Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Masalah, Bukan Dihindari

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Semakin dewasa menjalani hidup, semakin banyak kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah, entah itu dari keluarga, pekerjaan, pertemanan, atau lain sebagainya.

Meskipun situasi ini lumrah dialami, setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk menghadapi, menyikapi, dan menyelesaikannya.

Namun, ketika permasalahan yang dihadapi terasa sulit untuk diselesaikan, acap kali muncul keinginan untuk menghindarkan diri dari masalah atau eskapisme.

Eskapisme ini tak selalu salah, tetapi juga tak selalu benar untuk dilakukan secara terus-menerus.

Sebab, alih-alih menyelesaikan masalah, eskapisme yang dilakukan terus-menerus ini justru terkadang menyebabkan masalah bertambah parah, seperti yang diungkapkan oleh Noval Abitanaka dari Teman Manusia Asa @manusiaasa.id, dalam episode siniar (podcast) Anyaman Jiwa bertajuk “Hadapi Masalah, Bukan Dihindari”.

Seperti manusia lainnya, Noval juga punya masalah yang harus dihadapi. Namun, ia mengingatkan kita untuk berusaha menghadapi dan menyelesaikannya.

“Kamu perlu sadar kalau masalah itu gak ada yang bisa selesai sendiri. Perlu ada campur tangan kamu untuk mengatasinya,” tutur Noval.

Ia juga menambahkan, “Jangan pernah menghindari masalah, karena masalah itu bisa jadi masalah baru di suatu hari nanti.”

Masalah baru ini bisa hadir dalam berbagai hal, contohnya stres berkepanjangan. Hal ini lantas dapat memengaruhi produktivitas dan perkembangan diri sampai-sampai bisa membuat seseorang merasa sangat terpuruk.

Ditambah, jika orang itu cenderung untuk menghindari masalah yang dialami. Hal ini akan berdampak pada menumpuknya masalah sehingga keterpurukan seseorang semakin menjadi-jadi.

Akan tetapi, menurut Noval, adanya masalah tak selalu membuat seseorang terpuruk. Dengan adanya pola pikir yang tepat, hadirnya masalah bisa disikapi dengan bijak. Misalnya, menganggap masalah yang datang sebagai pelajaran untuk lebih baik dan kuat dari sebelumnya.

“Setiap masalah pasti ada hikmahnya, bisa jadi ini ujian dari Tuhan agar bisa lebih baik dari hari ini. Jadi, jangan takut untuk menghadapi masalahmu saat ini,” ucap Noval menenangkan.

Selain itu, Noval mengatakan bahwa setiap masalah seharusnya membuat seseorang bersyukur atas kehidupan yang dijalani. Sebab, itu menandakan jika kehidupan seseorang terus berproses sehingga menjadikan mereka lebih kuat dari hari-hari sebelumnya.

Sebagai tambahan, pola pikir yang dimaksudkan Noval adalah growth mindset. Dikutip dari Education Week, pola pikir ini merupakan kondisi ketika seseorang percaya bahwa kemampuannya dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras.

Pola pikir ini lantas menciptakan suatu kecintaan kepada proses belajar dan ketahanan diri demi meraih pencapaian besar, tak terkecuali dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Selain menganggap masalah yang datang sebagai suatu hikmah, pola pikir bertumbuh ini membuat kita berusaha kuat untuk mencoba menyelesaikan masalah.

Jika gagal untuk diselesaikan, pola pikir ini tak membuat seseorang menjadi mudah menyerah. Sebab, masih banyak cara dan alternatif lain untuk menyelesaikan masalah.

Masih ada lagi tips dari Noval untuk menyelesaikan masalah. Coba dengarkan lebih lengkapnya dalam siniar Anyaman Jiwa berjudul “Hadapi Masalah, Bukan Dihindari” di Spotify.

Selain berbicara cara-cara menyelesaikan masalah, siniar ini juga akan memberikan tips-tips dan perspektif tentang kesehatan mental lainnya, setiap hari Rabu dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/aj_hadapi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/01/201845020/hadapi-masalah-bukan-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke