Apakah Sebaiknya Kita Melepas Sepatu Saat Masuk Rumah?

KOMPAS.com - Kebanyakan orang di Indonesia memiliki kebiasaan melepas alas kakinya sebelum masuk rumah. Ternyata ini merupakan kebiasaan baik yang bisa menghindarkan kita dari penyakit, selain menjaga lantai rumah tetap bersih.

Meski begitu, tidak semua orang merasa perlu melepas sepatu di dalam rumah. Beberapa orang lain tidak melihat ada salahnya memakai sepatu yang tidak terlihat kotor.

Namun walau sepatumu terlihat sangat bersih, penampilan bisa menipu. Inilah yang perlu kamu ketahui tentang bahaya memakai alas kaki yang sudah dipakai di luar, masuk ke rumah.

Apakah boleh memakai sepatu di rumah?

Kebanyakan sepatu membawa kuman dan racun yang berpotensi berbahaya, jadi sebaiknya tinggalkan saja di depan pintu (atau di luar). Berikut alasannya:

Sepatu mudah membawa bakteri penyebab penyakit

“Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sepatu mengandung jutaan bakteri,” kata dokter penyakit dalam Daniel Sullivan, MD. “Kuman yang terbawa sepatu ke rumah dapat hidup di lantai selama berhari-hari atau lebih. Lalu, jika kamu menyentuh lantai dan menyentuh wajah, kuman bisa masuk ke dalam tubuhmu.”

Berita buruk lainnya: Kuman ada di mana-mana. Tempat umum mana pun, mulai dari toko kelontong hingga pusat perbelanjaan atau toilet umum, adalah rumah bagi koloni mikroba yang siap menempel pada sandal, sepatu kets, sepatu hak tinggi, dan sepatu kulitmu. Dan beberapa di antaranya bisa membawa penyakit.

Ketika para ilmuwan memeriksa sol sepatu, mereka menemukan ratusan kuman berbeda, termasuk:

• Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap metisilin, bakteri super yang kebal terhadap antibiotik umum dan dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.
• Escherichia coli (E. coli), bakteri yang hidup di usus besar dan dapat menyebabkan diare dan infeksi lainnya.
• Clostridioides difficile (C. diff), bakteri yang dapat menyebabkan diare dan kolitis parah yang mengancam jiwa.

“Banyak orang yang berhati-hati dalam mencuci tangan saat pulang ke rumah,” kata Dr. Sullivan. “Tetapi perlu diingat bahwa sol sepatu juga menyentuh semua jenis permukaan yang mengandung kuman, jadi memakai sepatu di dalam rumah sama seperti tidak mencuci tangan saat pulang ke rumah.”

Sepatu bisa membawa timbal

Timbal adalah logam berat yang dapat mempengaruhi otak, saraf, dan organ vital lainnya. Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap kerusakan otak akibat keracunan timbal, dan tidak ada jumlah timbal yang aman.

“Tempat paling umum kita menemukan timbal adalah di rumah-rumah tua dan bangunan dengan cat berbahan dasar timbal,” kata Dr. Sullivan. 

“Seiring waktu, cat itu terkelupas dan mendarat di tanah, lalu berubah menjadi debu. Kita dapat berjalan melewati debu ini tanpa menyadarinya dan membawanya ke dalam rumah lewat sepatu. Debu dapat dengan mudah masuk ke mulut anak-anak jika mereka bermain di lantai.”

Sepatu membawa alergen luar ruangan ke dalam

Banyak orang yang memiliki alergi terbiasa menutup jendela dan menyalakan alat pembersih udara untuk membantu mengatasi gejalanya. Namun jika kamu berjalan-jalan di dalam rumah dengan mengenakan sepatu, maka upaya itu seolah sia-sia.

“Serbuk sari pohon, rumput, dan gulma mudah menempel pada sepatu,” kata Dr. Sullivan, “dan saat kamu menggunakan sepatu di dalam rumah, serbuk sari tersebut dapat beterbangan ke udara, mendarat di permukaan, dan memperburuk alergi.”

Bahan kimia berbahaya juga bisa masuk

Apakah kamu (atau tetangga) mempunyai halaman yang asri dan hijau? Kemungkinan besar pupuk, insektisida, dan pestisida juga terkumpul di sana, dan bahan kimia tersebut dapat memengaruhi kesehatan kita.

“Bahan kimia di halaman rumput dapat menimbulkan risiko kesehatan mulai dari iritasi mata dan tenggorokan hingga peningkatan risiko kanker,” kata Dr. Sullivan. 

“Bahkan jika kita tidak menggunakan bahan kimia ini di halaman sendiri, bahan kimia tersebut ada di halaman rumput orang lain dan ruang hijau publik, dan sepatu kita mungkin mengumpulkan bahan-bahan tersebut. Kita juga bisa terkena bahan kimia aspal saat berjalan di jalan raya.”

Meminta tamu rumah melepas sepatu bisa jadi terasa canggung. Beberapa orang merasa tidak nyaman memperlihatkan kaus kaki atau kaki telanjangnya.

Apalagi jika kita mengadakan pertemuan yang lebih formal, para tamu mungkin lebih memilih untuk tetap mengenakan sepatu sebagai bagian dari pakaian mereka.

Untunglah sudah menjadi kebiasaan di Indonesia dan negara-negara Asia untuk melepas sepatu sebelum masuk rumah.

Tapi untuk menghindari tamu yang nyelonong pakai sepatu ke dalam rumah, kita bisa memberi petunjuk tidak langsung bahwa mereka diminta melepas sepatunya.

• Sediakan rak sepatu di depan atau samping pintu masuk, agar tamu bisa meletakkan sepatunya di sana
• Kita juga bisa menyediakan kran air atau wadah air beserta gayung jika tamu ingin mencuci kakinya. Jangan lupa sediakan keset untuk mengeringkan kaki
• Tempelkan tanda sopan yang meminta pelepasan sepatu di samping rak sepatu atau permadani di pintu.
• Tawarkan sepasang sandal yang nyaman dan dapat dicuci untuk dipakai saat mereka berkunjung.

Terakhir, jika seseorang masuk rumah dengan mengenakan sepatu, bersihkan setelahnya:

• Vakum permadani dan karpet sesudahnya. Gunakan penyedot debu HEPA (udara partikulat efisiensi tinggi), jika memungkinkan.
• Basahi lantai keras dengan disinfektan ringan dan air hangat. Jangan menyapu kering, karena dapat mengangkat partikel yang tidak diinginkan ke udara.

Bagaimana jika harus memakai sepatu di dalam rumah karena alasan kesehatan?

Beberapa orang perlu memakai sepatu untuk menopang lengkungan atau untuk membantu keseimbangan dan traksi. Jika itu kasus yang kamu hadapi, belilah sepasang sepatu khusus dalam ruangan.

“Jaga 100% sepatu dalam ruangan,” kata Dr. Sullivan. “Jangan memakainya di luar sama sekali – bahkan untuk pergi ke halaman.”

“Kita menghabiskan banyak waktu di rumah, dan berhak mendapatkan tempat yang aman, sehat, dan bersih,” tegas Dr. Sullivan. “Melepas sepatu sebelum masuk ke dalam adalah hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjaganya tetap seperti itu.”