Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Lupus Sedunia, 10 Gejala Dini yang Perlu Diwaspadai

Momen ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman soal penyakit seribu wajah ini.

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan nyeri sendi, demam, ruam kulit, dan kerusakan organ manapun.

Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh kita sehingga bisa menyebabkan berbagai gejala yang berbeda pada setiap orang.

Lupus paling sering terjadi pada perempuan, umumnya usia 14-45 tahun, dan sejauh ini belum ada obatnya.

10 gejala dini penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit kronis alias jangka panjang yang membutuhkan penanganan seumur hidup.

Beberapa penderita Lupus terbukti bisa hidup normal meskipun dengan perawatan tertentu untuk menjaga kondisi tubuhnya.

Namun kita perlu mengenali gejala Lupus sejak dini agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

Gejala biasanya dimulai pada masa dewasa awal, mulai dari usia remaja hingga usia 30-an.

Penderita Lupus umumnya mengalami peningkatan gejala yang diikuti dengan periode remisi sehingga gejala awalnya kerap terabaikan.

Ada 10 gejala dini Lupus yang bisa dikenali namun harus diingat pula jika keluhan tersebut bisa mirip dengan kondisi lainnya.

Lakukan pemeriksaan ke dokter segera untuk medapatkan diagnosa yang tepat.

Kelelahan

Sebanyak 90 persen penderita Lupus mengalami kelelahan dalam berbagai tingkat.

Gejala ini bahkan membuat mereka sulit beraktivitas normal karena merasa tidak memiliki energi sama sekali.

Istirahat dan tidur yang cukup sama sekali tidak membantu yang bahkan bisa memicu keluhan lainnya.

Suhunya tergolong sedang antara 36,9-38,3 derajat Celcius sehingga banyak yang mengabaikannya meskipun kerap terjadi.

Padahal demam ringan ini bisa menjadi gejala peradangan, infeksi, atau serangan yang akan segera terjadi.

Rambut rontok

Penipisan rambut sering kali menjadi salah satu gejala Lupus paling dini karena adanya peradangan pada kulit dan kulit kepala.

Kerontokan biasanya terjadi perlahan meskipun ada pula yang cepat hingga berupa gumpalan.

Tak hanya rambut, keluhan tersebut juga bisa terjadi pada jenggot, alis, bulu mata, dan rambut tubuh lainnya.

Selain itu, Lupus juga membuat rambut terasa rapuh, mudah patah, dan terlihat kacau.

Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau muncul setelah terpapar sinar matahari atau sebelum kekambuhan.

Lupus juga dapat menyebabkan lesi tidak gatal di area tubuh lainnya hingga perubahan warna pada jari tangan dan kaki.

Nyeri dada

Lupus membuat paru-paru meradang dan pembengkakan bisa meluas ke pembuluh darah paru-paru,

Akibatnya terjadi nyeri dada setiap kali menarik napas, yang disebut nyeri dada pleuritik.

Seiring waktu, masalah pernapasan akibat lupus dapat mengecilkan ukuran paru-paru.

Inflamasi ginjal

Penderita Lupus bisa mengalami peradangan ginjal yang disebut nefritis sehingga organ tersebut kesulitan menyaring racun dan limbah dari darah.

Kondisi ini jarang dikenali namun kerap terjadi lima tahun sebelum serangan Lupus.

Gejala antara lain

  • bengkak di kaki bagian bawah dan kaki
  • tekanan darah tinggi
  • darah dalam urin
  • urin yang lebih gelap
  • harus buang air kecil lebih sering di malam hari
  • rasa sakit di sisi ginjal

Sendi bengkak dan nyeri

Peradangan dapat menyebabkan rasa sakit, kaku, dan pembengkakan yang terlihat pada persendian  terutama di pagi hari.

Awalnya, gejalanya tergolong ringan namun secara bertahap menjadi lebih jelas meskipun kerap datang dan pergi.

Gangguan pencernaan

Gejala dini Lupus membuat seseorang kerap mengalami mulas, refluks asam, atau masalah pencernaan lainnya.

Hal ini tidak bisa hilang meskipun kita tak lagi mengkonsumsi kafein, mengurangi porsi makan atau pola hidup sehat lainnya untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Gangguan tiroid

Penderita Lupus bisa mengalami penyakit tiroid autoimun.

Padahal tiroid sangat penting untuk mengontrol metabolisme termasuk memengaruhi otak, jantung, ginjal dan hati.

Gangguan tiroid sebelum Lupus juga dapat menyebabkan penambahan berat badan atau penurunan berat badan, kulit dan rambut kering serta  emosi yang tidak stabil.

Sjögren menyebabkan kelenjar yang bertanggung jawab untuk air mata dan air liur tidak berfungsi, dan limfosit dapat menumpuk di kelenjar.

Dalam beberapa kasus, kekeringan juga terjadi pada vagina dan kulit.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/10/091759420/hari-lupus-sedunia-10-gejala-dini-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke