Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta-fakta Sistem Pencernaan, Tahukah Kamu Berapa Ukuran Usus?

Sistem ini akan terus bekerja mencerna makanan sepanjang hari dan sepanjang malam dengan jadwal yang selalu sama setiap harinya.

Karena bertugas untuk mencerna asupan yang kita konsumsi sehari-hari, sistem pencernaan tak jarang bisa sangat sensitif.

Hal ini kemudian dapat menimbulkan efek yang tidak nyaman, seperti sakit perut, mual, kembung, diare, dan sebagainya.

Maka dari itu, demi menjaga kesehatan dan kelancaran sistem pencernaan kita, kenali lebih jauh tentang fakta-fakta menariknya seperti yang dijelaskan oleh ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic, Bret Lashner, MD berikut ini.

Fakta-fakta tentang sistem pencernaan

1. Usus memiliki ukuran yang besar

Meski tampaknya kecil, namun usus kita memiliki ukuran yang sebenarnya cukup besar.

Jika diurai dan dibentangkan, usus kecil akan mencakup 2.800 m², atau area yang kira-kira seukuran lapangan tenis.

Semua ruang tersebut digunakan untuk membantu tubuh menyerap nutrisi secara efisien dari apa yang kita makan dan minum.

2. Munculnya masalah tukak lambung

Stres sering kali disalahkan sebagai penyebab tukak lambung, atau luka terbuka yang muncul saat asam lambung menggerogoti lapisan pelindung lambung.

Padahal ada beberapa penyebab utama tukak lambung, seperti:

• Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), antara lain aspirin, ibuprofen, atau naproxen.

Penggunaan NSAID dalam jangka waktu lama dapat mengganggu lendir lambung dan membuat lapisannya rentan terhadap asam lambung.

• Bakteri yang disebut Helicobacter pylori, atau H. pylori. Seorang dokter di Australia membuktikan hal ini dengan meminum bakteri itu sendiri.

3. Pencernaan yang sehat menurunkan risiko kanker perut

Kanker perut merupakan penyebab utama kematian, terutama di AS.

Namun, peringkat tersebut telah menurun selama bertahun-tahun dan sekarang menyumbang 1,8 persen dari kematian akibat kanker.

Salah satu alasannya adalah pola makan modern mencakup lebih sedikit makanan yang terkait dengan kanker perut atau menyehatkan bagi pencernaan.

Selain itu, kemajuan dalam mengobati H. pylori juga membantu menurunkan risiko penyakit ini.

4. Deterjen usus

Sistem pencernaan dalam tubuh kita memiliki 'deterjen' usus, atau asam empedu, yang mampu memecah lemak yang kita konsumsi untuk diserap ke dalam aliran darah.

Asam empedu pada dasarnya adalah cairan pencernaan yang dibuat oleh hati. Tanpanya, kita tidak dapat mencerna atau menyerap lemak.

5. Kolesterol dan lemak

Hati menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu dan empedu adalah satu-satunya cara tubuh untuk membuang kelebihan kolesterol.

Tubuh kita juga menggunakan kolesterol untuk membuat hormon seks seperti estrogen dan testosteron.

Jika kita memiliki penyakit hati, maka kita akan mengalami kesulitan menyerap lemak, serta masalah hormonal.

Tetapi, lemak yang dibakar tubuh untuk energi, secara kimiawi berbeda dengan kolesterol. Itulah mengapa label makanan mencantumkan lemak dan kolesterol secara terpisah.

6. Masalah gluten

Kebanyakan orang dengan intoleransi gluten tidak menderita penyakit celiac.

Penyakit celiac terjadi ketika gluten (protein dalam gandum, jelai, dan gandum hitam) menyebabkan sistem kekebalan tubuh merusak usus kecil.

Gejalanya meliputi sakit perut dan kembung, diare kronis, serta kelelahan.

Banyak orang yang tidak toleran terhadap gluten tidak memiliki diagnosis ini, tetapi masih merasa lebih baik dengan diet rendah gluten atau bebas gluten.

Alasan kita merasa lebih baik (atau bahkan menurunkan berat badan) adalah karena diet ketat ini rendah karbohidrat.

7. Suplemen tidak banyak mendukung kesehatan pencernaan

Saluran pencernaan kita mengandung banyak bakteri menguntungkan.

Tetapi, mengonsumsi suplemen probiotik (bakteri hidup atau kering) kemungkinan tidak akan memberikan dorongan lebih bagi kesehatan pencernaan.

Alasannya karena bakteri yang menguntungkan ini sebagian besar berada di usus besar sehingga suplemen probiotik jarang sekali dapat bertahan dari asam dan gejolak lambung, atau enzim di usus kecil.

8. Kekuatan prebiotik

Jika ingin meningkatkan bakteri dalam usus, konsumsilah asupan berserat tinggi, atau suplemen serat (dengan persetujuan dokter).

Serat adalah prebiotik yang dapat diubah oleh bakteri menjadi bahan kimia yang sehat untuk makanan.

Di samping itu, serat juga dapat meminimalkan risiko kanker usus besar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/01/120549120/fakta-fakta-sistem-pencernaan-tahukah-kamu-berapa-ukuran-usus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke