Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjadi Vegetarian atau Vegan Bisa Cegah Jerawat, Benarkah?

Mengikuti pola makan ini diyakini secara alami akan membersihkan kulit wajah kita dari jerawat dengan lebih sehat.

Hal ini disebabkan karena seorang vegetarian atau vegan tidak mengonsumsi jenis daging apa pun yang mengandung kadar lemak pemicu peradangan yang menyebabkan munculnya jerawat.

Lantas, apakah menjadi vegetarian atau vegan benar-benar bisa mencegah masalah jerawat?

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya seperti dilansir dari laman Very Well Health berikut ini.

Hubungan antara makan daging dan jerawat
Tubuh kita mengandung protein-kompleks yang disebut mammalian target of rapamycin complex 1 (mTORC1).

Protein ini bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan fungsi sel yang sehat. Beberapa peneliti percaya, mTORC1 mengaktifkan jalur (atau reaksi berantai) bagi tubuh untuk menciptakan jerawat.

mTORC1 diaktifkan oleh nutrisi, terutama asam amino seperti leusin. Daging, seperti sapi dan ayam, secara alami mengandung leusin yang tinggi.

Namun, tidak hanya pada daging, protein tertentu yang populer di kalangan vegetarian seperti whey, telur, dan kedelai juga mengandung asam amino ini.

Menariknya, mTORC1 dapat dirangsang secara berlebihan oleh leusin dalam jumlah yang tinggi.

Ketika jalur mTORC1 diaktifkan secara berlebihan, hal ini bisa mempengaruhi produksi sebum (atau minyak), pertumbuhan sel kulit, dan peradangan.

Leusin pun bertindak sebagai bahan pembangun bagi kelenjar sebaceous untuk membuat sebum (atau minyak). Semua faktor ini terkait dengan perkembangan jerawat.

Selain itu, aktivasi mTORC1 yang berlebihan juga dapat meningkatkan hormon androgen.

Hormon yang satu ini dikenal sebagai pemain besar dalam perkembangan jerawat. Ditambah lagi, aktivasi jalur mTORC1 yang berlebihan telah dikaitkan dengan penyakit tertentu seperti diabetes tipe-2 dan kanker.

Jalur mTORC1 adalah jalur yang sangat kompleks. Jadi untuk sepenuhnya menyempurnakan teori bahwa konsumsi daging benar-benar berkontribusi pada timbulnya jerawat, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.

Sejauh ini, belum ada bukti yang kuat. Lagipula, makan steak yang tinggi leusin tidak secara otomatis berarti kita akan berjerawat.

Menjadi vegan untuk mengatasi jerawat
Seperti halnya vegetarian, vegan tidak makan daging, tetapi vegan juga menjauhi makanan apa pun yang berasal dari produk hewani lainnya, yakni susu, telur, dan terkadang madu.

Beberapa bukti menunjukkan, produk susu berperan dalam perkembangan dan keparahan jerawat. Susu skim dan keju tampaknya merupakan penyebab yang paling mungkin.

Sama seperti daging, makanan ini mengandung leusin dalam jumlah tinggi. Beberapa penelitian menemukan, hormon dalam susu mungkin juga berperan.

Penelitian lain pun menunjukkan tingginya kadar insulin like growth factor-1 (IGF-1) dalam susu. Menariknya, IGF-1 juga menstimulasi mTORC1.

Meskipun konsumsi susu belum terbukti menyebabkan jerawat pada orang yang biasanya memiliki kulit yang bersih, susu tetap dapat menyebabkan jerawat yang sudah ada menjadi semakin parah.

Sekali lagi, pola makan vegan memang belum terbukti dapat menghilangkan jerawat. Tetapi, mengurangi produk susu mungkin dapat memperbaiki jerawat pada beberapa kasus.

Diet bukan penentu
Diet bisa saja memainkan peran dalam perkembangan jerawat, tetapi kemungkinan besar itu adalah pemain pendukung, bukan bintangnya.

Kita bisa melakukan diet tersehat yang pernah ada, vegetarian, vegan, atau lainnya. Kita juga dapat menghindari gula, mengurangi semua makanan cepat saji, hanya mengonsumsi makanan organik, tetapi masih berjerawat.

Cara kerja diet kita pada tubuh dan kulit sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami.

Bagi sebagian orang, makanan tertentu dapat mempengaruhi perkembangan jerawat dan memperburuk jerawat yang sudah ada.

Namun, bagi sebagian orang lainnya, diet tampaknya tidak mempengaruhi jerawat dengan satu atau lain cara.

Jika menjadi vegetarian atau vegan penting bagi kita, tidak ada alasan mengapa kita tidak harus melakukannya (setidaknya dalam hal jerawat).

Ada banyak alasan mengapa orang memilih pola makan nabati, baik untuk alasan kesehatan, menurunkan berat badan, atau cita-cita moral.

Tapi, apabila kita adalah seorang karnivora yang mempertimbangkan untuk beralih ke pola makan vegetarian semata-mata karena kita berharap untuk membersihkan kulit, kita juga mungkin tidak akan kecewa.

Sebab, beberapa orang melihat perbaikan pada kulitnya, meski kemungkinan untuk menghilangkan jerawat sangatlah kecil.

Mengatasi jerawat secara efektif
Sekarang kita tahu bahwa menjadi vegetarian atau vegan bukan pilihan utama untuk membersihkan kulit dari jerawat.

Kita bisa mengontrol timbulnya jerawat tanpa perubahan pola makan yang besar. Sebagai gantinya, gunakan beberapa produk jerawat yang dijual bebas.

Misalnya, gunakan produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat selama sekitar 10 minggu dan lihat apakah kita mendapatkan hasil yang efektif.

Jika jerawat sedang hingga parah, atau jika kita telah mencoba produk OTC untuk sementara waktu tanpa hasil apa pun, lewati produk yang dijual bebas dan berkonsultasilah dengan dokter kulit.

Banyak obat resep, baik topikal maupun oral, dapat membantu membersihkan kulit kita dari jerawat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/31/075616820/menjadi-vegetarian-atau-vegan-bisa-cegah-jerawat-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke