Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baju Adat Dayak Iban Puan Maharani Dibuat Selama 3,5 Bulan

Busananya bernuansa merah berupa gaun panjang berbahan tenun beserta penutup bahu yang dihiasi manik-manik di seluruh permukaannya.

Seperti dikutip dari akun Instagramnya, dipakai motif Ruit Besai yang dianggap sebagai lambang kebesaran dan keperkasaan oleh masyarakat Dayak.

Pada era kemerdekaan, motif ini biasanya dipakai sebagai penanda kemenangan.

"Senada dengan motif kain ini, semoga kemenangan kita sebagai satu bangsa membuat Indonesia semakin bersatu, besar dan perkasa di kancah dunia… ????????????????," tulisnya di caption.

Selain itu, ia juga memakai ikat kepala berbahan tenun yang dilengkapi ornamen kerang serta bulu burung.

Butuh waktu setidaknya 3,5 bulan untuk mengerjakan kain tenun yang dipakai oleh Puan Maharani.

Seluruhnya merupakan hasil karya Suku Dayak Iban yang tergabung dalam UMKM di Desa Umin Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Motif Ruit Besai jarang muncul karena tidak semua orang boleh membuat tennun ini di Desa Adat Dayak.

Carolina Jeniwati, pemilik sanggar busana Dayak di Ketapang, Kalimantan Barat berpendapat jika baju adat politikus itu termasuk bergaya modern kontemporer.

"Mungkin baju Bu Puan bisa dibilang udah dayak modern, kayak kombinasi gitu," jelasnya saat dihubungi Kompas.com.

Busana serupa banyak dipakai perempuan Dayak di berbagai kesempatan istimewa seperti gawai adat, pernikahan maupun acara formal lainnya.

Pilihan warna merah yang menyala itu bermakna semangat, berani dan menyala dalam tradisi suku Kalimantan ini.

Ia menambahkan, baju adat Dayak Iban umumnya memiliki ciri khas paten sendiri.

"Baju Dayak Iban hiasan kepala dan ikat pinggangnya dari perak," jelas perempuan yang juga pengrajin tenun ini.

Namun ia menjelaskan jika setiap sub suku Dayak memiliki gaya dan motif baju masing-masing.

"Jadi setiap sub suku itu beda ya baju adatnya makanya kompleks sekali," kata Carolina.

Kebanyakan tenun yang dipakai di Kalimantan Barat memang dibuat di Sintang, lalu dikreasikan dengan desain dan gaya masing-masing.

Ada pun, tampilan Puan Maharani di momen kenegaraan ini agaknya kompak dengan pakaian ibunya, Megawati Soekarnoputri.

Mantan Presiden RI itu datang ke Kompleks MPR-RI dengan kebaya bernuansa merah putih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/16/131514520/baju-adat-dayak-iban-puan-maharani-dibuat-selama-35-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke