Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Alasan Kurang Tidur Bikin Perut Cepat Lapar

Seperti peningkatan nafsu makan yang berujung pada risiko obesitas hingga perut cepat lapar.

Melalui sejumlah penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa dampak dari kurang tidur tersebut disebabkan oleh perubahan hormon akibat waktu tidur malam yang berkurang.

Kondisi tersebut dapat terjadi akibat sejumlah perubahan hormon yang membuat peran atau fungsinya jadi terganggu.

Melansir laman Bedstar, ada sejumlah alasan kurangnya waktu tidur malam bisa memicu kondisi perut yang cepat lapar. Berikut uraian selengkapnya;

1. Peningkatan kebutuhan energi

Kondisi tubuh dengan waktu tidur malam yang tidak tercukupi dapat memicu gangguan adaptasi fisiologis yang berdampak pada nafsu makan berlebihan.

Dalam kondisi tersebut, tubuh merasa kebutuhan energinya terus meningkat karena adanya proses metabolisme yang terganggu.

Dampaknya, tubuh lebih cepat lapar karena ada sinyal terkait kebutuhan energi alias makan yang harus segera dipenuhi.

2. Perubahan cara otak dalam merespons aroma

Kondisi tubuh yang sering lapar yang diakibatkan kurang tidur juga dapat memicu perubahan cara otak dalam merespons aroma.

Perubahan itu terjadi pada bagian otak yang merespons aroma dengan kuat yang disebut korteks piriform.

Hal tersebut lantas bisa membuat seseorang cenderung menginginkan makanan atau minuman dari aroma tercium di sekitarnya.

Biasanya kondisi ini juga memengaruhi seseorang untuk mengonsumsi makanan yang cepat mengisi energi tapi sedikit nutrisi.

Seperti makanan tinggi kalori, makanan atau minuman tinggi gula dan junk food.

3. Perubahan pada hormon lapar

Dengan kondisi tubuh yang merasa kekurangan energi, maka tubuh akan melepaskan ghrelin, hormon yang memicu rasa lapar.

Meningkatnya kadar ghrelin di dalam tubuh ini dapat berlangsung dalam waktu cepat. Akibatnya perut menjadi cepat lapar saat merasa lelah.

Peningkatan produksi ghrelin ini juga berkontribusi pada nafsu makan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, seperti pasta, sereal, roti atau keripik.

Tanpa diseimbangi dengan sayuran, buah, protein dan lemak, berbagai makanan tinggi karbohidrat itu bisa menjadi asupan yang kurang sehat karena nutrisinya rendah.

4. Mengganggu proses metabolisme

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan produksi hormon kortisol (penyebab stres), yang dapat mengganggu proses metabolisme dan penyimpanan lemak dari waktu ke waktu.

Peningkatan kortisol ini mendorong tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak dan berkontribusi dalam menyebabkan obesitas.

Sementara itu, kondisi tubuh yang kurang tidur juga memicu seseorang untuk memilih asupan makanan rendah nutrisi.

Akibatnya adalah nafsu makan cenderung berlebihan hingga mengganggu proses metabolisme tubuh dalam menyuplai energi.

Alih-alih otot menggunakan lemak sebagai sumber energinya saat beraktivitas, dalam kondisi ini otot cenderung menggunakan glukosa dari karbohidrat sebagai sumber energi. 

Hal itupun membuat lemak yang diproses dalam tubuh cenderung tidak terpakai dengan optimal dan tersimpan di area perut hingga memicu obesitas. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/18/140654420/4-alasan-kurang-tidur-bikin-perut-cepat-lapar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke