Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Growth Hormone Deficiency, Gangguan Pertumbuhan Langka yang Sempat Diderita Messi

Gangguan pertumbuhan ini dikenal juga dengan nama dwarfisme atau dwarfisme hipofisis karena membuat tubuh penderitanya cebol seperti kurcaci.

Penderita GHD memiliki perawakan pendek yang tidak normal dengan proporsi tubuh yang juga kurang normal akibat kurangnya jumlah hormon pertumbuhan di tubuhnya.

Messi didiagnosis gangguan perkembangan tersebut ketika masih bermain bola di Argentina.

Kala itu, ia membutuhkan perawatan berupa suntikan hormon setiap hari, yang harga mahal dan tidak mampu ditanggung keluarganya.

Ia kemudian dikontrak oleh Barcelona di usia 13 tahun termasuk ketentuan jika klub Spanyol itu akan membiayai pengobatan penyakitnya itu.

Apa itu Growth Hormone Deficiency (GHD)?

Growth Hormone Deficiency (GHD) adalah gangguan tumbuh kembangan yang bisa dialami ketika dilahirkan (kongenital) atau muncul saat proses perkembangan seseorang.

GHD bisa dialami oleh bayi, anak-anak maupun orang dewasa.

GHD juga bisa terjadi apabila kelenjar pituitari memproduksi terlalu sedikit hormon pertumbuhan.

Pemicu lainnya adalah cacat genetik, cedera otak parah, atau lahir tanpa kelenjar pituitari.

Namun ada juga kasus GHD yang penyebabnya tidak bisa dijelaskan meskipun dampaknya sangat nyata.

Terkadang, GHD dapat dikaitkan dengan kadar hormon lain yang lebih rendah, seperti vasopresin (yang mengontrol produksi air dalam tubuh), gonadotropin (yang mengontrol produksi hormon seks pria dan wanita), tirotropin (yang mengontrol produksi hormon tiroid). atau hormon adrenokortikotropik (yang mengontrol kelenjar adrenal dan hormon terkait).

Hormon pertumbuhan berfungsi meningkatkan pertumbuhan pada anak-anal termasuk kekuatan otot dan tulang serta distribusi lemak tubuh.

Growth Hormone Deficiency tergolong masalah kesehatan yang langka karena hanya terjadi pada satu dari 4.000-10.000 anak.

Jenis Growth Hormone Deficiency (GHD)

Ada tiga jenis utama growth hormone deficiency (GHD), antara lain:

Defisiensi hormon pertumbuhan juga dikategorikan berdasarkan usia penderitanya.

Ini memiliki gejala dan proses diagnosis yang berbeda jika penderitanya seorang anak atau orang dewasa ketika kondisinya dimulai.

Oleh sebab itu, orangtua perlu mengenali gejalanya sejak dini agar anak bisa mendapatkan perawatan secepatnya.

Gejala utama GHD pada anak-anak adalah pertumbuhan tinggi badan yang lambat setiap tahun setelah anak berumur tiga tahun.

Jika dikalkulasikan, artinya anak tumbuh kurang dari 3,5 cm per tahun.

Gejala GHD lain pada anak-anak dan bayi, antara lain:

  • Wajah yang tampak lebih muda dari yang diharapkan untuk usia mereka.
  • Pertumbuhan rambut dan kuku terganggu.
  • Perkembangan gigi tertunda.
  • Pubertas tertunda.
  • Kadar gula darah rendah (hipoglikemia) pada bayi dan balita.
  • Penis yang sangat kecil (micropenis) pada bayi laki-laki

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/21/084354020/growth-hormone-deficiency-gangguan-pertumbuhan-langka-yang-sempat-diderita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke