Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Minum Kopi Bikin Gemuk? Perhatikan Campuran dan Waktunya

Banyak orang merasa wajib minum segelas kopi di pagi hari sebelum memulai rutinitasnya.

Tak hanya rasanya yang memikat, kandungan kafein di minuman ini juga dinilai efektif membuat tubuh lebih berenergi.

Akan tetapi, ada segelintir kalangan yang meyakini jika kebiasaan minum kopi setiap hari bisa memicu kenaikan berat badan.

Apakah kopi bikin gemuk?

Pengaruh kopi pada tubuh setiap orang bisa sangat berbeda.

Namun ada sejumlah orang yang lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan jika minum kopi secara teratur.

Khususnya jika kita kerap minum kopi dengan tambahan gula, sirup, dan krimer berkalori tinggi.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan kebiasaan mengonsumsi kafein enam jam sebelum tidur dapat mengganggu istirahat malam yang mengakibatkan peningkatan berat badan.

Meski demikian, kopi tidak menyebabkan perut buncit.

"Tidak, kafein tidak secara langsung menyebabkan perut buncit," tandas Rasmussen.

"Penyebab utama peningkatan atau kelebihan lemak perut adalah kelebihan kalori. Kafein tidak mengandung kalori, sehingga tidak dapat secara langsung menyebabkan perut buncit."

Kopi tertentu mengandung aditif berkalori tinggi

"Menambahkan krim ekstra, sirup, dan pemanis dapat dengan mudah berkontribusi pada kelebihan kalori yang pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan," kata Megan Rasmussen, M.S., RDN, ahli nutrisi asal Seattle.

Menu seperti latte atau frappuccino dari kedai kopi ternama mungkin saja mengandung gula yang lebih tinggi dari asupan harian yang direkomendasikan.

American Heart Association merekomendasikan pria mengonsumsi gula tidak lebih dari 36 gram per hari dan wanita tidak lebih dari 25 gram.

Kafein bisa mengganggu kualitas tidur

Riset tahun 2018 mendapati bahwa kopi yang diminum enam jam sebelum tidur dapat mengganggu tidur secara signifikan.

Kita jadi lebih sulit terlelap sehingga kehilangan waktu tidur yang berharga.

Dalam hal berat badan, riset lain juga menunjukkan jika kecenderungan tidur kurang dari tujuh jam per malam meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Efek ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar ghrelin (hormon kelaparan), retensi garam, dan peradangan yang terkait dengan kurang tidur.

Kopi meningkatkan kadar kortisol

Di malam hari, tubuh memproduksi dan melepaskan hormon yang disebut kortisol untuk membantu tubuh bangun di pagi hari.

Kortisol dikenal sebagai "hormon stres", tetapi juga berperan penting dalam membantu kita merasa waspada, responsif, dan fokus pada dini hari.

Namun jika kadarnya berlebihan, akibat minum kopi, maka dapat meningkatkan keinginan untuk makan makanan tinggi gula dan jenuh, yang menyebabkan kegemukan.

Jika kita tidak suka jenis kopi tersebut, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar tetap mempertahankan berat badan.

  • Konsumsi dalam jumlah sedang

Batasi konsumsi kopi dalam jumlah sedang dan hanya di momen tertentu.

"Nikmati minuman kopi spesial dengan ekstra krim, gula, atau sirup untuk acara-acara khusus," saran Rasmussen.

  • Pilih aditif rendah kalori dan pemanis alami

Buat menu kopi yang lebih sehat misalnya menggunakan susu rendah lemak atau nabati maupun tambahan madu untuk rasa manisnya.

  • Perkaya rasanya

"Jika Anda menginginkan rasa ekstra pada kopi Anda, coba tambahkan rempah-rempah seperti kayu manis atau pala atau ekstrak seperti vanilla, peppermint, atau raspberry," ujar Rasmussen.

Dengan menambahkan rempah-rempah dan ekstrak tersebut, kita bisa memperkaya rasa tanpa menambahkan kalori ekstra.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/27/070000520/kebiasaan-minum-kopi-bikin-gemuk-perhatikan-campuran-dan-waktunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke