Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 5 Penyakit Mematikan akibat Kolesterol Tinggi

Menurut direktur pencegahan penyakit kronis di American Medical Association (AMA), Dr Kate Kirley, MD, secara keseluruhan kolesterol penting bagi tubuh karena kolesterol bisa bermanfaat untuk melakukan berbagai hal.

"Tubuh kita menciptakan kolesterol secara alami yang memiliki beberapa fungsi tertentu di dalam tubuh kita," terangnya.

"Tetapi, tidak semua kolesterol itu baik. Ada beberapa jenis kolesterol yang berpotensi membantu dan melindungi tubuh, namun ada juga yang berbahaya untuk kesehatan tubuh," jelas Kirley.

Kolesterol "baik" biasanya dikenal sebagai high-density lipoprotein (HDL) yang mampu melindungi jantung dan pembuluh darah, karena kolesterol ini menyerap kolesterol dan membawanya kembali ke hati.

Sementara itu, low-density lipoprotein (LDL) dianggap sebagai kolesterol "jahat" karena jenis ini berpotensi berbahaya bagi jantung yang umumnya terkumpul di dinding pembuluh darah.

Penyakit mematikan akibat kolesterol tinggi

Apabila kadar kolesterol jahat tergolong tinggi, maka kita berisiko terkena beberapa penyakit kronis yang bisa mematikan.

Dilansir dari laman Eat This Not That, berikut adalah beberapa penyakit mematikan yang sering kali dipicu oleh kadar kolesterol jahat yang tinggi dan harus diwaspadai.

1. Demensia

Kolesterol tinggi sangat terkait dengan penyakit alzheimer dan demensia vaskular.

"Meskipun hubungan antara kolesterol LDL dan demensia, serta penyakit alzheimer hanya ditemukan pada lansia, namun faktor risiko apa pun bisa terus berkembang dan efeknya sangat menghancurkan."

Demikian penuturan ahli epidemiologi klinis dan profesor Farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Dr Nawab Qizilbash.

Qizilbash mengatakan, sebagian besar faktor risiko yang diketahui sulit untuk dimodifikasi dan bukti yang meyakinkan bahwa modifikasi tersebut dapat mencegah demensia atau penyakit alzheimer masih langka.

Untuk itu, penelitian jangka panjang dari penelitian acak dan non-acak masih diperlukan guna menilai apakah manfaat intervensi penurun kolesterol LDL dapat mengurangi risiko demensia atau penyakit alzheimer.

2. Serangan jantung dan stroke

Kolesterol tinggi juga dapat memicu serangan jantung dan stroke.

"Sebagian besar tubuh kita memproduksi kolesterol, tetapi kita juga dapat menemukan kolesterol dalam tanaman," kata ahli jantung, Dr Leslie Cho.

"Sayangnya, seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol kita meningkat, dan pada beberapa dari kita, sebenarnya banyak dari kita, kadar kolesterol menjadi terlalu tinggi."

"Jika tidak segera diatasi, itu dapat mengendap dalam pembuluh darah kita yang menyebabkan serangan jantung dan stroke," ungkap Cho.

3. Hipertensi

Kolesterol tinggi berkaitan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), akibat plak kolesterol yang menyebabkan arteri mengeras.

"Penting untuk dicatat bahwa kolesterol tinggi dan hipertensi cenderung berjalan bersamaan," terang Kirley.

"Keduanya bisa berkontribusi dalam meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung dan stroke."

"Maka, intervensi untuk mengatasinya dapat berdampak lebih baik pada tekanan darah maupun kolesterol kita," ujar dia.

4. Diabetes

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2.

Bahkan, menurut American Heart Association (AHA), diabetes cenderung menurunkan kadar kolesterol "baik" dan meningkatkan trigliserida, serta kadar kolesterol "jahat" yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kondisi ini juga disebut sebagai dislipidemia diabetes.

5. PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan kolesterol tinggi sangat erat kaitannya.

"Wanita khawatir tentang ketidaksuburan, jerawat, dan penambahan berat badan, tetapi mungkin tidak memikirkan tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2."

Demikian kata ahli kardiologi di Johns Hopkins Ciccarone Center for the Prevention of Heart Disease, Dr Erin Michos, MD.

"Sangat penting untuk mengetahui, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi dan betapa pentingnya diet dan olahraga," terangnya.

Studi menunjukkan, wanita dengan PCOS memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami kejadian kardiovaskular di masa depan seperti serangan jantung atau stroke.

"Semua orang harus mengikuti gaya hidup sehat, terutama para wanita yang menderita PCOS karena mereka memiliki risiko yang lebih besar. Secara umum, wanita muda lebih jarang berolahraga daripada pria muda," ujar Michos.

"Banyak dari mereka tidak memikirkan kesehatan jantung. Karena PCOS bukan hanya soal infertilitas dan menstruasi yang tidak teratur, jadi para wanita ini harus ekstra waspada," saran dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/04/090000520/waspadai-5-penyakit-mematikan-akibat-kolesterol-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke