Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Perbedaan Little Bangkok dan Pusat Grosir Tanah Abang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat grosir dan eceran fesyen dengan konsep baru kini hadir di Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA), Jakarta Pusat, dengan nama Little Bangkok. 

Beragam produk fesyen impor dihadirkan oleh para pedagang lokal di area tersebut. 

Building Manager PGMTA, Petterson Sitindaon menyampaikan, hadirnya Little Bangkok termasuk langkah inovasi untuk mengembalikan keramaian Pasar Tanah Abang. 

“Pastinya kami ingin mengembalikan (keramaian) Pasar Tanah Abang. Terutama sejak masa pandemi, dan saat ini kami punya harapan. Kami tidak mau berdiam diri (sehingga) kami berinovasi melalui Little Bangkok,” jelas Petterson, Selasa (23/1/2024). 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (23/1/2024) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Little Bangkok sudah dipenuhi pengunjung yang berlalu lalang untuk melihat setiap kios yang ada.

Sementara itu, Pusat Grosir Tanah Abang hanya ramai oleh para penjualnya saja. 

Lantas, hal apa yang membuat Little Bangkok lebih diminati oleh pengunjung?

Little Bangkok terinspirasi dari gaya berbelanja yang tengah menjadi tren di Bangkok, Thailand, yakni berbelanja live (secara lagsung) dari lokasi oleh para pelaku jasa titip (jastiper).

Para jastiper biasanya membeli barang bukan dalam kuantitas yang besar, tetapi hanya satuan tergantung pilihan pelanggannya.

Hal inilah yang dinilai membuat para pengunjung lebih tertarik berbelanja di tempat ini, salah satunya dirasakan oleh Nova.

“Walaupun ada yang jual secara grosiran, tapi di sini masih boleh dijual satuan. Kalau dari segi harga ya masih worth it (layak) lah ya. Kalau kita belinya grosiran kan banyak ya (kuantitasnya), jadi mubazir,” ujar Nova saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (23/1/2024). 

Menurut salah satu penjual di Little Bangkok, Widdya, penjualannya meningkat pesat sejak berjualan di Little Bangkok. 

Ia menuturkan, sebelumnya ia sudah punya toko di tempat lain, tepatnya di Pusat Grosir Tanah Abang. 

“Baru buka kemarin (Senin), tapi udah berhasil dapet omzet tujuh sampai belasan juta. Beda sih barangnya sama yang di sana (Pusat Grosir), tapi yang di sini lebih cepat laku,” ujar Widdya. 

Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya banyak jastiper yang berbelanja di tokonya dalam waktu satu hari saja. 

“Banyak jastiper ke sini, makanya cepat sold out (habis terjual). Harganya juga di sini under (di bawah) Rp 200.000 semua,” ucapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Little Bangkok punya tampilan yang lebih segar dibanding Pusat Grosir Tanah Abang. 

Toko-toko di Pusat Grosir Tanah Abang dipadati karung di bagian depannya. Akibatnya, pengunjung tak punya ruang untuk berjalan dengan lebih leluasa.

Sementara itu, Little Bangkok punya tata letak yang lebih estetis. Setiap tokonya punya konsep yang berbeda, dan lebih tertata tanpa adanya tumpukan karung di bagian depannya. 

Menurut salah satu penjaga toko yang ada di Little Bangkok, Nadia, hal itu dikarenakan memang ada aturan resmi soal estetika.

“Di sini masukin barang ke toko aja enggak boleh sembarangan, ada jadwalnya, jadi memang ada aturannya tentang itu,” ujar Nadia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/24/064300820/3-perbedaan-little-bangkok-dan-pusat-grosir-tanah-abang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke