuk orang dengan obesitas, resistensi insulin, pradiabetes, atau pun diabetes.

Nah, jika kita termasuk dalam kelompok orang yang memiliki metabolisme sehat dan respons insulin yang baik, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan asupan karbohidrat.

Kesehatan metabolik yang baik berarti kita tidak bergumul dengan beberapa kombinasi masalah, seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, berat badan, atau energi rendah.

"Makan saja makanan natural, entah itu rendah karbohidrat atau tinggi karbohidrat, dan kamu akan baik-baik saja," kata Cucuzzella.

2. Menurunkan berat badan untuk alasan estetika 


Menurut penelitian, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan penurunan berat badan karena dapat membantu mengatur nafsu makan, dan mengurangi sumber kalori tambahan seperti gula dan biji-bijian olahan.

"Tetapi, manfaat utama keto adalah memulihkan kesehatan metabolisme, meningkatkan respons insulin, dan mengurangi peradangan," kata Cucuzzella.

"Ini bukan tentang menurunkan berat badan, ini tentang menurunkan ukuran pinggang," kata dia.

"Kita ingin orang-orang menjaga otot dan menghilangkan lemak visceral di sekitar organ yang menyebabkan peradangan."

"Kehilangan beberapa centimeter dari pinggang berarti kita berhasil menggunakan lemak sebagai bahan bakar," sebut dia

Di kala diet penurunan berat badan bekerja dengan membatasi kalori, Cucuzzella mengatakan, hal itu bisa menjadi bumerang jika kita melakukan keto untuk pertama kalinya.

Sebab, pengalaman pertama itu menjadikan pengalihan pembakaran lemak untuk bahan bakar menjadi sukar, jika kita tidak cukup makan secara keseluruhan.

Akhirnya, sejumlah besar penurunan berat badan cepat yang dialami pelaku diet keto menjadi reaksi jangka pendek.

Berat badan bakal kembali dengan seketika, saat kita mulai memasukkan karbohidrat ke dalam makanan.

3. Riwayat pola makan tak teratur


Jika kita memiliki riwayat pola makan yang tidak teratur, diet rendah karbohidrat juga bisa menjadi masalah.

Ini termasuk perasaan cemas tentang kenaikan berat badan dan kebutuhan kompulsif untuk memantau atau membatasi makanan.

Belum lagi dorongan untuk makan berlebihan, makan emosional, atau perilaku makan yang membuat ketagihan.

Diet apa pun yang membatasi apa yang boleh dimakan bisa sangat memicu siapa pun dengan pola makan yang tidak teratur, untuk kembali gagal. 

Jadi, yang terbaik adalah mencari dukungan profesional saat mempertimbangkan diet baru.

4. Stres dan kurang tidur


Jika kita terus-menerus stres, kurang tidur, atau menghadapi perubahan besar dalam hidup, maka hal ini bisa menjadi masalah.

Memang mungkin, kita tergoda untuk membuat perubahan dramatis di tengah masa sulit.

Tetapi jika kita tidak dapat mengelola stres, atau tidak cukup tidur, atau baru melewati pengalaman tak enak, maka itu adalah waktu terburuk untuk mengubah pola makan.

Sebab, pengalaman semacam itu meningkatkan produksi kortisol tubuh, hormon stres, dan terlalu sederet masalah dapat membuat kita sulit mendapatkan hasil maksimal dari diet rendah karbohidrat.

Yang terbaik adalah berada dalam kondisi yang tepat secara mental dan emosional untuk perubahan pola makan yang besar ini.

Dengan demikian, kita dapat membuat rencana ke depan dan memiliki banyak dukungan di sepanjang proses tersebut.

"Jika kita tidak memiliki energi dan waktu untuk mempersiapkan kesuksesan diet, kita tidak akan berhasil," kata Cucuzzella.

5. Rendah energi dan suasana hati yang buruk


Orang-orang yang menjalani diet rendah karbohidrat sering mengalami masa transisi di mana mereka merasa sangat lelah, pening, yang dikenal sebagai flu keto.

Cucuzzella menilai, adalah hal yang wajar untuk merasa sedikit tidak nyaman saat tubuh beradaptasi dengan pembakaran lemak.

Namun, kita akan mulai merasa lebih berenergi dalam 4-7 hari selanjutnya. Jika tidak, maka kondisi itu bisa menjadi tanda bahwa kita memiliki masalah metabolisme yang lebih signifikan.

Jika demikian, dibutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan, atau ada sesuatu yang tidak beres.

Kelelahan yang terus berlanjut pada diet rendah karbohidrat adalah tanda bahwa kita harus mundur dan mempertimbangkan kembali pilihan tersebut. 

6. Sedang mengonsumsi obat


Memang bukti yang berkembang bahwa diet rendah karbohidrat dapat membantu mengatasi masalah kesehatan kronis seperti diabetes.

Tetapi, penting juga berkonsultasi sebelum mencoba diet ini, jika kita sedang menjalani pengobatan.

"Sebab, perubahan besar pada diet dapat mengubah cara tubuh merespons obat," kata Cucuzzella.

"Kita perlu menemukan dokter yang ahli dalam kesehatan metabolisme dan membantu kita membalikkan masalah, tidak hanya menanganinya dengan lebih banyak obat," kata Cucuzzella lagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/30/072336220/perhatikan-6-tanda-untuk-menghindari-diet-keto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke