Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Kita Perlu Mengusir Tokek dari Rumah? Ini Penjelasan Ahli

KOMPAS.com - Tokek merupakan salah satu spesies reptil yang keberadaannya sering tidak diinginkan sebagian penghuni rumah.

Mereka yang ingin tokek segera pergi dari rumahnya beralasan reptil ini punya tubuh yang membuat geli, takut digigit, dan suaranya mengganggu.

Karena alasan itu penghuni rumah yang tidak menyukai tokek mencari cara supaya reptil ini bisa diusir atau dibasmi.

Dengan begitu mereka dapat tinggal di rumah tanpa gangguan suara "tokek" dan tidak khawatir digigit tokek.

Lantas, perlukah tokek diusir dari rumah layaknya membasmi tikus, mencit, kecoa, dan ular?

Apakah tokek perlu diusir dari rumah?

Tokek bisa dibilang sebagai "penghuni rumah" yang cukup berani karena mereka tidak ragu menunjukkan keberadaannya kepada manusia.

Mereka bisa merayap di dinding untuk waktu yang lama dan mengeluarkan suara tokek ketika malam hari.

Namun menurut Manajer Program Endangered Wildlife Trust, Jeanne Tarrant, tokek sebenarnya tidak perlu diusir dari rumah.

Dilansir dari AFP, ia mengatakan tokek merupakan reptil yang sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu sudah hidup berdampingan dengan manusia.

Dalam hal ini, Tarrant juga menyebut tokek tidak membawa kerugian bagi kehidupan manusia sehingga tidak perlu diusir.

Bahkan, ia mengutarakan kalau tokek sebenarnya mendatangkan manfaat bagi penghuni rumah.

Pasalnya reptil tersebut menawarkan "jasa" secara cuma-cuma untuk memakan laba-laba dan serangga lain di rumah.

Akan tetapi pakar keanekaragaman hayati asal Villanova University, Pennsylvania, Aaron M. Bauer, punya pendapat tersendiri mengenai hal itu.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tokek yang menggigit merupakan hal yang tidak biasa.

Bahkan ia menyebut kemungkinan tokek menularkan bakteri Salmonella sangatlah kecil.

Di samping itu, penularan bakteri Salmonella yang dibawa tokek merupakan hal yang tidak umum dan mudah dihindari.

Bauer pede mengatakan hal tersebut lantaran tokek memiliki bahan feses yang lebih besar dan tidak basah.

Kalau pun penghuni rumah mendapati feses tokek di suatu benda -seperti pasta gigi- maka cukup dibersihkan dengan cara dicuci hingga bersih.

Kenapa tokek menggigit?

Meski Tarrant dan Bauer menilai tokek terbilang aman sehingga tidak perlu diusir dari rumah, ada kemungkinan reptil ini menggigit penghuni rumah.

Tapi, apa sih alasan tokek menggigit manusia? Beriku jawabannya sebagaimana dilansir dari Animal Club.

1. Merasa terancam

Layaknya reptil, serangga, dan mamalia lain yang merasa terancam, tokek dapat melancarkan gigitan ketika merasa terancam.

Akan tetapi yang perlu diingat -seperti dikatakan Bauer- adalah tokek jarang menggigit.

Reptil yang satu ini sebenarnya cukup pemalu dan memilih untuk menghindar dan kabur ketimbang menyerang.

Biasanya tokek yang merasa terancam akan mengangkat ekornya dan bergerak dengan cepat.

Meski begitu, tokek sebaiknya tidak dipegang secara langsung apabila tidak ingin menanggung risikonya.

2. Merasa lapar

Tokek dapat menggigit tangan manusia yang dianggap oleh reptil ini sebagai makanan. Ini merupakan kasus yang bisa terjadi pada tokek peliharaan.

Dalam hal ini, naluri alamiah tokek untuk berburu dapat hidup ketika melihat tangan manusia.

3. Punya kepribadian agresif

Beberapa tokek kemungkinan memiliki kepribadian yang agresif dan seringkali menggigit.

Seperti yang sudah disebutkan, tokek dapat mengangkat ekornya dan menggerakkannya secara perlahan ketika merasa terancam.

Bahaya gigitan tokek

Meski jarang menggigit, tokek dapat menimbulkan luka pada kulit manusia apabila menggigit.

Reptil tersebut mungkin saja menyebabkan infeksi bakteri -seperti yang dikatakan Bauer- setelah menggigit.

Karena alasan itu penghuni rumah yang terkena gigitan tokek sebaiknya mencuci lukanya atau memberikan sabun antibakteri.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/02/170152820/apakah-kita-perlu-mengusir-tokek-dari-rumah-ini-penjelasan-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke