Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setop Junk Food, Megan Tjelle Turun Berat Badan 45 Kg dalam Setahun

"Saya tumbuh sebagai atlet dan pesenam selama 13 tahun, tetapi ketika saya kuliah, banyak hal berubah," kata wanita berusia 29 tahun itu.

"Saya lalu menggunakan makanan sebagai mekanisme koping, dan hal ini semakin meningkat ketika saya mulai bekerja sebagai perawat, terutama selama pandemi."

"Saya beralih ke makanan untuk mendapatkan kenyamanan," kata perawat di Chicago, Illinois ini.

Dia dengan mudah melumat makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam dalam waktu acak, dan tak hanya tidak sehat, tetapi juga merupakan kebiasaan yang mahal.

Dia mengatakan kepada Newsweek, sering menghabiskan banyak uang untuk junk food; terkadang satu pesanan bisa menghabiskan Rp 400-600 ribu untuk satu pesanan. 

Tjelle memperkirakan ia biasa makan sekitar 3.000 kalori per hari dan selalu makan di waktu-waktu yang aneh.

"Kebiasaan makan saya berubah-ubah karena saya bekerja shift malam dan sering kali harus siap siaga," kata dia.

"Saya tidak memiliki jadwal tidur yang teratur, dan saya akan makan makanan yang tidak sehat untuk mengatasi semuanya."

"Terkadang saya makan malam di tengah malam atau ketika saya tiba di rumah pada pukul 6 pagi."

Pada Oktober 2022, Tjelle menjadi sangat tidak bahagia dengan ukuran tubuhnya yang menjadi berukuran 16.

"Sampai pada titik di mana saya sangat minder, dan saya tidak ingin meninggalkan rumah," kata dia.

"Saya sangat malu dengan berat badan saya. Saya pernah mencoba diet sebelumnya, tetapi saya tidak pernah bisa bertahan."

"Saya menghabiskan tujuh tahun untuk memberikan segalanya untuk orang lain dan mengabaikan kebutuhan saya sendiri."

"Jadi, ketika saya meninggalkan pekerjaan saya sebagai perawat keliling dan memulai pekerjaan baru dengan jam kerja normal 9-5, saya memutuskan bahwa inilah saatnya untuk memprioritaskan diri saya sendiri," kenang dia.

Di momen itulah dia memutuskan untuk memulai perjalanan kesehatan dan kebugaran.

Tjelle bergabung dengan gym dan berjalan di walking pad pada jalur menanjak selama 30 menit per hari, dan berhenti makan junk food.

Sebagai gantinya, ia membeli makanan sehat siap saji yang disiapkan oleh perusahaan lokal.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan bahwa berat badan yang sehat bukan hanya tentang mengikuti diet atau program.

Sebaliknya, ini memerlukan cara hidup yang menggabungkan pengurangan stres, olahraga teratur, dan kebiasaan makan yang sehat.

Menurunkan berat badan tak ubahnya seperti maraton, bukan sprint.

Sehingg, mereka yang melakukannya dengan kecepatan yang lambat namun stabil akan lebih mungkin mempertahankan berat badan.

Meskipun olahraga dan diet sehat sangat penting untuk menurunkan berat badan, keduanya bukanlah satu-satunya hal yang memengaruhi berat badan.

Manajemen berat badan juga dapat dipengaruhi oleh tidur, penuaan, genetika, penyakit, obat-obatan, dan lingkungan.

CDC menyarankan untuk memulai dari yang kecil dan meningkatkannya hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu.

Namun, jumlah waktu ini hanyalah sebuah pedoman karena aktivitas fisik yang dibutuhkan sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain.

Sekarang, berselang satu tahun dari komitmennya untuk hidup sehat, Tjelle sangat bangga memamerkan tubuhnya yang berbobot 61 kilogram, yang artinya turun lebih dari 45 kilogram.

Tjelle semakin meningkatkan aktivitas fisiknya dan juga berhenti mengonsumsi minuman manis. Dia memilih air putih yang telah terbukti meningkatkan hasil penurunan lemak.

"Saya berjalan setiap hari di atas treadmill selama enam bulan."

"Kemudian saya menambahkan latihan beban setelah sekitar lima bulan, tetapi hanya sedikit demi sedikit - misalnya, tiga mesin yang berbeda setiap kali kunjungan, atau menggunakan tangga."

Tjelle mengaku, ada saat-saat ketika dia merasa putus asa karena hasilnya tidak instan. Tapi dia segera menyadari bahwa konsistensi adalah kunci dalam menurunkan berat badan.

"Saya selalu mendengarkan tubuh saya, jadi jika saya benar-benar lelah maka saya tidak akan memaksakan diri untuk berolahraga dan akan beristirahat," katanya.

Tjelle juga meminta saran medis dari dokter penurunan berat badan yang memberi tahu dia berapa banyak kalori yang harus dia konsumsi dalam kondisi defisit kalori.

"Sangat menyenangkan mendapatkan bimbingan dari seorang profesional-lebih baik daripada mencoba melakukannya sendiri," katanya.

Tjelle tidak ingin mengungkapkan asupan kalorinya saat ini karena komposisi tubuh setiap orang berbeda. Tapi dia selalu membakar lebih banyak kalori daripada yang dia konsumsi.

"Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri. Saya merasa bisa melakukan apa saja sekarang dan langit adalah batasnya!"

"Saya bangga karena saya percaya pada diri sendiri dan menindaklanjuti pencapaian saya," cetus dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/17/174710320/setop-junk-food-megan-tjelle-turun-berat-badan-45-kg-dalam-setahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke