Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Boleh Bilang "Jangan" pada Anak asalkan Ada Solusinya

Salah satu yang cukup masif adalah larangan mengatakan 'jangan' kepada anak yang dianggap bisa mengganggu tumbuh kembangnya.

Kata tersebut tabu karena dipercaya dapat membuat anak menjadi pribadi yang tidak berani mengambil risiko, penakut, dll.

Faktanya, banyak orangtua kesulitan untuk menghindari kata 'jangan' dalam kesehariannya mengasuh anak.

Boleh bilang 'jangan' asalkan...

Endinda Krista, pakar perkembangan anak usia dini berpendapat jika orangtua sebenarnya boleh tetap mengatakan 'jangan' kepada anaknya.

"Ngomong 'jangan' tidak apa-apa, anak paham kok, tapi jangan semena-mena," katanya dalam sesi webinar beberapa waktu lalu.

Kuncinya adalah menyertakan alasan soal larangan tersebut sekaligus menawarkan solusi untuk anak sesuai kebutuhannya saat itu.

Misalnya, saat orangtua melarang anak lompat-lompat di kasur maka sebaiknya ajak buah hati berkegiatan di luar ruangan untuk menyalurkan energinya.

"Bisa kita ajak bermain di halaman, di taman atau kegiatan lainnya untuk energi berlebihan anak," jelas penulis buku "Induk Macan" ini.

Orangtua harus bersedia mencari hal yang bisa memenuhi kebutuhan anak, bukan hanya bilang 'jangan' atau melarang saja.

"Jangan cuma bilang 'jangan' saja," tandas pakar yang kerap disapa Dinda itu.

"Kalau diperlukan, ada alasan ya tidak apa-apa bilang 'jangan'," terangnya.

Contohnya saat anak melakukan hal yang berbahaya dan kurang baik untuk dirinya sendiri atau sekitarnya.

Ia mengakui jika larangan untuk mengatakan 'jangan' kepada anak sangat sulit untuk dipratikkan sehari-hari.

Maka penting bagi orangtua untuk menerangkan lebih jauh soal alasan laranganya itu dengan jelas kepada anak.

Dinda juga menambahkan, para orangtua perlu lebih bijak untuk menyerap tips pengasuhan yang banyak beredar di media sosial, termasuk soal larangan bilang 'jangan' ini.

Disarankan agar tidak terjebak konten singkat tanpa memahami ilmu pengasuhan tersebut secara menyeluruh.

"Orangtua perlu membangun rasa ingin tahu, jangan cukup dengan konten sekian detik saja," pesan perempuan yang tengah mengenyam pendidikan di New York ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/23/092331020/boleh-bilang-jangan-pada-anak-asalkan-ada-solusinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke