Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Membesarkan Anak-anak yang Lebih Bahagia

Sayangnya, ini lebih mudah diucapkan daripada diterapkan dalam keseharian.

Sering kali, perilaku orangtua malah membuat anak tidak bahagia dan tumbuh menjadi pribadi yang murung.

Laurie Santos, pakar psikologi Universitas Yale dan Arthur Brooks, profesor Universitas Harvard yang kerap meneliti kebahagiaan manusia mengatakan anak yang bahagia cenderung menjadi orang dewasa yang sukses.

Mereka memiliki kinerja keseluruhan yang lebih baik dan hubungan sosial yang lebih baik.

Untuk membuat anak bahagia, ada tiga tips yang dibagikan oleh kedua pakar ini bagi para orangtua.

Ajari anak bahwa emosi negatif itu normal dan tidak permanen

“Terkadang, kita merasa kesal, sedih, cemas, frustrasi, atau apa pun itu. Dan hal seperti itu adalah hal yang normal,” kata Santos dalam podcastnya, “The Happiness Lab".

“Ini adalah konsep yang sulit diterima oleh orang dewasa. Tapi ini bisa jadi sangat sulit bagi anak-anak.”

Orangtua sering kali terburu-buru untuk menghibur anak-anaknya dengan menceritakan lelucon atau menawarkan suap, seperti kue atau mainan baru.

Padahal ini tidak mengatasi sumber suasana hati yang buruk, dan tidak memberikan pelajaran penting kepada anak bahwa emosi negatif adalah hal yang normal dan pada akhirnya akan berlalu.

Anak-anak perlu belajar bagaimana mengelola perasaan mereka untuk membangun ketahanan.

Artinya, orangtua perlu membantu anak memahami agar tidak malu dengan perasaan seperti marah, sedih, atau cemas.

Santos menyarankan orangtua menggunakan analogi yang mudah dipahami, seperti cuaca cerah dan hujan, yang normal berubah seiring waktu.

"Hal ini tidak akan membuat mereka tetap aman, dan akan membuat mereka cemas dan kecil kemungkinannya untuk berhasil," kata Brooks.

Anak-anak yang melihat dunia sebagai sesuatu yang berbahaya dan mengancam kurang sehat dibandingkan teman-temannya.

Mereka lebih sering sedih, lebih mungkin mengalami depresi, dan kurang puas dengan kehidupannya.

“Mereka juga cenderung tidak menyukai pekerjaannya dan mempunyai kinerja yang lebih buruk dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih positif," tambahnya.

Orangtua sebaiknya menyiapkan anaknya menghadapi masalah spesifik yang mungkin mereka hadapi, dan bersikap realistis mengenai tingkat bahayanya.

Misalnya, ajari anak tidak pernah menerima tumpangan pulang dari orang asing tanpa membuat mereka takut terhadap semua orang baru dalam berbagai situasi.

Berikan wawasan positif yang spesifik dan faktual tentang dunia kepada anak termasuk cara menjadikan dunia ini tempat yang lebih aman dan lebih baik.

“Itu adalah cara kita untuk menyampaikan keyakinan tulus bahwa secara keseluruhan, kebanyakan orang adalah baik dan segalanya menjadi lebih baik," terang Brooks.

Orangtua harus bahagia lebih dulu agar anak ikut gembira.

“Masalah nomor satu yang saya lihat dalam dinamika keluarga adalah penularan negatif secara sosial,” kata Brooks.

“Itulah yang harus kita ubah, yaitu mencoba menyuntikkan virus kebahagiaan ke dalam keluarga kita dan pada dasarnya melakukannya dengan sengaja.”

Penelitian menunjukkan, hal ini berlaku untuk semua emosi, dan merupakan alasan yang baik bagi orangtua untuk mencerminkan perilaku sehat yang mereka harapkan dapat dilihat pada anak-anaknya.

“Baik atau buruk, orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap emosi dan tingkat kecemasan anak-anak mereka,” jelas Santos.

Jika orangtua cemas terhadap nilai atau hubungan sosial anaknya, mereka akan memasukkan hal tersebut dalam kehidupannya sendiri.

Cobalah mengatur kecemasan tersebut dan hilangkan stres maupun tekanan agar menjadi orangtua yang lebih bahagia.

"Jika Anda bisa mengatasinya, itu akan sangat membantu anak-anak Anda," kata Santos.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/17/075742120/tips-membesarkan-anak-anak-yang-lebih-bahagia

Terkini Lainnya

Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com