Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dibandingkan Pendahulunya, Gen Z Merasa Dunia Lebih Berbahaya

Hal ini disimpulkan berdasarkan 50 wawancara verbal yang yang meneliti faktor-faktor risiko yang menyebabkan krisis kesehatan mental pada generasi muda saat ini.

Hal yang berpengaruh misalnya isu penembakan massal, perang hingga media sosial.

“Meskipun penelitian analisis risiko menunjukkan bahwa kita hidup di salah satu masa paling aman, Gen Z mengalami perbedaan dalam penilaian risiko dibandingkan generasi yang lebih tua," terang Profesor Gabriel Rubin, dari Montclair Universitas Negeri di New Jersey.

"Karena pada dasarnya mereka memiliki persepsi bahwa risiko ada di mana pun mereka berada."

Dia menekankan, salah satu faktor terbesar yang menimbulkan perasaan bahaya dan malapetaka ini adalah banyaknya berita yang "melebih-lebihkan tingkat ancamannya.”

Penelitian menunjukkan, Gen Z dihadapkan pada dunia yang menganggap segala sesuatunya aman atau berbahaya, namun mereka gagal memahami bahwa banyak risiko dalam hidup dapat dipertimbangkan.

“Penelitian sejauh ini mengungkapkan bahwa kesenjangan dalam penilaian risiko telah menyebabkan banyak anak muda merasa cemas, depresi, dan bahkan ingin bunuh diri – terutama remaja putri,” jelas Rubin.

Ia menyarankan agar penyampaian pesan kepada Generasi Z perlu menekankan area abu-abu dalam hal risiko dan kehidupan.

“Mereka diajari sejak usia muda bahwa dunia akan berakhir – bahwa perubahan iklim akan menghancurkan planet ini dan tidak ada seorang pun yang akan melakukan apa pun [mengatasinya],” kata Rubin, memberi contoh.

Gen Z telah dihadapkan dengan pengalaman yang menimbulkan kecemasan atau depresi setiap hari hampir sepanjang hidup mereka sehingga memicu kekhawatiran tersendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/12/14/085824520/dibandingkan-pendahulunya-gen-z-merasa-dunia-lebih-berbahaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke