Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membawa Anak ke Pemakaman, Apa yang Perlu Dipersiapkan?

Sebenarnya anak dapat diajak untuk menghadiri pemakaman, terutama jika itu merupakan pemakaman anggota keluarga.

Namun perlu diingat, pemakaman bisa menjadi pengalaman emosional bagi anak, sehingga orangtua perlu memutuskan apakah membawa anak ke pemakaman akan menguntungkan atau malah memberi dampak negatif.

Tetapi, jika kita memang benar-benar harus membawa anak ke pemakaman, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sesuai dengan umur anak.

Pada anak usia tiga tahun ke atas misalnya. Di usia ini, sebenarnya orangtua sudah dapat menjelaskan tentang pemakaman dan kematian, meski dengan cara yang sesuai dengan usianya.

Jadi sebelum menghadiri pemakaman, berbicaralah dengannya tentang apa itu pemakaman. Namun perlu diingat, anak mungkin tidak akan langsung memahaminya.

Penelitian yang dilakukan Yale Medical Study pun mengonfrimasi bahwa anak berusia 5-7 tahun sudah bisa memahami apa itu kematian.

Saat itu, anak akan mulai menyadari bahwa kematian itu abadi dan mereka yang meninggal tak bisa lagi dilihat olehnya.

Nah, saat mendiskusikan pemakaman dengan anak, ingatlah untuk menjelaskannya dengan baik dan penuh pengertian.

Anak-anak usia SD kemungkinan akan memiliki banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi dan seperti apa pemakamannya nanti. Jadi, jawab pertanyaan itu sebisanya.

Jelaskan juga bahwa pemakaman adalah acara yang diadakan untuk mengenang kehidupan orang yang meninggal.

Sementara itu, bagi anak usia pra-remaja dan remaja yang sudah memahami arti kematian, orangtua bisa menanyakan perasaan mereka.

Sebab, tergantung pada siapa yang meninggal, anak seusia ini pun bisa sangat sedih.

Pemakaman sendiri dapat membantu anak memproses perasaan mereka atas apa yang terjadi dan memainkan peran penting dalam siklus hidup manusia.


Ikuti apa yang diinginkan anak

Dalam acara seperti ini, ikuti apa diinginkan anak dan jangan memaksanya.

Anak juga biasanya ingin mengetahui apa yang dirasakan orangtuanya saat pemakaman berlangsung, dan kita perlu memberitahunya.

Perlu diingat, jika kita merasa dekat dengan orang yang meninggal dan gelisah karenanya, anak bisa ikut merasa gelisah.

Kendati demikian, jujurlah dengan apa yang kita rasakan dan katakan bahwa itu sesuatu yang normal saat pemakaman.

Child Mind Institute juga menyarankan agar orangtua menjelaskan apa yang akan terjadi di pemakaman. Misalnya, mengapa banyak orang mengenakan pakaian berwarna gelap.

Orang-orang di pemakaman mungkin akan menangis, gelisah, atau tertawa, yang mungkin akan membuat anak bingung. Namun, jelaskan semua kemungkinan itu pada anak.

Anak pun perlu memahami bahwa pemakaman bukanlah acara di mana mereka bisa berlarian, berbicara dengan suara keras, atau membuat masalah, yang tentu sulit bagi anak kecil.

Jadi jika terpaksa membawa anak, cobalah untuk membawa hal-hal seperti kertas, atau buku gambar.

Lalu, jika anak usia remaja lebih banyak diam dan nampak khawatir berlebihan, jangan paksa dia untuk bicara.

Ingat, semua orang berduka dengan cara berbeda. Mungkin, anak hanya memproses semuanya secara internal.

Atau, bisa saja dia tidak terlalu dekat dengan orang yang meninggal, sehingga dia tidak merasa sedih.

Orangtua juga perlu menanyakan tentang apa yang dilakukan anak sesering mungkin.

Jika merasa anak sudah siap dan tak menolak, orangtua bisa membawanya ke pemakaman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/14/140000220/membawa-anak-ke-pemakaman-apa-yang-perlu-dipersiapkan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke