Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset AS, Bayi dari Ibu yang Sudah Divaksinasi Lebih Kebal Covid-19

Lebih kecil kemungkinan untuk bayi tersebut dirawat di rumah sakit selama enam bulan pertama kehidupannya akibat infeksi Covid-19.

Hasil penelitian tersebut diterbitkan beberapa hari lalu dalam laporan mingguan Morbidity and Mortality dari lembaga Center for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat.

Temuan tersebut menjadi yang pertama membuktikan, secara epidemiologis, bahwa bayi yang lahir dari ibu yang divaksinasi terlindungi dari Covid-19.

Riset dilakukan dengan melihat data dari bayi yang dirawat di rumah sakit di 20 rumah sakit anak di 17 negara bagian di AS.

Kasus dipilih dalam rentang waktu 1 Juli 2021 hingga 17 Januari 2022.

Para peneliti membandingkan 176 bayi yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dengan 203 bayi yang dirawat karena masalah lain.

Penelitian lalu menemukan, bayi baru lahir yang ibunya telah divaksinasi dengan dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit karena Covid-19 hingga 61 persen.

Sementara itu, 84 persen bayi baru lahir yang dirawat di rumah sakit memiliki ibu yang tidak divaksinasi.

Sedangkan 88 persen bayi positif Covid-19 yang dirawat di ICU lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.

Satu-satunya bayi yang meninggal, dari seluruh data tersebut, lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.

Semua bayi, apapun alasannya dirawat di rumah sakit, memiliki prevalensi yang sama dari kondisi medis yang mendasarinya.

Mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 lebih cenderung berkulit hitam atau Hispanik daripada mereka yang memiliki komplikasi lain.

Para peneliti juga menemukan bahwa bayi tampaknya paling terlindungi jika ibu divaksinasi di akhir kehamilan.

Namun data tersebut masih perlu diinterpretasikan dengan hati-hati karena ukuran sampel terlalu kecil untuk dilihat risikonya pada trimester.

Di sisi lain, riset ini juga memiliki sejumlah faktor kelemahan seperti tidak memperhitungkan riwayat ibu hamil terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Wanita yang divaksinasi mungkin juga memiliki akses yang lebih baik ke perawatan prenatal, yang dapat mempengaruhi hasil.

Namun para ilmuwan tidak tahu apakah itu artinya memberikan perlindungan yang nyata ketika bayi dilahirkan.

Atas dasar riset ini, para dokter kembali merekomendasikan para ibu hamil untuk segara divaksinasi Covid-19 demi kesehatan diri dan janinnya.

"Berita hari ini sangat disambut baik, terutama di kondisi meningkatnya rawat inap baru-baru ini di antara anak-anak yang sangat muda. Ini adalah yang tertinggi dari seluruh pandemi," kata Dr. Dana Meaney-Delman, dikutip dari Insider.

Ia merupakan kepala Infant Outcomes Monitoring Research and Prevention Branch CDC sekaligus spesialis kebidanan dan reproduksi.

"Sayangnya, vaksinasi bayi di bawah usia enam bulan saat ini belum ada, sehingga vaksinasi selama kehamilan sangat penting."

Bayi yang terbukti positif Covid-19 dan perawatan paling intensif, termasuk yang meninggal dunia, umumnya lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.

Meaney-Delman mengakui selama ini kerap menyarankan pasiennya untuk segera divaksinasi guna mencegah risiko sakit parah akibat Covid-19.

Termasuk pula risiko komplikasi kehamilan, kelahiran prematur atau bayi lahir mati.

Selama ini, banyak ibu hamil bertanya-tanya apakah vaksin yang didapatnya bisa melindungi bayinya.

"Studi baru ini tidak diragukan lagi akan menjadi faktor dalam sesi konseling saya di masa depan," tegas Meaney-Delman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/18/085714920/riset-as-bayi-dari-ibu-yang-sudah-divaksinasi-lebih-kebal-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke