Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Ular Tidak Boleh Dibunuh?

KOMPAS.com - Keberadaan ular di pekarangan atau dalam rumah membuat banyak orang takut dan berkeinginan untuk menyingkirkannya.

Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah membunuh ular supaya penghuni rumah bebas dari rasa waswas.

Meski cara tersebut terlihat ampuh, sebenarnya kita tidak disarankan untuk membunuh ular.

Lalu, apa alasannya?

Alasan kenapa ular tidak boleh dibunuh

Ada alasan kenapa hewan melata yang satu ini sebaiknya tidak dilumpuhkan, apalagi dimatikan. Berikut di antaranya.

1. Bisa menggigit

Dilansir dari World Sustainable Energy Days, bereaksi terhadap ular ternyata menempatkan kita pada risiko yang lebih besar.

Itu merupakan alasan pertama yang patut diperhatikan supaya kita tidak memperlakukan ular secara sembarangan.

Pasalnya, ular secara naluriah juga akan bereaksi untuk mencoba atau menyelamatkan hidupnya.

Jika merasa terancam, hewan melata tersebut bisa saja melancarkan gigitan sebagai garis pertahanan terakhir.

Maka dari itu, kita tidak disarankan untuk memperlakukan ular sama seperti hewan pengerat atau pengganggu lainnya.

2. Pengaruhi rantai makanan

Alasan lain mengapa ular tidak boleh dibunuh karena ular merupakan bagian dari ekosistem.

Mereka mempunyai peran sebagai pemangsa atau predator yang berguna sebagai pengendalian hama.

Sebagian dari kita mungkin pernah atau sedang terganggu dengan keberadaan hewan pengerat, seperti tikus, yang memasuki rumah.

Tikus tidak sekadar membuat rumah menjadi berisik, tetapi juga berisiko membawa penyakit, merusak perabot, dan mencuri makanan.

Nah, di sini keberadaan ular sebenarnya bermanfaat untuk mengurangi jumlah tikus di sekitar atau dalam hunian.

Maka dari itu, membunuh ular bisa menyebabkan peningkatan hewan pengerat.

Padahal, waktu yang dibutuhkan untuk mengusir hewan pengerat di sekitar atau dalam hunian butuh waktu yang lama.

Cara mengusir dan menghadapi ular

Banyak orang tentunya tidak ingin menghuni sebuah rumah dengan keberadaan ular yang kerap menyelinap dan bersarang di titik-titik tertentu.

Karena ular tidak disarankan untuk dibunuh, sebaiknya hewan melata ini disingkirkan keberadaannya dengan cara yang halus.

1. Waspada

Cara pertama adalah mengurangi kemungkinan kita bertemu ular dan waspada dengan situasi terhadap sekitar.

Misalnya menjauhi semak-semak, tumpukan kayu, hamparan rumput yang panjang, atau tidak memasukkan tangan dan kaki ke tempat-tempat yang tidak terlihat.

Kita sebaiknya menggunakan tongkat atau alat kebun sebelum berdekatan dengan beberapa lokasi yang sudah disebutkan.

Itu penting dilakukan supaya ular bisa mengetahui keberadaan manusia dan memberi kesempatan bagi hewan melata ini untuk mencari jalan keluar.

Jika kita ceroboh, ular yang merasa terkejut atau terperangkap dapat merasa takut--seperti halnya kita ketika tidak menyangka bertemu ular.

Pada gilirannya, ular akan menggunakan cara terakhir dalam pertahanan dirinya dengan cara menyerang.

2. Memahami ular

Karena bereaksi dengan ular bisa membahayakan, ada baiknya kita menyemprot mereka dengan air apabila menemuinya di pekarangan.

Itu menjadi tanda mereka supaya segera pergi dan bergerak apabila ular tidak merasa terancam.

Ajari juga anak untuk mengidentifikasi ular mana yang berbisa dan yang tidak. Kemudian, ajari mereka cara berhadapan dengan ular.

Misalnya, menjauh dari ular dan meminta bantuan dari orang dewasa untuk menyingkirkan ular.

Di samping itu, sebagai penghuni rumah, jangan biarkan hewan peliharaan berada di luar hunian tanpa pengawasan.

3. Panggil bantuan

Tidak ada salahnya untuk meminta pertolongan apabila mendapati ular di sekitar atau dalam rumah.

Bisa saja ular yang ditemui sudah bertelur, melilit di atap, punya sarang di gudang, atau jumlahnya telanjur banyak.

Hubungi pemadam kebakaran di kotamu untuk menyingkirkan ular. Cara tersebut menjadi alternatif yang aman karena ular tidak akan dibunuh, tidak mengancam keselamatan jiwa, dan dapat ditangani secara profesional.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/11/113254620/kenapa-ular-tidak-boleh-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke