Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Logika: Ilmu Penting yang Jarang Disadari di Kehidupan Sehari-hari

LOGIKA merupakan salah satu cabang ilmu epistemologi di filsafat. Dengan logika, semua informasi yang didapatkan akan diproses terlebih dahulu agar objektif.

Oleh karena itu, logika sebenarnya sangat penting untuk dipraktikkan agar banyak orang tak terjebak di pemikiran yang salah.

Dalam KBBI, logika didefinisikan sebagai pengetahuan tentang kaidah berpikir yang tepat (science of proper reasoning).

Melalui definisi tersebut, logika sering kali dipahami sebagai rasional. Padahal, rasionalitas berbeda dengan logika karena ia merupakan proses penalaran dari awal argumen itu ada hingga kesimpulan.

Akan tetapi, keduanya masih berhubungan karena logika hadir untuk memeriksa rasionalitas argumen tersebut apakah isinya sahih atau tidak.

Apabila dari pertanyaan yang diajukan tak bisa dijawab dengan benar, maka argumen tersebut dapat dikatakan tidak rasional.

Sementara itu, logika mengusung konsep dasar yang didefinisikan oleh Aristoteles bahwa tidak mungkin orang percaya pada sesuatu yang ada sekaligus tak ada.

Misalnya, saat di depan mata hanya terdapat satu gelas berwarna biru, kita tak bisa menyebut ada gelas warna merah saat itu juga.

Hal itu dianggap tak rasional karena konsep warna biru lebih dahulu terbentuk, kecuali pada orang yang memiliki masalah pada penglihatannya.

Cara menghindari kesesatan berpikir

Jadi S. Lima, seorang pengajar Hermeneutika, dalam siniar OBSESIF mengungkapkan bahwa masih banyak kesesatan berpikir yang dilakukan oleh masyarakat.

Kesesatan ini tanpa disadari sering dilakukan sehingga membuat argumen atau opini seseorang tak berkembang.

Kesesatan berpikir (logical fallacy) yang pertama adalah menggunakan ad hominem. Seseorang akan menitikberatkan argumen pada 'siapa' yang berbicara daripada isi argumennya.

Hal ini sering terjadi saat mendengar penjelasan dari orang yang memiliki status lebih tinggi.

Oleh karena itu, kita langsung menganggap apa yang dikatakannya benar. Sementara saat orang 'biasa' menyanggahnya, ia dikatakan salah.

Padahal yang harus diutamakan dalam berlogika adalah isi dari argumennya, bukan sosok yang mengutarakannya.

Hal ini sangat kontradiktif karena manusia?tanpa memandang status?bisa saja melakukan kesalahan saat berbicara.

Oleh karena itu, objektivitas dan daya kritis dalam melihat argumen harus lebih dulu diprioritaskan.

Kesesatan berpikir lainnya adalah post hoc ergo propter hoc, yaitu ketika seseorang menyalahkan sesuatu hal sebelum peristiwa atau kejadian terjadi.

Misalnya, saat sedang berkunjung ke rumah teman, kemudian turun hujan. Akan tetapi, yang disalahkan karena hujan itu turun adalah orang yang datang berkunjung.

Padahal, hal tersebut hanyalah suatu kebetulan yang tak dapat dijelaskan secara rasional.

Jadi juga menambahkan bahwa untuk menghindari kesesatan berpikir, diperlukan sikap yang bijak, tidak sombong, dan bersedia untuk mendengar opini orang lain.

Selain itu, kita juga harus memandang semua orang setara sehingga tak akan ada paksaan bahwa argumen kita yang paling benar.

Manfaat menggunakan logika dalam kehidupan

Apabila telah memahami logika secara mendasar, perlahan kita akan merasakan manfaatnya.

Secara tak langsung, pikiran akan lebih terbuka karena siap untuk menerima perbedaan argumen.

Dengan begitu, kita juga akan meningkatkan rasa empati karena menghargai setiap jawaban-jawaban dari orang lain.

Selain itu, dengan logika, kita juga dapat melihat permasalahan dari sudut pandang luas sehingga solusi akan ditentukan untuk jangka waktu lama.

Untuk mencari solusi, diperlukan pertimbangan matang terhadap berbagai aspek. Oleh karena itu, solusi tersebut kemudian ditinjau kembali apakah sudah sesuai atau belum untuk menyelesaikan masalah.

Dengan logika, kita juga dapat meruntutkan argumen atau pertanyaan yang akan diutarakan.

Pada forum-forum, sering kali kita melihat penanya yang justru memutar-mutar inti pertanyaannya.

Hal itu merupakan contoh bahwa seseorang tak memiliki logika yang cukup baik. Seseorang berlogika akan bertanya dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas; membicarakan 'masalah' kemudian pertanyaannya.

Selain pada diri sendiri, logika juga bermanfaat untuk mengkritisi argumen orang lain.

Jadi juga menambahkan, "Logika itu kayak apa ya… kayak pisau cutter. Kalau pisau kamu tajam, kamu bisa berbuat banyak. Dan enggak perlu keluar tenaga terlalu banyak, dan irisan kamu rapih. Kalau cutter-nya tumpul, irisannya enggak rapih, tenaganya keluar banyak, kerjanya enggak bisa banyak."

Pembentukan karakter dengan logika

Selain memiliki banyak manfaat, logika juga dapat membentuk karakter kita menjadi pribadi lebih baik lagi. Dengan logika, kita dituntut menjadi orang yang bijak kepada diri sendiri dan orang lain.

Kita juga akan terbiasa menjawab pertanyaan dengan jujur dan akuntabel karena kebenaran sangat dihargai.

Kita juga akan senantiasa memiliki sikap kerendahan hati karena setiap argumentasi akan dihargai, baik itu salah atau benar.

Sikap tersebut kemudian dapat membawa diri untuk terus berefleksi dengan menerima hal yang benar dan meninggalkan yang salah.

Dalam siniar OBSESIF bertajuk "Logika Berpikir, Awal Kebebasan dan Kesetaraan", Jadi S. Lima memberikan penjelasan secara mendasar terkait logika yang ternyata memiliki segudang manfaat.

Logika yang menjadi dasar pemikiran, digunakan sebagai pijakan untuk menghadapi tantangan zaman.

Dengarkan siniarnya sekarang juga melalui tautan berikut https://bit.ly/obsesifS3E2.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/14/090000120/logika--ilmu-penting-yang-jarang-disadari-di-kehidupan-sehari-hari

Terkini Lainnya

Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com