Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peragaan Busana dan Instalasi Fesyen Warnai Fashion Nation ke-17

Fashion Nation ke-17 dibuka dengan peragaan busana yang menampilkan koleksi dari tiga desainer kenamaan Indonesia bertema "Diversestyle", yang sarat akan keberagaman budaya, gaya, dan kreativitas seni.

"Tiga desainer seperti Mel Ahyar, Rama Dauhan, dan Wilsen Willim berkesempatan untuk menampilkan karya terbaik mereka pada pembukaan gelaran fesyen ini."

Demikian penuturan Halina selaku Leasing & Marketing Director Senayan City dalam acara konferensi pers Fashion Nation ke-17 di Main Atrium Senayan City, Jakarta, Kamis (21/9/2023) lalu.

"Ketiga desainer ini menampilkan koleksinya yang ikonik, penuh warna, dan kekinian yang tentunya mampu menginspirasi para pencinta fesyen," terangnya.

Peragaan busana dari tiga desainer

Pada opening night, desainer Mel Ahyar menyajikan 15 koleksi Versecapades yang memadukan desain busana eksperimental dengan karya seni naif-ekspresif dari seniman lukis Erica Hestu.

Koleksi ini terinspirasi dari konsep surreal multiverse dalam film peraih Oscar, Everything Everywhere All at Once (2022), yang sangat kompleks namun sebenarnya kerap terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

"Bagi beberapa orang mungkin terlihat merusak karya seni Erica, tapi semoga koleksi ini bisa menambahkan dimensi dalam lukisannya," kata Mel.

"Saya juga merasa senang karena bisa mempresentasikan ide cerita Versecapades bersama karya Erica yang sangat jujur dan karakter pada lukisannya yang detail, serta penuh warna," ujarnya.

Menemani Mel Ahyar, dua desainer Rama Dauhan dan Wilsen Willim juga turut menampilkan koleksi mereka yang tidak kalah apik.

Rama Dauhan membawa koleksi Harmoni yang mengemas cerita dari seniman Nabil Gharsallah dalam eksplorasi bordir, aksesori, dan print dengan flora dan fauna berwarna cerah.

Koleksi ini menjadi ide Rama yang ingin membuat sebuah karya seni menjadi lebih dekat dengan masyarakat lewat pakaian yang bisa dikenakan sehari-hari.

"Sebanyak 13 koleksi saya berikan judul Harmoni, yang diambil dari proses kami berdua untuk saling mengenal, menyelaraskan, dan mencari cara supaya kami bisa mengerjakan koleksi ini dengan sangat sinkron, enak, dan nyaman."

"Tentu saja bentuk eksplorasinya sangat baru juga karena selain karya-karyanya saya print ada juga eksplorasi dalam bentuk embroidery dan emblishment, yang benar-benar dari karya lukisan dijadikan koleksi busana. Itu sesuatu yang tidak mudah," jelasnya.

Sementara itu, Wilsen Willim berupaya melestarikan dan mengolah batik lawas yang sudah lapuk dan usang menjadi koleksi siap pakai yang premium.

"Beberapa batik lawas dari berbagai penjuru Indonesia sejak tahun 60-an hingga 80-an ini diproses dengan cara modern, sehingga bisa kembali diolah menjadi 15 potongan busana siap pakai seperti blazer, rok, kemeja, cropped shirt, cropped jacket, dan mantel," terangnya.

Gaya menjadi DNA, karakter, pola pikir, dan pesan hidup yang diekspresikan melalui karya, di mana fesyen adalah gaya hidup, serta ekspresi individual akan sistem sosial, politik, budaya, dan ekonomi di setiap perkembangan zaman.

"IPMI sendiri merupakan wadah bagi para desainer bertalenta untuk menampilkan karya-karyanya ke masyarakat luas," kata Ketua Umum IPMI, Sjamsidar Isa.

"Oleh karena itu, kami selalu mendukung kreativitas para anggota IPMI untuk mengekspresikan karakter mereka dalam sebuah karya berkualitas tinggi yang dapat diapresiasi," imbuhnya.

Dalam Gaya Fashion Installation 2023, 18 desainer IPMI menampilkan instalasi karya seni sesuai dengan karakter dan DNA-nya masing-masing.

Ada pun ke-18 desainer yang ikut berpatisipasi antara lain Andreas Odang, Carmanita, Chossy Latu, Era Soekamto, Denny Wirawan, Danny Satriadi, Didi Budiardjo, Eridani, Ghea Pangabean, Hian Tjen, Ivan Gunawan, Liliana Lim, Mel Ahyar, Sebastian Gunawan, Yogie Pratama, Monica Ivena, Rama Dauhan, dan Wilsen Willim.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/23/140922620/peragaan-busana-dan-instalasi-fesyen-warnai-fashion-nation-ke-17

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke