Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Bayi dengan Kepala Peyang Memerlukan Helm Khusus?

KOMPAS.com - Bayi yang baru lahir memiliki tulang tengkorak yang masih sangat lunak dan fleksibel.

Karenanya, kepala bayi dapat berubah bentuk jika ada tekanan dalam jangka waktu yang lama, seperti bayi yang berbaring di satu posisi selama berjam-jam.

Posisi berbaring di satu posisi dalam waktu lama akan membuat bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharusnya bulat berubah menjadi datar alias peyang.

Penyebab kepala datar pada bayi

Dalam dunia medis, kepala peyang pada bayi disebut plagiocephaly.

Plagiocephaly adalah kondisi di mana kepala bayi memiliki sisi yang rata, tidak simetris atau tidak membulat dengan sempurna.

Faktanya, kebanyakan bayi tidak memiliki bentuk kepala yang sempurna ketika lahir, begitu pula orang dewasa. Sedikit sisi datar dan benjolan pada kepala adalah hal yang normal.

Apabila orangtua menemukan kepala bayi datar atau peyang, besar kemungkinan kondisi itu adalah akibat dari proses kelahiran.

Contohnya, kepala bayi yang berbentuk peyang karena melewati jalan lahir.

Bisa juga, bayi terbiasa berbaring secara telentang (positional plagiocephaly) atau kepala menghadap ke kiri atau ke kanan (brachycephaly).

Seperti yang sudah disinggung di awal, jika bayi berbaring di satu posisi dalam waktu lama, bagian belakang atau samping kepalanya akan menjadi datar karena tekanan.

Tekanan konstan di bagian belakang atau samping kepala bayi dapat menyebabkan malformasi permanen (kelainan pembentukan struktur otak) bila tidak segera ditangani.

Di beberapa negara seperti Amerika dan China, solusi untuk mengatasi masalah plagiocephaly pada bayi adalah dengan menggunakan helm khusus.

Para ahli dan dokter menganggap masalah kepala peyang pada bayi adalah masalah yang menyangkut penampilan.

Tetapi, tergantung kondisinya, orangtua kemungkinan harus memberikan helm khusus kepada bayi untuk mengoreksi bentuk kepalanya.

Saat kita berkunjung ke dokter, maka dokter akan memeriksa ukuran dan bentuk kepala bayi secara berkala.

Jika bayi memiliki titik datar yang besar di kepala dan tidak membaik ketika ia berusia sekitar empat bulan, dokter mungkin akan meresepkan penggunaan helm.

Helm pengoreksi bentuk kepala akan berfungsi secara efektif apabila dipakaikan pada bayi yang berusia antara empat hingga enam bulan.

Di usia tersebut, helm dapat membentuk tengkorak bayi secara lembut.

Namun harap diingat, perawatan dengan helm pengoreksi bentuk kepala tidak efektif begitu usia sang bayi menginjak satu tahun, karena tengkorak bayi sudah mulai menyatu.

Setelah bayi menggunakan helm khusus, orangtua perlu memantau kondisi bayi maupun helm selama perawatan.

Helm bayi harus disesuaikan rata-rata setiap satu minggu untuk mengikuti pertumbuhan dan perubahan bentuk kepala bayi.

Cara lain menangani positional plagiocephaly

Beberapa penelitian menunjukkan, mengganti posisi tidur bayi sama efektifnya dengan pemakaian helm khusus.

Beberapa teknik di bawah ini dapat membantu orangtua mengubah posisi bayi ketika tidur dan memberikan waktu bagi tengkorak bayi untuk memperbaiki bagian atau sisi kepala yang datar:

1. Meletakkan bayi dalam posisi tengkurap

Letakkan bayi dalam posisi tengkurap dengan pengawasan. Posisi tengkurap akan mengistirahatkan bagian belakang kepala bayi, sekaligus membantu memperkuat otot lehernya.

2. Memeluk bayi

Memeluk bayi, selain membentuk bonding yang kuat antara orangtua dan bayi, juga mengurangi tekanan di bagian belakang kepala bayi akibat ia bersandar di kursi atau berbaring di kasur.

3. Mengganti kebiasaan

Cobalah menempatkan bayi dalam posisi yang akan menghindarkan tekanan terus menerus pada sisi kepalanya yang peyang.

Letakkan bayi di kasur dalam posisi yang berbeda, dan bisa berbalik menghadap kita saat ia dipanggil.

Pada intinya, usahakan agar tidak ada satu bagian di kepala --baik bagian samping maupun belakang kepala-- yang terlalu sering mendapat tekanan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/03/081100520/kapan-bayi-dengan-kepala-peyang-memerlukan-helm-khusus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke