Makan Tengah Malam Berdampak Buruk pada Kulit, Benarkah?

Karena pemahaman itulah, maka tak heran jika banyak orang menjauhi kebiasaan mengunyah di tengah malam.

Namun rupanya, kebiasaan ini tak cuma membuat perut membuncit, tapi juga dapat berdampak buruk pada kulit.

Dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, Jason Emer mengungkapkan penjelasannya mengenai hal ini.

Dia mengatakan, makan tengah malam dapat memuat kulit menua dengan lebih gampang, Kebiasaan ini juga memicu kerusakan kulit, dan rentan terhadap kanker kulit.

Senada dengan itu, dokter kulit Stuart Kaplan mengatakan, makan tengah malam dapat membuat enzim yang melindungi kulit dari sinar UV melemah.

Hal ini juga didukung oleh sebuah studi yang dilakukan di University of Texas Southwestern Medical Center.

Saat itu, para ilmuwan menemukan, makan tengah malam ternyata mengganggu jam biologis hewan, yang lalu menunjukkan, kebiasaan itu dapat berbahaya bagi kulit.

Karena itu, dokter Emer merekomendasikan untuk makan setidaknya dua jam sebelum tidur.

Sebab, kata dia, tubuh perlu mencerna sebagian besar makanan dan tidak boleh tidur dengan perut kembung dan kenyang.

Lalu, ia juga mengatakan, kebiasaan ini juga dapat memperburuk efek samping kulit, termasuk kemerahan dan jerawat.

Produk susu, cokelat, makanan yang digoreng, dan apa pun dengan indeks glikemik tinggi juga diketahui dapat meningkatkan produksi minyak pada malam hari, dan berkontribusi pada jerawat.

Makan makanan asin juga dapat menyebabkan tubuh menahan air, karena mencoba menebus garam yang ditambahkan, dan bahkan mengeluarkan tonisitas dalam sistem tubuh kita.

Demikian penjelasan Renée Rouleau, ahli kecantikan selebriti di New York City, AS.

Namun, bagaimana jika kita sangat mudah lapar dan harus makan tengah malam?

Jika hal itu yang terjadi, maka mintalah dokter kulit untuk memilih produk organik dan anti-oksidan, atau sayuran hijau.

Tidak sulit bukan?