Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Normal, Seminggu Turun Berapa Kg? 

KOMPAS.com - Ada beragam metode diet yang menjanjikan penurunan berat badan hingga beberapa kilogram (kg) dalam seminggu. Sebagian orang tentunya tertarik untuk menurunkan berat badan dengan cepat. 

Namun, hati-hati karena diet ekstrem dengan kehilangan berat badan dengan cepat dalam seminggu justru berisiko buruk bagi kesehatan. 

  • 7 Minuman Diet Alami yang Kaya Manfaat, Mudah Ditemukan 
  • 8 Tips Diet bagi Pemula yang Aman dan Mudah 

Lantas, berapa normalnya turun berat badan dalam seminggu? Simak ulasannya berikut ini. 

Diet normal seminggu turun berapa kg? 

Menurut pada ahli, diet yang sehat dan aman adalah turun berat badan sekitar 0,45 kg-0,9 kg per minggu atau 1 pon-2 pon, dilansir dari Healthline dan Mens Health. 

Kehilangan berat badan lebih dari angka tersebut, justru berisiko mengalami banyak masalah kesehatan. Namun demikian, angka penurunan berat badan tersebut tidak selalu konsisten setiap minggunya. 

David Creel, Psikolog dan Ahli Diet di Bariatric and Metabolic Institute, Cleveland Clinic, AS, mengatakan, grafik penurunan berat badan pada orang yang diet trennya cenderung naik turun, bukan seperti garis lurus. 

“Mereka mungkin turun empat pon dalam seminggu, kemudian berat badan mereka tidak berubah selama dua minggu, dan kemudian turun dua atau tiga pon pada pekan selanjutnya,” jelasnya dilansir dari Mens Health.

Melansir dari Healthline, orang yang mengikuti program diet rendah kalori dan olahraga cenderung kehilangan banyak berat badan di minggu pertama. Penurunan berat badan itu bisa mencapai lebih dari 0,9 kg atau 2 pon di minggu pertama. 

Untuk periode awal tersebut, penurunan berat badan yang cepat adalah hal yang normal. Berat badan yang hilang dalam seminggu pertama itu dikenal sebagai berat air. 

Sebab, ketika kalori yang dikonsumsi lebih sedikit dibandingkan kalori yang dibakar, maka tubuh mulai menggunakan simpanan energinya, yang dikenal sebagai glikogen.

Glikogen dalam tubuh terikat dengan air. Jadi, saat membakar glikogen, maka tubuh juga melepaskan air, sehingga berat badan yang hilang dikenal sebagai berat air. 

Alasan itu juga menjelaskan mengapa orang yang diet kalori dan olahraga cenderung mengalami penurunan berat badan yang besar selama minggu pertama. Namun, setelah tubuh menghabiskan simpanan glikogennya, maka penurunan berat badan akan kembali stabil pada angka 0,45 kg-0,9 kg per minggu atau 1 pon-2 pon per minggu. 

Risiko turun berat badan ekstrem 

Setelah mengetahui angka penurunan berat badan yang aman, kamu juga perlu mengetahui risiko kehilangan berat badan secara ekstrem. 

Kehilangan berat badan lebih dari 0,45 kg-0,9 kg per minggu atau 1 pon-2 pon per minggu, membuat tubuh berisiko mengalami banyak masalah kesehatan. Apa saja risiko tersebut? Simak ulasannya dilansir dari Healthline dan Mens Health. 

  • Diet Terbaik untuk Dukung Penuaan yang Sehat Menurut Ahli
  •  Diet Telur Rebus Diklaim Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Kehilangan massa otot

Menurunkan berat badan tidak selalu berarti menghilangkan lemak. Saat mengalami penurunan berat badan akibat diet, bisa jadi berasal dari kehilangan massa otot dan air. 

Dalam sebuah penelitian, peneliti menempatkan 25 orang menjalani diet sangat rendah kalori sebanyak 500 kalori per hari selama 5 minggu. Mereka juga menempatkan 22 orang untuk menjalani diet rendah kalori sebanyak 1.250 kalori per hari selama 12 minggu.

Sebuah penelitian mengungkapkan, orang yang mengikuti diet sangat rendah kalori (sebanyak 500 kalori per hari selama lima minggu), kehilangan massa otot enam kali lebih banyak dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah kalori (sebanyak 1.250 kalori per hari selama 12 minggu). 

Memperlambat metabolisme

Menurunkan berat badan terlalu ekstrem dan cepat, juga dapat memperlambat metabolisme tubuh. 

Untuk diketahui, metabolisme menentukan berapa banyak kalori yang dibakar tubuh setiap hari. Metabolisme yang lambat, berarti membakar lebih sedikit kalori per hari. 

Beberapa penelitian menemukan bahwa diet sangat rendah kalori, dapat menyebabkan tubuh membakar 23 persen lebih sedikit kalori per hari. 

Kekurangan nutrisi

Jika tubuh kekurangan konsumsi kalori secara drastis, maka berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Sebab, diet sangat rendah kalori tidak mengonsumsi cukup nutrisi penting bagi tubuh, seperti zat besi, folat, dan vitamin B12. 

Beberapa akibat kekurangan nutrisi pada tubuh seperti, rambut rontok, mudah lelah, fungsi kekebalan tubuh yang buruk, meningkatkan risiko infeksi, tulang lemah dan rapuh. 

Menyebabkan batu Empedu

Batu empedu adalah endapan yang mengeras di dalam kantong empedu. Kondisi ini, merupakan efek samping negatif dari penurunan berat badan terlalu cepat dan ekstrem. 

Sebab, biasanya kantong empedu mengeluarkan cairan pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga dapat dicerna. Jika kamu tidak makan, maka kantong empedu tidak mengeluarkan cairan pencernaan.

Efek samping lainnya

Beberapa efek samping menurunkan berat badan terlalu cepat dan ekstrem lainnya, antara lain: kelaparan, kelelahan, mudah marah, merasa dingin, keram otot, pusing, sembelit atau diare, dan dehidrasi

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/19/110812920/diet-normal-seminggu-turun-berapa-kg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke