Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gangguan Kepribadian Histrionik, Senang Drama dan Cari Perhatian

KOMPAS.com - Di lingkungan pertemanan atau lingkungan kerja, tidak jarang kita menemukan seseorang yang hobi membuat drama atau mencari perhatian.

Perilaku tukang "caper" ini seringkali menyebabkan orang lain merasa kesal dan tidak nyaman.

Rupanya, kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian dan dramatis itu bisa disebabkan oleh gangguan psikologis yang disebut histrionic personality disorder (HPD). Apa itu?

Histrionic personality disorder atau gangguan kepribadian histrionik merupakan gangguan yang membuat individu senang menjadi pusat perhatian pada skala ekstrem.

Orang dengan kecenderungan HPD memiliki sikap flamboyan, penampilan dan respons yang berlebihan terhadap orang-orang di sekitarnya.

Pelaku HPD berusaha keras untuk selalu diperhatikan dan berperilaku dramatis demi menarik perhatian orang lain.

Gangguan kepribadian histrionik lebih sering dialami oleh wanita, walau pria juga dapat mengidap gangguan ini.

Dalam kasus yang sangat kecil sekali pun, mereka memposisikan diri sebagai korban yang kesulitan.

Penderita gangguan kepribadian histrionik bisa menunjukkan kesedihan mendalam seperti menangis, atau bergembira dan bersemangat secara berlebihan.

Karena emosi yang ditunjukkan penderita HPD adalah akting (bukan perasaan yang sebenarnya), mereka dapat berpindah dari satu emosi ke emosi lain dengan cepat.

Mereka memerlukan waktu lama untuk menemukan reaksi yang menurut mereka paling baik, dan menanggapi peristiwa di sekitar mereka dari pandangan umum, bukan dari hati.

Pada dasarnya, orang dengan HPD memahami betul bagaimana cara memamerkan citra diri yang tepat untuk menarik perhatian dari sosok yang mereka inginkan.

Bukan mustahil jika penderita HPD akan mengandalkan rayuan dan menunjukkan daya tarik seksual demi mencapai tujuan mereka.

Dapat menghambat karier

Individu dengan gangguan kepribadian histrionik cenderung mudah bosan akan rutinitas, pekerjaan, teman, dan pasangan.

Karier penderita gangguan tersebut akan macet atau berjalan di tempat, karena mereka sering berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

Ketika mengalami pemecatan dari kantor, mereka akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari perhatian dan simpati orang lain.

Bagi pengidap HPD, meninggalkan pekerjaan atau rekan kerja tidak membuat mereka khawatir. Sebab, mereka tidak mampu menjalani hidup yang sebenarnya.

Hubungan dengan teman dan pasangan menjadi hambar

Mempertahankan hubungan adalah tantangan yang sulit bagi orang-orang yang menderita HPD.

Gangguan kepribadian histrionik akan mengurangi kemampuan mereka untuk membangun hubungan intim. Mereka tidak mampu jujur dengan orang lain lantaran mereka tidak bisa jujur pada diri mereka.

Kurangnya kepedulian terhadap hubungan yang mendalam akan membuat teman dan pasangan mereka merasa hampa.

Individu dengan HPD menganggap hubungan mereka dengan orang lain jauh lebih dalam dan lebih intim, padahal kenyataannya tidak demikian.

Mengirimkan sinyal yang mengandung unsur seksual dan berpakaian "mengundang" adalah bagian dari pola yang biasa ditunjukkan penderita HPD.

Upaya untuk menarik perhatian secara seksual ini bisa dipandang sebagai ancaman oleh orang lain (seperti teman) yang pasangannya kemungkinan diincar individu dengan gangguan kepribadian histrionik.

Pada akhirnya, teman ini akan memilih untuk tidak lagi berhubungan dengan orang yang menunjukkan perilaku menyimpang tersebut demi memertahankan hubungan asmara mereka.

Dalam meratapi kegagalan suatu hubungan, pengidap HPD juga berbeda dari orang lain.

Orang normal umumnya merasa depresi dan sedih karena ditinggal teman, pasangan, atau keluarga.

Namun, individu dengan HPD mampu mengabaikan kegagalan di masa lalu dan berfokus untuk menaklukkan calon "korban" selanjutnya.

Bedanya orang histrionik dengan orang narsisis

Individu yang berperilaku histrionik menginginkan tingkat perhatian sama seperti orang dengan sifat narsisis, tetapi jenis perhatian yang diinginkan berbeda.

Orang narsisis memiliki harga diri tinggi dan akan memertahankannya melalui kekaguman dan pujian dari orang lain.

Sementara itu, individu dengan HPD seringkali mempunyai harga diri yang rendah. Rasa haus mereka akan perhatian dapat terpenuhi, meskipun mereka menerima perhatian yang positif atau negatif.

Bahkan penderita HPD rela bertindak bodoh jika tindakan tersebut membuat mereka mendapatkan perhatian.

Orang narsisis justru akan melakukan segala upaya agar tidak kehilangan muka di hadapan publik, karena citra diri adalah segalanya bagi mereka.

Gejala gangguan kepribadian histrionik

Gangguan kepribadian histrionik dapat terjadi di masa-masa dewasa muda. Seseorang didiagnosis menderita HPD jika menunjukkan lima dari delapan gejala ini:

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/06/060858620/gangguan-kepribadian-histrionik-senang-drama-dan-cari-perhatian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke