Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak Berlanjut, Pahami Cara Hentikan Self-Gaslighting

KOMPAS.com - Gaslighting merupakan bentuk manipulasi ketika seseorang mencoba membuat orang lain mempertanyakan realitas atau persepsinya sendiri.

Gashlighting biasanya melibatkan dua orang, tetapi juga dapat dilakukan oleh diri sendiri atau disebut sebagai self-gaslighting.

Dua tanda self-gaslighting yang harus diwaspadai adalah terjadinya penolakan dan keraguan tentang perasaan, persepsi, dan ingatan diri sendiri.

“Keraguan dapat muncul seperti meminimalkan rasa sakit atau pelecehan yang dialami,” kata Brit Barkholtz, terapis klinis yang berspesialisasi dalam trauma.

Barkholtz mengatakan, keraguan terhadap diri sendiri dapat membuat seseorang tidak yakin tentang apa yang sebenarnya terjadi atau siapa yang salah.

Sementara itu, tanda self-gaslighting lainnya dapat diketahui ketika seseorang berusaha meminta pendapat orang lain demi meyakinkan dirinya.

Hal itu diungkapkan oleh seorang psikolog klinis berlisensi dari South Carolina, AS, Katelyn Campbell.

"Jika pemikiran seperti itu sering muncul dan secara naluriah ada kemungkinan kita telah menginternalisasi beberapa gaslighting," ujar dia.

“Gaslighting digunakan untuk mendiskreditkan seseorang, paling sering untuk kepentingan orang yang melakukan gaslighting,” kata Campbell.

Cara menghentikan self-gaslighting

Baik Barkholtz dan Campbell menganjurkan untuk menemui terapis jika seseorang kesulitan mengatasi self-gaslighting.

“Sebagai seorang psikolog, rekomendasi utama saya agar orang-orang mempertimbangkan terapi untuk mengeksplorasi pesan yang telah mereka internalisasikan tentang dirinya sendiri,” kata Campbell.

Ia menyebut, berhenti melakukan self-gaslighting adalah sebuah tantangan. Sebab, seseorang telah terbiasa mendiskreditkan dirinya sendiri.

"Seorang terapis dapat membantu  menggali lebih dalam dengan aman untuk memulihkan kepercayaan pada diri sendiri," tambahnya.

Agar lebih jelas, simak cara menghentikan self-gaslighting berikut ini.

1. Memahami penyebab self-gaslighting

Seseorang sebaiknya mengetahui faktor yang dapat mendorongnya melakukan self-gaslighting.

Barkholtz menyampaikan bahwa hal ini menyangkut pribadi seseorang dan masing-masing orang tentunya akan berbeda.

Ia menambahkan, ketika seseorang semakin mampu menyadari penyebab self-gaslighting, ia akan mudah untuk menghindarinya.

Agar seseorang dapat memahami penyebab self-gaslighting, ia disarankan untuk membuat jurnal.

Caranya dapat dilakukan dengan mencatat pemikiran dan mengidentifikasinya sebagai self-gaslighting atau bukan.


2. Menerima pemikiran

Orang yang melakukan self-gaslighting cenderung meragukan apa yang sedang dialaminya.

Campbell menyarankan agar self-gaslighting dihentikan dengan cara menerima pemikiran sendiri sebagai sesuatu yang normal.

“Ini bisa dalam bentuk pernyataan. Emosi ingin didengar dan membiarkan diri kita mengalaminya sebenarnya yang membantu kita melewatinya," kata Campbell.

Di sisi lain, Beringer menyarankan cara RAIN agar seseorang dapat berhenti melakukan self-gaslighting.

RAIN merupakan akronim dari recognize, allow, investigate, dan natural awareness yang artinya:

  • Recognize (mengetahui sesuatu yang terjadi):

Seseorang harus menyadari apa yang sedang dirasakan oleh pikiran, perasaan, dan bagaimana perilakunya.

Ia harus mengakui bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, entah mengalami kecemasan, ketakutan, atau tertekan.

  • Allowing (memahami):

Seseorang sebaiknya berhenti sejenak untuk memberikan waktu bagi pikiran dan perasaannya agar bisa menerima realita.

  • Investigate (menelisik)

Langkah ini dilakukan setelah kita sudah menerima sesuatu yang tidak beres pada diri sendiri.

Cobalah untuk menginvestigasi mengapa sesuatu yang mengganggu pikiran dan perasaan dapat terjadi.

  • Natural awareness

Yang terakhir adalah seseorang sebaiknya menyadari bahwa kesadarannya berada di bawah pikiran, emosi, dan apa yang dirasakan indera.

“Teknik RAIN telah membantu saya menyerah pada perasaan saya dan menyelidikinya dengan kebaikan alias tanpa menghakimi,” kata Beringee.

“Dengan begitu, saya tidak memiliki kesempatan untuk mengabaikan atau meremehkan emosi saya.”

3. Berbicara kepada diri sendiri 

Bersikaplah lembut dengan diri sendiri selama proses ini karena akan membutuhkan waktu dan kerja keras.

“Teknik paling dasar adalah membayangkan seseorang yang sangat kita sayangi melalui situasi yang sama yang kita hadapi," ujar Campbell.

"Apa yang akan kita katakan kepada jika dia memberi tahu bahwa dia merasakan apa yang kita rasakan?” sambungnya.

Berilah diri sendiri belas kasihan dan ulangi perkataan positif di pikiran untuk menimbulkan rasa percaya.

Latihan berbelas kasih mungkin akan sulit dilakukan, apalagi bagi seseorang yang telanjur melakukan self-gaslighting.

Apabila hal ini dilakukan, seseorang dapat meningkatkan hubungan dan ketahanannya, dan membuatnya lebih bahagia secara keseluruhan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/03/170000620/agar-tak-berlanjut-pahami-cara-hentikan-self-gaslighting

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke