Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Manusia Bisa Mengeong seperti Kucing?

KOMPAS.com - Para pemilik kucing sering kali berharap bisa mengeong agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan hewan kesayangannya.

Keinginan ini rupanya tidak sepenuhnya mustahil.

"“Ini seperti jawaban ya-tidak,” kata Molly DeVoss, spesialis perilaku kucing yang berbasis di Texas.

Menurutnya, kucing mengenali suara dan nada yang berbeda termasuk bagaimana kita menyapa mereka untuk mengenali apakah sedang diajak bicara.

Sebuah penelitian pada tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Animal Cognition menemukan, jika pemilik hewan peliharaan berbicara dalam bahasa bayi dengan kucingnya maka mereka akan meresponnya dengan suara yang lebih waspada.

Meski demikian, kucing tidak dapat memahaminya sebagai sebuah bahasa apabila kita mengeong.

Namun jika ingin anabul merespon suara mengeong yang kita keluarkan maka cobalah melakukan pengkondisian tertentu lewat tindakan yang diberi isyarat.

Misalnya, mengeong saat kita ingin menyapa atau berkomunikasi dengan kucing tersayang.

"Anda dapat menggunakan pengondisian klasik untuk mengajari kucing melakukan tindakan yang diberi isyarat, misalnya mengeong. sepertinya Anda sedang berkomunikasi dengan kucing Anda,” kata DeVoss.

Tentu saja, suara mengeong kita tidak memiliki arti tapi kucing akan memahami jika nada tersebut berkaitan dengan suatu tindakan dan penghargaan.

"Kucing belajar paling baik dari penguatan positif," kata DeVoss.

Jadi melatih mereka untuk melakukan tugas sebagai respons terhadap suara mengeong yang kita buat untuk mengajak mereka bicara sembari memberi hadiah mungkin bisa membantu.

Mengeong bukan cara komunikasi utama kucing

Mengeong sebenarnya bukan cara utama kucing berkomunikasi termasuk pada sesamanya.

"Vokalisasi bukanlah bahasa pertama kucing," terangt DeVoss.

Sebagai makhluk penyediri, kucing terutama menggunakan aroma dan bahasa tubuh sebagai alat komunikasi.

Kucing memiliki serangkaian suara yang menyampaikan berbagai pesan lintas konteks, namun mereka tidak mengeong satu sama lain seperti pada manusia.

Induk kucing dan anak kucing, misalnya, saling mengeong di minggu-minggu pertama kehidupan untuk menyampaikan ketidaknyamanan.

Kucing juga mengobrol sambil bersanggama, dan mendesis atau mengeong mungkin menghalangi terjadinya perkelahian kucing.

"Beberapa kucing juga mungkin saling berkicau sebagai salam" tambah DeVoss.

Kucing juga mendengkur – bentuk lain dari vokalisasi – untuk mengekspresikan rasa puas.

Namun jenis mengeong yang kita dengar adalah keterampilan yang dikembangkan hewan ini secara domestik.

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes menunjukkan, kucing liar dan kucing rumahan bersuara dengan cara yang sangat berbeda, menunjukkan bahwa mengeong bukanlah bahasa yang diperlukan untuk kucing mandiri.

Cara terbaik berkomunikasi dengan kucing

Jika bukan mengeong, cara apa yang bisa kita lakukan untuk bicara dengan kucing kesayangan?

"Bahasa pertama kucing adalah bau,"kata DeVoss.

“Mereka merasa nyaman dengan hal-hal yang berbau seperti mereka,” katanya.

Itu sebabnya mereka sering menggosokkan wajahnya ke permukaan yang keras – karena kelenjar pipinya menghasilkan feromon yang menandai wilayah mereka.

Jadi biarkan saja kucing meninggalkan jejak 'bau'nya ke tubuh kita sebagai cara pendekatan.

Selain itu, kucing juga tidak terlalu peduli dengan kontak fisik jadi jangan paksa mereka berpelukan karena efektif.

Jika merasa harus berkomunikasi dengan kucing peliharaan, gunakan nada khusus seperti yang biasa kita pakai agar mereka sadar sedang diajak bicara.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/06/141650320/apakah-manusia-bisa-mengeong-seperti-kucing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke