Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Tiga Sepatu Adidas yang Kini Mendunia

KOMPAS.com - Sejak pertama kali diperkenalkan 50 tahun yang lalu, adidas Originals telah memasuki kehidupan banyak orang, dari atlet hingga pesohor dan orang kebanyakan.

Hampir semua koleksi sepatu adidas Originals berawal dari olahraga, namun pada perkembangannya sepatu-sepatu ini merambah dunia skate, musik, serta fashion, ketika orang-orang menggunakannya sehari-hari.

Kini bisa dikatakan semua seri adidas Originals menjadi produk lifestyle dan fashion bergaya sporty karena memang berakar dari sepatu olahraga sungguhan pada jamannya.

Di tahun 2023, adidas Originals mengenang koleksi serta para tokoh yang melambungkan nama brand ini lewat kampanye “We Gave the World an Original. You Gave Us a Thousand Back’.

Dimulai dengan 3 film besutan tiga produser, yaitu Daniel Wolfe, Will Dohrn, dan Chadwick Tyler, yang masing-masing menggambarkan ikon dari koleksi adidas Originals, yaitu Superstar, Gazelle, serta Samba.

Dalam setiap film yang menyorot koleksi yang berbeda, kita dapat melihat sejarah lambang Trefoil yang lahir dari olahraga, yang kemudian dipakai dalam produk lifestyle adidas.

Adidas Superstar diperkenalkan ke publik pada tahun 1970, dan memulai debutnya sebagai sepatu basket low-top. Bagian atasnya terbuat dari kulit dengan ujung karet berbentuk shell atau kerang yang menjadi ciri utamanya.

Pada waktu itu, Superstar disukai para atlet karena cengkeramannya di lapangan basket, fleksibel, ringan, sekaligus memberi perlindungan dibanding sepatu kanvas yang sebelumnya mereka gunakan.

Bahkan pada suatu waktu, 75% pemain bola basket profesional di AS mengenakan Superstar, menunjukkan betapa populernya sepatu ini.

Seiring berkembangnya fesyen sepanjang tahun 90an, adidas Superstar tetap menjadi bagian gaya hidup di berbagai budaya dan menjadi salah satu sneaker paling populer hingga saat ini.

Sedangkan sepatu Gazelle pertama kali diperkenalkan sebagai sepatu trainer dan menjadi populer di berbagai kalangan, hingga dipakai oleh selebriti seperti Noel Gallagher dari Oasis, Kate Moss, dan Michael Jackson saat muda.

Diperkenalkan pada tahun 1966, Gazelle menjadi salah satu sepatu terpenting adidas, dan kini menjadi ikon budaya yang seolah tidak pernah ketinggalan jaman.

Meskipun sederhana menurut standar sneakers saat ini, desain Gazelle pernah menjadi salah satu kreasi paling revolusioner, karena merupakan salah satu alas kaki performa pertama yang terbuat dari suede.

Pada saat itu, sebagian besar sepatu menggunakan bahan kulit; sementara suede menawarkan tingkat perlindungan serupa, namun lebih lentur dan ringan.

Warna merah memakai sol transparan anti selip yang cocok untuk luar ruangan, sedangkan warna biru dari kulit kangguru cocok digunakan di dalam ruangan, dengan sol microcell bergelombang yang lebih empuk dan pijakan lebih kokoh.

Gazelle dengan mudah menjadi salah satu model adidas yang paling populer pada tahun 1970an, dan sepanjang tahun 80-an, sepatu ini menjadi semacam sepatu wajib di kalangan anak muda Inggris.

Adapun koleksi ke-tiga, Samba, tidak kalah menarik. Awalnya dibuat untuk sepak bola, siluet simpel dari sepatu ini segera menjadi trend di seluruh dunia.

Legenda Samba dimulai sejak diperkenalkan pada tahun 1949. Dirancang oleh pendirinya Adi Dassler, versi paling awal dari sepatu diciptakan khusus untuk memberikan traksi di lapangan es, memungkinkan atlet sepakbola berlatih dan bermain di atas tanah beku.

Meskipun awalnya dirancang dengan mempertimbangkan pertandingan di Musim Dingin Eropa yang keras, Samba kemudian diperkenalkan secara besar-besaran di Piala Dunia FIFA 1950 di Brasil.

Ada yang menyebutkan bahwa nama Samba ditetapkan setelah Piala Dunia Brasil tersebut, merujuk pada nama tarian setempat. Namun versi lain menyatakan bahwa nama Samba diambil dari gerakan para atlet saat bermain bola di permukaan es yang meliuk-liuk mirip orang menari.

Yang jelas, Samba menjadi sangat populer dan dengan cepat beralih dari lapangan rumput ke jalanan, sekolah, mal, hingga menjadi favorit di antara para pemain sepak bola dalam ruangan.

Dalam perkembangannya, Samba dikenakan oleh banyak orang, mulai Freddie Mercury hingga Jonah Hill, bahkan sangat umum dijumpai di kalangan muda yang suka bergaya.

Di Indonesia, legasi dari ketiga siluet klasik ini dirayakan dengan exhibition pada tanggal 7 Oktober bertajuk adidas Indonesia Originals Event: We Gave You The World An Original, You Gave Us A Thousand Back.

Berlokasi di MBloc Jakarta, adidas memamerkan portofolio koleksi-koleksi ikoniknya yang meliputi Samba, Gazelle, serta Superstar.

Dalam acara yang sama, Gracia Putri, Brand Communications and Sport Marketing dari adidas Indonesia menyampaikan, “Lini Originals, tak hanya eksis sebagai warisan di masa lalu, koleksi ini juga mempengaruhi kultur yang ada di masa ini dan masa mendatang."

"Sebut saja bagaimana koleksi ini dipakai oleh para superstar dunia, mulai Run DMC, Pharell Williams, dan banyak idola lainnya. Tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa koleksi-koleksi adidas Originals juga akan melahirkan superstar lainnya di masa datang.”

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/18/141002720/kisah-tiga-sepatu-adidas-yang-kini-mendunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke