Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Parfum Feromon Bisa Tingkatkan Libido? Ini Faktanya

KOMPAS.com - Mungkin kita cukup sering dan familiar saat melihat iklan di internet terkait parfum feromon.

Jenis parfum yang satu ini dikaitkan dengan fungsinya yang bisa meningkatkan libido pria atau wanita hanya dengan mencium aromanya.

Hanya dengan mencium wanginya saja, pria atau wanita yang menghirupnya dikatakan bisa "horny" mendadak.

Benarkah parfum feromon punya fungsi yang sedemikian hebatnya dalam memicu gairah seksual?

Fakta parfum feromon

Shawn Talbott, PhD, seorang ahli biokimia, peneliti dan pendiri Amare Global, sebuah perusahaan yang fokus pada kesehatan mental mengatakan, khasiat parfum feromon sebenarnya dapat bervariasi bagi masing-masing individu.

"Parfum feromon memang bisa memberikan hasil yang demikian, tetapi tidak sehebat yang dikatakan sebagian besar iklan di internet," katanya seperti dilansir Readers Digest.

Parfum feromon biasanya dilengkapi dengan unsur feromon yang bertindak seperti hormon, neurotransmiter dan sitokin.

Jenis molekul ini dapat berfungsi memberi sinyal yang sebenarnya diproduksi dalam tubuh secara alami.

Feromon adalah jenis molekul yang dipancarkan melalui napas, keringat, urin atau cairan tubuh lainnya yang bisa mengubah perilaku orang lain dari spesies yang sama, termasuk manusia.

Molekul tertentu memang dapat memiliki efek hormonal di dalam diri dan orang lain.

Misalnya hormon oksitosin yang telah terbukti bisa memberikan efek relaksasi dan hubungan antar manusia.

Androstenedione adalah jenis feromon yang lain, dan biasanya ditemukan dalam konsentrasi lebih tinggi pada keringat pria, yang bisa memikat wanita yang ada di dekatnya.

Sebetulnya ilmu terkait feromon sangat beragam, seperti yang tercatat dalam Neurobiology of Chemical Communication, sehingga tidak semua ahli sepakat tentang fungsi feromon.

Tetapi beberapa studi tampaknya mengatakan bahwa parfum dengan kandungan feromon ini bisa memberikan efek nyata, meski tidak dahsyat.

Misalnya pada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Facts, Views, and Vision: Issues in Obstetrics, Gynecology, and Reproductive Health, wanita yang mendapatkan dosis androstenedion dari keringat pria yang dioleskan ke bibir atasnya.

Fakta studi menyebut bahwa wanita itu mendapati suasana hati, fokus dan respons seksual yang lebih baik.

Tetapi para peneliti mencatat bahwa hasilnya akan tergantung pada situasi, yang berarti peran feromon bisa dipengaruhi banyak faktor seperti faktor pribadi atau lingkungan.

Kandungan produk berferomon seperti parfum

Hanya karena parfum mengandung feromon yang katanya bisa meningkatkan libido, lalu banyak orang membelinya.

Padahal jika memang benar mengandung feromon, Kerry Hughes, seorang ahli etnobotani, herbalis dan penulis buku asal California, AS mengatakan kita harus melihat dulu apakah feromon itu diambil dari manusia atau dibuat dari bahan lainnya seperti dari rusa, anjing atau babi.

"Kita harus melihat feromon diambil dari mana. Kalau dibuat dari anjing atau babi, maka hanya efektif pada anjing atau babi," katanya.

Selain itu, ada banyak kendala untuk memproduksi atau mensintesis hormon manusia untuk digunakan dalam produk parfum.

Hal itu membuat sebagian besar produk parfum feromon menggunakan senyawa tumbuhan seperti lavender atau chamomile untuk meningkatkan fungsinya.

Namun masalahnya, feromon sintesis itu belum tentu sama efektif seperti yang diiklankan.

"Jika stres yang mengganggu suasana hati dan libido, maka parfum itu berkhasiat, tapi kalau masalah lain yang menyebabkan libido rendah, feromon tidak bisa mengatasinya," kata Talbott.

Pada intinya para peneliti menyimpulkan bahwa feromon bukanlah zat ajaib yang bisa membuat lawan jenis tertarik saat digunakan.

Feromon mungkin berguna untuk membuat kita merasa rileks, mengurangi stres hingga meningkatkan kualitas tidur.

Pada dasarnya tiga faktor itulah yang memulihkan libido seseorang. Para ahli juga menyebutkan bahwa manfaat feromon sebagian besar hanya berlaku bagi orang yang memakainya dan bukan orang lain.

Studi menunjukkan bahwa feromon memiliki efek signifikan jika dioles ke kulit sendiri, atau menciumnya dari jarak dekat.

Sehingga jika digambarkan ada parfum yang bisa merangsang libido lawan jenis berdasarkan aromanya yang dicium dari jarak jauh, kemungkinan klaim itu tidak benar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/09/110149320/benarkah-parfum-feromon-bisa-tingkatkan-libido-ini-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke