Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal yang Bisa Merusak Mood Saat Cuddling

KOMPAS.com - Cuddling atau kelonan biasanya dilakukan pasangan dengan posisi berpelukan sambil terlelap bersama.

Aktivitas romantis yang satu ini memang menawarkan banyak keuntungan bagi kesehatan dan hubungan jika sering dilakukan.

Misalnya saja cuddling dapat membangun hubungan cinta yang lebih harmonis hingga mencegah stres dan depresi.

Tapi sayangnya, saat melakukan cuddling ada saja hal lain yang sering dikeluhkan banyak pasangan.

Mulai dari kesemutan hingga masalah bau mulut yang membuat aktivitas satu ini tidak nyaman dilakukan bahkan dapat merusak suasana hati. 

Seperti dilansir Cosmopolitan, berpelukan dapat menimbulkan masalah lain jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat.

Seperti cuddling tanpa mengubah posisi tidur secara bertahap.

Kondisi itu bisa membuat salah satu dari pasangan merasa kesemutan.

Selain itu, beberapa masalah cuddling berikut ini juga kerap membuat aktivitas cuddling menjadi tidak nyaman bahkan merusak mood saat itu.

1. Kesemutan

Kelonan sambil terlelap tanpa mengubah posisi tidur bisa saja menimbulkan sensasi kebas hingga kesemutan di area lengan.

Kondisi ini dapat terjadi karena lengan berada di posisi yang sama selama berjam-jam dan dalam keadaan tertindih atau tertekan.

Tekanan tersebut bisa menghambat aliran darah di lengan dan memicu pegal, sensasi kebas dan kesemutan.

2. Rambut terjambak

Saat kita tertidur, mungkin secara tidak sadar posisi tubuh kita menghimpit rambut pasangan sampai akhirnya menimbulkan sensasi nyeri di kulit kepala hingga kerontokan rambut.

Beberapa di antaranya kemungkinan rambut terjepit di antara perhiasan atau di sela-sela rantai jam tangan.

Maka dari itu, sebelum cuddling disarankan untuk tidak memakai aksesoris atau benda tajam agar tidak melukai pasangan saat tertidur bersama.

3. Masalah bau mulut

Posisi cuddling atau tertidur yang saling berhadapan bisa memberikan sensasi yang tidak nyaman, apalagi jika pasangan punya masalah bau mulut.

Menghirup aroma mulut yang tidak sedap tentu saja dapat merusak mood, terlebih bagi orang yang sensitif dengan bau.

4. Perasaan mengganggu dan tidak enak saat ganti posisi

Saat beberapa masalah di atas itu kita rasakan, mungkin secara tidak sadar tubuh kita akan menjauh atau mengubah posisi saat tertidur.

Kondisi ini dapat memberikan perasaan mengganggu dan tidak enak dengan pasangan.

Mungkin saja pasangan bisa merasa kecewa karena seolah kita tidak betah berlama-lama berada di pelukannya.

Untuk itu, komunikasikan segala sesuatunya saat cuddling agar sama-sama nyaman.

5. Pengalaman tidak nyaman tertusuk oleh kumis atau janggut

Kelonan dengan posisi saling berhadapan bisa membuat wanita merasa tidak nyaman.

Bagi wanita, posisi cuddling yang seperti itu dapat membuat mereka tidak nyaman semalaman.

Terlebih jika pasangan memiliki janggut atau kumis tipis yang tajam-tajam.

Karena itu, gaya cuddling memeluk dari belakang mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat.

6. Ereksi

Tidak ada yang salah jika penis pria ereksi saat cuddling.

Tapi, ketika pasangan kita tidak menginginkan aktivitas seksual, momen ereksi tersebut bisa saja merusak moodnya untuk kelonan sepanjang malam.

7. Pasangan terlalu mendominasi bantal

Saat kelonan dengan pasangan mungkin saja secara tidak sadar salah satu dari kita ada yang terlalu mendominasi bantal.

Hal ini tentu saja bisa membuat pasangan yang tidak kedapatan bantal merasa pegal saat pagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/07/171236720/7-hal-yang-bisa-merusak-mood-saat-cuddling

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com