Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luka Sengatan Ubur-ubur Perlu Dikencingi, Mitos atau Fakta?

KOMPAS.com - Mengencingi luka sengatan ubur-ubur sudah menjadi semacam "kultus" di pantai.

Ketika ada korban yang terkena sengatan ubur-ubur, orang-orang biasanya menyarankan air seni sebagai penawar.

Meski anggapan itu sudah berkembang sejak lama, nyatanya mengencingi luka sengatan ubur-ubur hanyalah mitos.

Bahkan, menjadikan air seni untuk masalah tersebut bisa memperburuk luka sengatan.

Mengapa bisa demikian?

Berikut penjelasan dokter spesialis pengobatan darurat asal Cleveland Clinic, Thomas Waters, MD.

Yang terjadi ketika disengat ubur-ubur

Semua orang tentu tidak ingin liburannya di pantai atau laut berubah menjadi bencana karena disengat ubur-ubur.

Binatang laut dengan bentuk polip itu memang mempunyai tubuh yang transparan.

Sehingga tidak mengherankan apabila ubur-ubur sulit diketahui keberadannya ketika di dalam laut.

Serangan ubur-ubur sebenarnya berasal dari sel penyengat yang disebut nematocysts.

Bagian tersebutlah yang menimbulkan rasa sakit karena mengandung racun.

Jadi, ketika orang tidak bersentuhan dengan ubur-ubur pun, baik di pantai maupun air, binatang laut ini akan melepaskan racun.

Karena alasan itulah sengatan ubur-ubur dapat terasa sangat menyakitkan.

Mitos air kencing bisa menyembuhkan luka sengatan ubur-ubur

Seperti yang sudah disebutkan bahwa mengencingi luka sengatan ubur-ubur hanyalah mitos.

Anggapan yang keliru tersebut sepertinya berasal dari logika bahwa air seni mengandung amonia dan senyawa lain yang dapat menetralkan racun.

Padahal, kenyataannya air seni pada luka sengatan ubur-ubur malah menyebabkan sel-sel penyengat melepaskan lebih banyak racun.

"Anda mungkin bermaksud baik dengan kencing di sengatan," kata Waters.

"Tetapi memasukkan zat yang salah di atasnya benar-benar dapat memperburuk keadaan," jelasnya.

Cara mengobati luka sengatan ubur-ubur

Ketimbang mencoba cara usang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, lebih baik luka sengatan ubur-ubur ditangani secara medis.

Berikut cara-cara yang bisa diikuti.

1. Hilangkan tentakel ubur-ubur

Ubur-ubur sejatinya menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.

Bagian tubuh itu juga mereka manfaatkan untuk melindungi dari binatang berbahaya lain.

Nah, ketika tentkel ubur-ubur menyerang dan menyengat, cara pertama adalah bersihkan dengan segera.

Namun, membersihkan tentakel ubur-ubur harus dilakukan hati-hati dengan tidak menggosoknya terlalu kuat.

Pasalnya menggosok menyebabkan nematocysts ubur-ubur aktif dan berisiko melepaskan lebih banyak racun ke dalam kulit.

Pastikan juga untuk membersihkan luka sengatan ubur-ubur dengan air laut.

"Jangan gunakan air tawar, seperti air kemasan atau dari keran," saran Waters.

"Jika Anda melakukannya, itu dapat menyebabkan nematocysts aktif dan memperburuk sengatannya."

2. Bersihkan luka sengatan dari duri

Tentakel ubur-ubur ternyata mengandung duri yang bisa tertinggal di kulit ketika menyengat.

Maka dari itu, segera cari dan bersihkan duri yang tertancap menggunakan pinset atau benda lain untuk mencabutnya.

Ingat, cabutlah duri secara hati-hai supaya benda ini bisa keluar dari kulit dengan baik.

3. Perawatan

Luka sengatan ubur-ubur wajib dibarengi dengan perawatan lanjutan, yaitu mengoleskan cuka atau alkohol di bagian yang terkena.

Dua bahan tersebut diperlukan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan melepaskan racun.

Kemudian rendamlah bagian tubuh yang terkena sengatan ubur-ubur di air panas. Namun, pastikan semua duri sudah terlepas.

Jika tidak, Waters menyarankan korban sengata ubur-ubur untuk menyiram lukanya di bawah pancuran air panas.

Suhu air yang direkomendasikan berkisar 40-45 derajat Celcius.

Suhu air sebaiknya disesuaikan dengan toleransi kulit sendiri jika tidak menggunakan termometer.

Langkah perawatan selanjutnya adalah mengoleskan asam asetat yang ditemukan dalam cuka, losion kalamin, atau krim hidrokortison.

Bahan-bahan tersebut berguna dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Cara lain yang bisa dicoba adalah mengompres luka sengatan ubur-ubur dengan es untuk mengurangi pembengkakan.

Bila disertai gatal dan ruam pada kulit, luka sengatan ubur-ubur sebaiknya dioleskan antihistamin.

Akibat sengatan ubur-ubur

Meski menyakitkan, tidak semua luka sengatan ubur-ubur memerlukan bantuan dari dokter.

Luka sengatan biasanya akan membaik beberapa jam atau minggu untuk pulih.

Meski begitu, hasil sengatan ubur-ubur perlu mendapat perawatan medis apabila:

  • Sulit bernapas
  • Sakit dada
  • Kram otot
  • Kulit melepuh
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Mual atau muntah
  • Kesulitan menelan
  • Memburuknya kemerahan, ruam, atau nyeri jika sengatan terinfeksi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/13/154113920/luka-sengatan-ubur-ubur-perlu-dikencingi-mitos-atau-fakta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke