Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Alasan Jangan Makan Semangka di Malam Hari

KOMPAS.com - Buah semangka dapat menjadi pilihan asupan sehat yang bisa dikonsumsi sehari-hari.

Buah dengan rasa manis ini dapat mencukupi kebutuhan cairan tubuh, menambah energi hingga banyak nutrisi dan manfaat kesehatan jika dikonsumsi secara rutin.

Namun sayangnya, semangka tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sembarangan, terutama saat menjelang tidur di malam hari. Mengapa demikian? Berikut beberapa alasannya.

Meski dikatakan sebagai buah yang sehat, namun sebaiknya kita menghindari makan semangka di malam hari.

Seorang pakar gizi Dr. Shilpa Arora yang berbasis di India mengatakan, jika semangka dikonsumsi di waktu yang salah, dampaknya bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan.

“Saya tidak menyarankan konsumsi semangka atau buah apa pun setelah jam 7 malam.

"Semangka bersifat sedikit asam dan jika dikonsumsi pada malam hari dapat menunda proses pencernaan saat tubuh tidak aktif," katanya seperti dikutip Ndtv.

Lantas, kapan waktu terbaik untuk menikmati semangka?

Dokter Arora menyarankan agar semangka dikonsumsi pada saat siang hari, seperti pukul 12.00 sampai 13.00.

"Waktu terbaik untuk makan semangka adalah di siang hari, pada saat sistem pencernaan sedang aktif," tambahnya.

Terlepas dari itu, berikut sejumlah alasan makan semangka sebaiknya tidak dilakukan pada malam hari.

1. Memicu gangguan pencernaan

Semangka tidak ramah pencernaan jika dikonsumsi di malam hari karena dapat menyebabkan sindrom iritasi usus besar dan masalah lainnya.

Kondisi itu bisa membuat seseorang mengalami sakit perut keesokan harinya.

Gejala sakit perut itu dapat dialami karena proses pencernaan cenderung lebih lambat dari biasanya pada malam hari.

Sehingga makanan yang sifatnya manis dan asam seperti semangka perlu dihindari untuk mencegah sakit perut.

Dampak lain dari kebiasaan konsumsi semangka di malam hari adalah menyebabkan diare hingga sembelit.

2. Kenaikan kadar gula darah

Semangka mengandung persentase gula alami yang lebih tinggi dari jenis buah yang lain.

Kandungan gula tersebut berpotensi mengganggu kestabilan kadar gula darah pada orang dengan diabetes atau orang sehat sekali pun.

Lebih dari itu, kandungan gula yang tinggi itu pun secara tidak langsung dapat memicu kenaikan berat badan jika berlebihan mengonsumsinya setiap malam.

3. Mengganggu kualitas tidur

Semangka hampir 95 persen mengandung kadar air yang tinggi.

Ketika dikonsumsi pada malam hari, dampaknya bisa membuat seseorang mengalami keluhan sering buang air kecil hingga memicu gangguan kualitas tidur.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/06/204731920/3-alasan-jangan-makan-semangka-di-malam-hari

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com