Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendengarkan Musik Bisa Bantu Atasi Migrain? Ini Faktanya

KOMPAS.com - Musik sering digunakan sebagai terapi untuk mengobati berbagai keluhan, termasuk migrain.

Gelombang yang dikeluarkan oleh musik dianggap ampuh dan memberikan efek seperti pereda nyeri sehingga dianggap bisa menyembuhkan sakit kepala.

Tetapi apa benar musik bisa digunakan untuk mengatasi migrain dan bagaimana cara musik memberikan efek penyembuhan pada keluhan ini?

Fakta musik bisa bantu atasi migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan sensasi nyeri di satu bagian atau sisi kepala tertentu.

Keluhannya bisa berlangsung selama beberapa jam hingga hitungan hari dengan intensitas pulih dan suatu saat kambuh di waktu yang tidak terduga.

Melansir laman Interlude, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa musik dapat membantu mengatasi sakit kepala hingga migrain.

Hal ini diyakini karena getaran atau gelombang yang dihasilkan saat musik diputar bisa mengurangi stres di tubuh.

Pasalnya stres dapat memicu ketegangan otot termasuk di leher hingga akhirnya menimbulkan migrain atau sakit kepala.

Sementara sejumlah anggapan lain menyebutkan bahwa musik memang memiliki efek relaksasi dan menenangkan, sehingga mampu mendorong efek relaksasi hingga pengurangan rasa nyeri (pada musik klasik).

Sehingga jika dianalogikan, efektivitas musik ketika didengarkan mampu membuat otak merasa rileks dan pada gilirannya bisa membantu menenangkan denyut nadi penyebab nyeri atau sakit kepala.

Tetapi seorang chiropractor berlisensi sekaligus pendiri Better Health Chirpractic & Physical Rehab, Dr. Brent Wells yang berbasis di Alaska, AS punya pendapat berbeda.

Dokter Wells mengatakan bahwa musik bukanlah pilihan terbaik untuk mengatasi migrain. Beberapa orang mungkin efektif, sedangkan sebagian lainnya tidak demikian.

Sebab ada beberapa jenis migrain yang gejalanya dapat semakin parah ketika mendengarkan suara keras.

Meskipun ada gejala nyeri atau migrainnya berkurang, tetapi efeknya bukan menyembuhkan.

"Apalagi jika didengarkan melalui headphone. Tekanan yang diterima pada telinga bisa membuat migrain semakin parah," katanya.

Kemudian efektivitasnya juga tergantung individu masing-masing. Beberapa orang mungkin merasakan gejalanya berkurang setelah mendengarkan musik, tetapi tidak untuk orang lainnya.

"Kalau cocok dengan terapi musik, maka akan lebih baik dilakukan tanpa menggunakan headphone," tambah dokter Wells.

Tetapi ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi migrain dengan cepat daripada mendengarkan terapi musik.

Misalnya menghirup aroma minyak peppermint yang dapat membantu melemaskan otot-otot yang tegang dan mencegahnya berkontraksi, minum teh jahe yang bisa mengatasi sakit kepala, mual dan pusing, hingga mengonsumsi makanan kaya magnesium.

Kandungan magnesium ini dipercaya berkhasiat untuk mengurangi gejala migrain yang mengganggu. Beberapa makanan yang kaya akan magnesium ini berupa biji labu, bayam, ubi jalar hinga ubi jalar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/22/164430820/mendengarkan-musik-bisa-bantu-atasi-migrain-ini-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke